Buku Termahal Di Dunia
Buku adalah jendela dunia, merupakan pernyataan yang paling sering terdengar soal buku. Buku sering kali dianggap sebagai sumber pengetahuan sepanjang masa, baik dalam bentuk fisik atau dalam bentuk digital. Oleh karena itu, biasanya melek huruf menjadi patokan kecerdasan seseorang.
Selain menjadi sumber pengetahuan, ternyata buku juga dapat menjadi saksi sejarah. Tidak jarang, buku pada zaman dulu diabadikan dalam museum. Dengan nilai sejarah tinggi dan kepemilikan yang prestisius, harganya pun ikut naik. Berikut adalah buku yang terjual dengan harga termahal.
CODEX LEICESTER
Codex Leicester adalah buku keluaran 1510 yang ditulis oleh seniman legendaris asal Italia, Leonardo da Vinci (1452-1519). Bukan berisi tentang seni, buku dengan tebal 72 halaman ini adalah tuangan pemikiran ilmiah dan fenomena alam dari da Vinci beberapa tahun sebelum dirinya meninggal.
Buku ini diberi nama Codex Leicester dari pemiliknya pada 1719, Thomas Coke yang menjadi Earl of Leicester pada 1744. Pada 1980an, seorang kolektor seni dan industriawan, Armand Hammer, membeli Codex Leicester seharga US$16 juta dan menerjemahkan buku ini ke dalam Bahasa Inggris.
Dilelang di Balai Lelang Christie’s pada 1994, harga Codex Leicester naik hingga US$53,2 juta saat dibeli oleh pendiri Microsoft, Bill Gates. Saat ini, Codex Leicester sering dipertunjukkan di berbagai pameran museum.
INJIL HEINRICH DER LÖWE
Sesuai namanya, Injil Heinrich der Löwe adalah kitab Injil pesanan Heinrich der Löwe (1129-1195) yang merupakan seorang Duke of Saxony and Bavaria. Kitab berisi 266 halaman ini dulunya diletakkan di altar Perawan Maria di Katedral Brunswick, dan dianggap sebagai karya terbaik di zaman Romanesque.
Pada 1983, Injil Heinrich der Löwe dilelang di Balai Lelang Sotheby’s, London, dan dibeli oleh Pemerintah Jerman dengan harga US$30,4 Juta. Saat ini, kitab Injil Heinrich der Löwe disimpan di Herzog August Bibliothek, Wolfenbüttel, dan hanya ditunjukkan sekali dalam 2 tahun agar kitab terebut aman.
INJIL ST. KUTBERTUS
Kitab Injil St. Kutbertus berasal dari awal abad ke-8, denganb tulisan aksara Latin. Kitab yang bertuliskan Injil St. Yohanes ini, juga menjadi bukti paling awal dari praktik penjilidan buku di benua Eropa. Nama kitab ini dikarenakan kitab ini diambil dari makam St. Kutbertus dari Lindisfarne, Inggris Timur Laut.
Kitab Injil St. Kutbertus sempat berpindah-pindah sebelum menempati Stonyhurst College, kolese Yesuit di Lancashire. Dipinjamkan ke British Library sejak 1979, akhirnya kitab Injil St. Kutbertus dibeli oleh British Library pada 2012 dengan harga US$16,2 juta. Walau usianya sudah tua, kitab Injil St. Kutbertus kondisinya masih dalam kondisi yang sangat baik.
KITAB MORMON
Kitab Mormon adalah kitab suci atau Alkitab bagi kaum Nasrani aliran Gerakan Orang Suci Akhir Zaman. Konon, Kitab Mormon memuat tulisan para nabi dan nabiah yang hidup di benua Amerika pada 2200 SM-421M, dan percaya bahwa setelah kebangkitan Yesus Kristus, Dia berada di benua tersebut.
Di akhir abad ke-19, manuskrip asli Kitab Mormon dimiliki oleh keluarga David Whitmer, salah satu pentolan Gerakan Orang Suci Akhir Zaman. Sempat tidak menemukan kesepakatan, pada 2015, Gereja Gerakan Orang Suci Akhir Zaman akhirnya berhasil membeli manuskrip asli Kitab Mormon dengan harga US$37 juta.
SHERBORNE MISSAL
Sherborne Missal adalah Liber Missalis atau buku liturgi berisi doa dan nyanyian selama perayaan Ekaristi. Buku ini dibuat dari pesanan Robert Bruyning, kepala biara Biara St. Maria di Sherborne, Dorset, dan digunakan di biara tersebut antara 1399 dan 1407. Uniknya, Sherborne Missal memiliki berat 20 kilogram!
Efek iluminasi pada Sherborne Missal dikerjakan oleh seorang rahib Ordo Dominikan, John Siferwas. Pada 1998, British Library membeli Sherborne Missal dari Ralph George Algernon Percy (Duke of Northumberland ke-12) dengan harga US$31 juta untuk dipamerkan di Ritblat Gallery.