Dokter merupakan pekerjaan mulia yang bertujuan untuk menyembuhkan pasien dari sakit, baik melalui perawatan dengan obat-obatan hingga melakukan operasi. Ternyata, di Dunia ini ada  beberapa dokter yang termasuk psikopat. Bukannya membantu kesembuhan pasien, mereka justru menggunakan pasiennya sebagai kelinci percobaan, bahkan hingga menghilangkan banyak nyawa. Berikut adalah beberapa dokter psikopat:

Dr Josef Mengele (1911 – 1979)

Josef Mengele Rudolf dikenal atas tindakan kejamnya dalam eksperimen medis yang dilakukannya terhadap tahanan di kamp konsentrasi selama berlangsungnya Perang Dunia II. Setelah lulus dari Frankfurt Medical School, Mengele menjalani wajib militer dan menawarkan diri ke dalam unit medis di tahun 1943, ia pun akhirnya menjadi Kapten dan dikirim ke kamp Nazi yang terkenal di Auschwitz-Birkenau. Di sana, Josef menyeleksi anak yang tingginya dibawah 150 cm dan dikirim ke kamar gas, sisanya digunakan dalam percobaan. Josef selamat dari perang dan akhirnya dia kabur ke Amerika Selatan.

Dr Harold Shipman (1946 – 2004)

Harold Frederick Shipman merupakan seorang dokter Inggris yang bertanggung jawab terhadap lebih dari 250 kasus kematian. Setelah lulus dari Leeds School of Medicine, Shipman menjadi anggota Dewan British Medical dan mendirikan klinik pada tahun 1993. Di tahun 1998, seorang rekan dokter mengeluh terhadap tingginya angka kematian pasien Shipman. Penyelidikan polisi mengungkapkan, Dr Shipman memberikan diamorfin berlebihan kepada pasien. Dia pun akhirnya divonis 15 hukuman seumur hidup berturut-turut, namun pada akhirnya dia bunuh diri di sel tahanan pada tahun 2004.

Dr H.H. Holmes (1861 – 1896)

Herman Webster Mudgett alias Dr Henry Howard Holmes adalah lulusan Michigan Medical School, dan merupakan pembunuh berantai pertama dalam sejarah Amerika Serikat. Dia membuka sebuah hotel yang telah didesain untuk melakukan tujuan sadisnya, tiap kamar tidur dilengkapi dengan pipa gas dan pintu rahasia. Dia memilih kaum wanita sebagai korban, baik itu karyawan maupun tamu. Setelah disiksa hingga meninggal, selanjutnya jenazah korban dibawa ke ruang bawah tanah untuk dibedah dan dijadikan model. Ada 27 korban yang berhasil diverifikasi, namun polisi mengatakan ada banyak bagian tubuh yang sudah dipotong dan membusuk, sehingga sulit diketahui pasti jumlah korbannya.

Dr Jayant Patel ( Lahir 1950)

Dr Jayant Patel Mukundray adalah ahli bedah asal India yang berimigrasi ke AS. Saat bekerja di Oregon, rekan-rekannya menilai dia tidak dapat melakukan operasi, melakukan tindakan yang dianggap tidak perlu, dan menyebabkan cedera serius hingga kematian. Pada tahun 2003, Patel pindah ke Australia dan dengan cepat mendapat julukan Dr Death. Pada tahun 2010, dia didakwa karena membunuh 3 orang pasien dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Selama 20 tahun melakukan praktek, setidaknya ada 87 pasien yang meninggal di tangannya, walau jumlah sesungguhnya bisa jauh lebih banyak.

Dr John Bodkin Adams (1899 – 1983)

John Adams Bodkin merupakan seorang dokter anastesi asal Inggris. Selama tahun 1946 – 1956, tercatat ada 160 pasiennya yang meninggal dalam kondisi yang mencurigakan, karena hampir kesemuanya meninggalkan Dr Adams uang atau aset berharga lain lewat surat wasiat. Walau terkenal ceroboh saat melakukan operasi, Adams berhasil menjadi dokter terkaya di Inggris pada tahun 1956. Sebagian besar karena pasien yang sekarat setuju untuk meninggalkan harta berharga untuknya. Sayang, jaksa tidak dapat membuktikan tuduhan kejahatan yang dilakukannya sehingga dia akhirnya bebas dari hukuman.

Dr Marcel Petiot (1897 – 1946)

Setelah mengalami luka parah dalam Perang Dunia I dan dikirim pulang, Marcel Andre Henri Felix Petitot menyelesaikan sekolah kedokteran dan kerja praktek di rumah sakit jiwa. Sesungguhnya, Petitot didiagnosis dengan berbagai penyakit mental usai pulang dari medan perang. Setelah kerja praktek usai, Petitot mendirikan kliniknya sendiri. Suatu saat, keluar asap dan bau busuk dari cerobong asap rumahnya. Polisi melakukan penyelidikan dan menemukan kompor batubara di ruang bawah tanahnya yang berisi sisa-sisa jasad manusia. Petitot meninggal setelah mendapat hukuman mati pada tanggal 25 Mei 1946.

Dr Shiro Ishii (1892 – 1959)

Shiro Ishii merupakan ahli mikrobiologi asal Jepang yang berpangkat letnan jenderal dari unit perang biologis Tentara Kekaisaran Jepang. Setelah lulus sekolah kedokteran di tahun 1922, Dr Ishii ditugaskan ke Rumah Sakit Angkatan Darat 1 dan Army Medical School di Tokyo. Di tahun 1942, ia memulai percobaan pada manusia sebagai bagian dari proyek rahasia Angkatan Darat Jepang. Percobaannya meliputi efek senjata biologis, pembedahan saat kondisi hidup, aborsi paksa, simulasi stroke, serangan jantung, radang beku, dan hipotermia. Namun, Dr Shiro Ishii belum pernah mendapat tuntutan atas kejahatan yang dilakukannya.