Di balik sushi yang segar dan nikmat, ternyata banyak mitos yang menyelimutinya. Jika kita percaya salah satunya, berikut penjelasan mitos-mitos yang keliru ini.

Sushi merupakan salah satu makanan khas Jepang yang populer dan banyak penggemarnya di dunia, termasuk di Indonesia banyak orang yang menyukai sushi hingga gerai sushi yang menjamur di mana-mana.

Hidangan ini juga dikenal memiliki rasa yang unik, karena menggunakan potongan ikan mentah dan segar. Uniknya, tidak ada rasa amis maupun rasa tidak enak pada setiap potongan sushi.

Sayangnya, masih banyak mitos buruk dan keliru yang dipercaya tentang konsumsi sushi. Agar tidak salah lagi, berikut penjelasan mitos-mitos sushi tersebut yang selama ini ternyata salah.

DICELUP KE SOY SAUCE

Soy sauce atau kecap identik sebagai pendamping sushi, dan hampir semua orang akan menyelupkan sushinya ke dalam soy sauce sebelum dimakan.

Padahal, ada beberapa jenis sushi yang tidak perlu dicelupkan ke dalam soy sauce sebelum dimakan. Hanya saja, tradisi mencelupkan sushi ke dalam soy sauce ini sudah terlanjur dipercaya sebagai tradisi makan sushi.

DIKONSUMSI SEBAGAI MAKANAN UTAMA

Sushi populer sebagai menu makan malam yang ringan juga sesekali dipilih sebagai santapan makan siang, bahkan beberapa orang juga ada yang menyantapnya sebagai camilan saat merasa lapar.

Merujuk pada budaya Jepang, sushi bukanlah makanan yang dinikmati dengan serius dengan duduk di restoran berlama-lama. Di Jepang, sushi lebih dikenal sebagai makanan untuk dinikmati saat terburu-buru sarapan atau menginginkan makan siang yang ringan.

DISAJIKAN DENGAN WASABI

Baik dalam bentuk pasta maupun wasabi segar, biasanya wasabi akan dihadirkan untuk melengkapi sushi. Namun, rasanya yang menyengat pada hidung membuat banyak orang tidak suka dengan wasabi.

Ternyata, kehadiran wasabi bukanlah suatu kewajiban untuk menyajikan sushi. Wasabi hanya pilihan yang disajikan berdasarkan permintaan para pelanggan atau penikmat sushi, dan biasanya digunakan jika sushi yang dipesan menggunakan bahan ikan mentah.

HARGANYA MAHAL

Lebih sering disajikan oleh restoran-restoran high end, membuat sushi dipercaya sebagai makanan yang mahal. Namun, faktanya sushi juga disajikan sebagai makanan dengan harga yang lebih terjangkau.

Banyak sushi siap santap yang dijual di supermarket, hingga kedai yang sederhana. Walau harganya murah, namun kualitas ikan dan bahan yang digunakan juga tetap dijaga dengan baik.

MAKANAN TIDAK SEHAT

Terbuat dari ikan mentah membuat banyak orang yang tidak yakin, bahwa sushi adalah makanan sehat. Hal ini juga berkaitan dengan berbagai campuran sushi yang dinilai mengandung banyak sodium dan tinggi kalori.

Faktanya, banyak jenis-jenis sushi yang mengandung protein rendah lemak. Selain itu, sushi juga memiliki nutrisi yang kaya berasal dari bahan-bahan seperti rumput laut, alpukat, dan sayur-sayuran yang menjadi komposisi sushi.

SATU GIGITAN

Uuran sushi yang mayoritas kecil, membuat banyak orang percaya bahwa sushi harus dinikmati dalam satu gigitan. Padahal, banyak jenis sushi lain yang ukurannya dibuat lebih besar.

Untuk sushi dengan ukuran yang besar sulit jika dilahap dalam satu gigitan, setidaknya ada beberapa jenis sushi tertentu yang butuh dua sampai tiga gigitan untuk melahapnya.

SUSHI GULUNG MERUPAKAN SUSHI TRADISIONAL

Sushi yang digulung dengan rumput laut atau bernama maki dikenal sebagai sushi yang tradisional. Faktanya, sushi roll atau maki ini bukan sushi yang berakar dari kebudayaan asli Jepang.

Maki pertama kali disajikan pada tahun 1900an, dan merupakan hasil dari inovasi penyajian sushi. Maka, maki tidak bisa dikategorikan sebagai budaya tradisional sushi khas Jepang.