Fakta Seppuku Atau Harakiri
Seppuku atau juga disebut harakiri merupakan ritual bunuh diri dengan cara mengeluarkan isi perut, dan kebanyakan dilakukan oleh samurai di Jepang. Seppuku secara harafiah diterjemahkan sebagai “pemotongan perut.” Dalam bentuknya yang paling dasar, seppuku adalah bunuh diri yang terhormat, yang dilakukan secara ritual. Ritual ini telah ada selama ratusan tahun, dan terkadang juga masih digunakan juga di Jepang modern.
Kematian dengan metode ini membebaskan orang yang meninggal dari rasa malu, ketidaksetiaan, atau aib. Berikut beberapa fakta seputar seppuku yang ternyata sangat menakutkan.
MEMBUTUHKAN ASISTEN
Mungkin kita pernah melihat film atau pertunjukan atau komik di mana seorang samurai yang duduk dalam keheningan dan kesendirian lalu menikam dirinya sendiri dengan katana, namun gambaran itu sangat tidak akurat. Faktanya, menusuk perut sendiri merupakan bagian pertama dari seppuku. Memotong perut untuk melepaskan roh dari tubuh, setelah itu pelaku akan hidup dalam kesakitan yang menyiksa. Asisten atau seorang kaishakunin akan segera memenggal kepala untuk mempercepat proses kematian.
SEPPUKU MEMBUTUHKAN AHLI PEDANG
Ritual seppuku begitu kompleks sehingga membutuhkan waktu berhari-hari untuk direncanakan dan berjam-jam untuk dilakukan. Prosesnya dimulai dengan memilih asisten anak didik, teman, atau ahli pedang untuk melakukan pemenggalan kepala. Calon pemenggal kepala hanya bisa menolak dengan alasan bahwa teknik pedang mereka tidak memadai.
Puncak dari seppuku menuntut lebih banyak kemahiran daripada sekadar memenggal kepala. Setelah usus di keluarkan, asisten harus memenggal kepala dalam satu tebasan. Pemenggalan kepala yang gagal dapat dimaklumi, namun juga dianggap kasar dan ceroboh. Sakit yang begitu menyiksa sehingga pemenggalan kepala sebaiknya tidak gagal.
ADA TIGA GERAKAN DALAM HARAKIRI
Mengiris perut seppuku bukanlah cara terakhir, itu merupakan simbolis. Tindakan itu membutuhkan teknik tertentu. Pertama, masukkan pisau ke sisi perut, dekat dengan tulang rusuk. Sisi yang dipilih tergantung pada tangan pedang yang dominan. Goreskan dengan tajam melintasi usus untuk mengeluarkan isi perut, lalu putar pisau dan tarik ke atas, untuk benar-benar menumpahkan semuanya.
Setelah tiga luka pertama, tarik pisau melalui sayatan sebelumnya ke tulang dada. Kita bisa menggorok leher kita sendiri, dan jika sewaktu-waktu asisten melihat kita ragu-ragu atau menunjukkan indikasi rasa sakit, maka tugasnya untuk memenggal kepala harus segera dilakukan
KEMATIAN TERHORMAT SEORANG SAMURAI JEPANG
Seppuku sering dilakukan sebagai akibat dari ketidakhormatan, atau ketidaksetiaan kepada kaisar atau daimyo (tuan feodal). Dalam beberapa kasus, daimyo bertindak sebagai hakim, juri, dan algojo, menuntut seppuku. Seppuku yang dipaksakan seperti itu membutuhkan sedikit bukti atau kesaksian. Bentuk seppuku wajib ini berlanjut hingga tahun 1868 hingga akhirnya dilarang. Seorang samurai juga umumnya melakukan tindakan seppuku hanya kalau diizinkan oleh tuannya.
Dalam kasus lain, seppuku diizinkan sebagai alternatif eksekusi di tangan militer atau musuh. Daripada menerima hukuman mati, kita bisa mengambil jalan terhormat memilih untuk mengakhiri hidup sendiri. Dalam kasus seperti itu, mungkin mempertahankan beberapa bentuk kehormatan pribadi. Keputusan seppuku sukarela ini tidak pernah dilarang.
SEBELUM SEPPUKU WAJIB MENULIS PUISI
Kasus seppuku pertama yang tercatat terjadi pada tahun 1180 M. Pada saat itu, klan Minamoto dan Taira sedang berperang, dan Taira menghancurkan musuh mereka. Pemimpin klan yang kalah, Minamoto no Yorimasa, melihat hidupnya hancur di sekelilingnya. Seorang pejuang dan penyair, dia memutuskan dia lebih suka mengambil nyawanya sendiri daripada hidup sebagai kegagalan.
Berbagai versi kisah kematiannya ada beberapa versi, salah satunya dia bersandar pada pilar besar di rumahnya dan membelah perutnya. Sebagai pengganti catatan, ia meninggalkan puisi sederhana
Seperti fosil pohon
Dari mana kami tidak mengumpulkan bunga
Sedih telah menjadi hidupku
Ditakdirkan tidak ada buah yang dihasilkan