Fakta Unik Mesir Kuno (2)
Mesir Kuno adalah salah satu era yang paling menarik dalam sejarah. Sebuah peradaban dimana para Firaun berkuasa. Mesir kuno terkenal dengan Piramida dan mumi. Sebagai salah satu peradaban terpanjang dalam sejarah manusia, ada begitu banyak fakta unik untuk dipelajari dari Mesir kuno. Sementara banyak cerita palsu tentang Mesir kuno yang berakar pada fiksi, ada pula beberapa fakta aneh yang didasari oleh data yang kredibel. Berikut beberapa fakta unik dan mengejutkan tentang Mesir kuno.
SALAH SATU FIRAUN TERBESAR MESIR ADALAH WANITA
Hatshepsut Ma’at-ka-Ra dianggap sebagai salah satu firaun paling sukses dari Dinasti ke-18 Mesir. Dia adalah salah satu firaun yang paling lama memerintah, ia memerintah “Kerajaan Kemet” selama lebih dari 20 tahun. Faktanya, dia adalah seorang wanita.
Untuk menegaskan kekuatannya, Hatshepsut berpakaian seperti pria dan meminta untuk digambarkan sebagai pria dalam hieroglif dan patung yang merepresentasikan dirinya.
Seperti dijelaskan dalam National Geographic, dia adalah putri dari Firaun Thutmose I dan menikah dengan saudara tirinya, Thutmose II. Terlepas dari jenis kelaminnya, dia lebih disukai daripada ahli waris pria, karena dirinya sukses membawa Mesir ke dalam periode kemakmuran.
Saat dia meninggal, penggantinya berusaha untuk menghapus segala prestasinya dari sejarah. Untungnya, makam Hatshepsut ditemukan pada tahun 1903 bersama dengan hieroglif yang memujinya sebagai seorang penguasa yang hebat.
FIRAUN AKHENATEN SEORANG INTERSEKS
Firaun Akhenaten mungkin dikenal karena mencoba mengubah sistem agama Mesir dari politeisme menjadi monoteisme. Namun, sesungguhnya Akhenaten terlahir dengan karakteristik fisik perempuan dan laki-laki. Beberapa ahli menyebutnya sebagai seorang hermafrodit atau interseks.
Dalam semua penggambaran dirinya, ia ditampilkan dengan tubuh seorang wanita dengan pinggul dan payudara yang lebar. Terlepas dari hal itu, ia masih memiliki alat reproduksi pria yang berfungsi dengan baik karena memiliki banyak anak. Salah satu anaknya yang paling terkenal adalah Tutankhamun.
Setelah Akhenaten meninggal, ia “dihapus” dari budaya Mesir karena mencoba mengubah agama tradisional bangsa Mesir kuno. Peninggalannya tersembunyi hingga abad ke-19, saat para arkeolog menemukan kuil yang dia bangun untuk menghormati Dewa Aten.
FIRAUN MESIR BERBADAN GEMUK
Dalam lukisan-lukisan Mesir kuno, para Firaun sering digambarkan memilili tubuh kurus dan nampak seperti patung. Namun, ternyata itu bukanlah gambaran realitas yang sebenarnya. Para ilmuwan pernah memeriksa mumi-mumi firaun dan menyimpulkan, bahwa sebelum meninggal para raja dalam kondisi tubuh yang tidak sehat atau mengalami obesitas. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang terindikasi menderita diabetes. Seperti contohnya Ratu Hapshetsut yang hidup sekitar abad 15SM. Sarchophagus (peti mati) Hapshetsut menggambarkan sosoknya yang ramping dan atletik. Sedangkan para sejarawan percaya, bahwa dia sebenarnya berbadan gemuk dan botak.
BABUN ADALAH DEWA KEJANTANAN
Babun dan primata lainnya memainkan peran besar dalam masyarakat dan agama Mesir kuno. Bahkan, ada dewa babun yang bernama Bebon, yang terkait atau identik dengan dewa lain bernama Baba, Babi, Seth, dan Thoth. Menurut mitologi Mesir, Bebon diyakini sebagai dewa seksualitas dan kesuburan. Ada ritual khusus dan upacara untuk meningkatkan kecakapan seksual seseorang dengan berdoa kepada Bebon. Meskipun disembah, orang Mesir tidak dapat merawat mereka.
Para arkeolog percaya, bahwa babun yang hidup di Mesir kuno memiliki umur yang pendek karena tidak dapat beradaptasi di iklim gurun yang panas. Terlepas dari itu, mereka dikubur dengan para bangsawan Mesir dalam makam yang mewah.
MENGUTUK MUSUH DENGAN MENENGGELAMKAN VOODOO KE DALAM AIR KENCING
Sama seperti peradaban kuno lainnya, masyarakat Mesir kuno memiliki banyak kepercayaan agama dan spiritual yang berakar pada sihir. Mereka menggunakan tongkat sihir, merapal mantra, dan mengutuk musuh mereka dengan cara yang unik.
Salah satu caranya adalah dengan membuat boneka voodoo dengan papirus atau tanah liat. Setelahnya, mereka akan membakar, menusuk, atau menghancurkan boneka itu. Langkah terakhir yang dilakukan, yaitu melarutkan sisa-sisa boneka ke dalam ember yang berisi air seni. Para sejarawan dan arkeolog belum tahu pasti, apakah kutukan itu bekerja atau tidak.
MENGGUNAKAN KOTORAN BUAYA UNTUK MENGOBATI ORANG KESURUPAN
Seperti yang diketahu, sihir sangat lazim di Mesir kuno. Selain itu, masyarakat Mesir kuno percaya bahwa setan tertarik pada semua hal yang mengerikan, termasuk bau yang mengerikan. Hal ini membuat mereka percaya kalau mereka dapat memancing setan keluar dari orang yang kerasukan dengan kotoran buaya atau hewan lain.
AFRODISIAK DAN KONTRASEPSI
Di Mesir kuno, selada dipandang sebagai simbol dari dewa kesuburan, yaitu Dewa Min. Karena berbentuk seperti lingga, selada digunakan untuk memuja Dewa Min dan menginspirasi kejantanan dan kesuburan pria. Tentunya, selada juga dimakan sebagai afrodisiak untuk menguatkan hasrat seksual.
Selain bahan afrodisiak, ada juga beberapa metode kontrasepsi aneh yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno. Salah satunya menggunakan kotoran buaya untuk alat kontrasepsi. Pada saat itu, mereka mencampurkan kotoran buaya dengan susu asam lalu dimasukkan ke dalam vagina wanita.
Campuran ini dianggap dapat menghentikan sperma dengan asam dan menghalanginya mencapai rahim. Walau kedengarannya menjijikkan, cara ini cukup berhasil di masa lampau.
TEST KEHAMILAN DENGAN BIJI JELAI
Para wanita Mesir kuno menggunakan air seni mereka untuk mengetahui apakah mereka hamil atau tidak. Pertama-tama, seorang wanita akan buang air kecil di atas biji jelai (barli) di tanah. Jika biji itu berkecambah dengan cepat, maka wanita itu hamil.
Saat para ilmuwan dari Institut Kesehatan Nasional Amerika melakukan metode ini di zaman modern, tingkat akurasinya mencapai 70%.
Para ahli berpendapat kalau air seni wanita hamil memiliki campuran hormon yang unik. Oleh karena itu, air seni wanita hamil dapat mempercepat pertumbuhan biji jelai dibandingkan biji jelai yang hanya dituangkan air biasa.