Inces Anggota Kerajaan 2
Secara historis, aturan pernikahan anggota keluarga kerajaan mungkin dianggap sangat aneh bagi orang normal. Menikah karena cinta, atau bahkan dengan pilihan sendiri, hampir mustahil.
Pernikahan kerajaan diatur sebagai bagian dari perjanjian, atau untuk mengkonsolidasikan kekuasaan. Bukan hal aneh, jika saat kecil mereka sudah dijodohkan. Pasangan mereka juga sering kali berasal dari orang-orang yang masih memiliki hubungan keluarga, atau bisa dianggap saudara dekat.
Kita pasti sudah tahu bahwa perkawinan sedarah dapat mengakibatkan masalah serius, yang menjelaskan mengapa beberapa keluarga kerajaan terkenal memiliki masalah terkait psikologis dan kecacatan. Berikut adalah perkawinan sedarah dari beberapa kerajaan di dunia yang tercatat dalam sejarah.
RAJA GEORGE IV
Awal mula George IV, atau saat itu Pangeran Wales, bertemu sepupu pertamanya dan tunangannya Caroline dari Brunswick pada tahun 1795 dia sama sekali tidak menyukainya. Sementara itu, Caroline juga mengeluh, bahwa pangeran gemuk itu tidak terlihat seperti pangeran tampan yang dia lihat lewat foto.
George telah menikah selama 10 tahun dengan Maria Fitzherbert, bahkan mereka memiliki dua anak. Namun pernikahan itu tidak diterima, karena Maria seorang Katolik. Hutang George pun semakin menumpuk, jadi satu-satunya cara Parlemen akan membayarnya adalah jika dia menikah dengan Caroline.
Selama pesta pernikahan, sang pangeran mabuk berat. Namun, malam itu dia berhasil menghamili istri barunya, dan ini menjadi satu-satunya momen di mana mereka hanya sekali berhubungan intim. Seiring berjalannya waktu, keduanya saling selingkuh, dan dalam waktu dua tahun mereka resmi berpisah.
Lalu George membawa Caroline ke pengadilan saat George mengadopsi bayi laki-laki, mengarang cerita ke perdana menteri bahwa anak itu adalah hasil perselingkuhan Caroline dengan seorang bujang.
PERMAISURI ELISABETH
Permaisuri Elisabeth dari Austria dan Hongaria, yang dikenal sebagai Sisi, pada awalnya bukan pilihan untuk menikahi kaisar muda Franz Joseph. Ibunya, Sophie, meminta Franz Joseph untuk menikahi sepupu pertamanya, dan pada tahun 1853 ia bertemu dengan jodoh pilihan ibunya.
Namun gadis itu ditemani oleh adik perempuannya, Sisi, yang baru berusia 15 tahun. Disinilah Franz jatuh cinta padanya. Franz memberi tahu ibunya, jika dia tidak bisa menikahi sepupu pertama yang dipilih ibunya, dan sebagai gantinya akan menikahi adiknya, yang juga sepupunya sendiri.
Franz sangat menggilai Sisi, itu sebabnya setelah menikah dengan Franz, Sisi mendapatkan hak istimewa yang sangat tidak biasa di Wina.
Sisi sering pergi berlibur selama berbulan-bulan, sampai suaminya memaksa dia pulang. Sisi juga memanfaatkan kasih sayang Franz untuk keuntungannya, mengancam akan menceraikannya, kecuali jika dia mendapatkan apa yang diinginkannya.
Namun, hal ini bukan tanpa sebab. Franz terkenal suka main perempuan, dan menyebarkan penyakit menular seksual kepada Sisi.
PUTRI VICTORIA MELITA
Putri Victoria Melita adalah seorang bangsawan, dan pernikahannya diatur dengan ketat. Saat masih gadis, Melita pergi ke Rusia dan jatuh cinta dengan sepupunya, Cyril Vladimirovich Romanov, dan Cyril Romanov pun membalas perasaannya.
Namun, nenek Melita, Ratu Victoria, bertanggung jawab dengan siapa cucunya akan menikah, dan ratu menjodohkannya dengan sepupu yang lain, Grand Duke Ernest dari Hesse.
Sejak awal, pernikahan itu adalah bencana. Ernest sendiri enggan menikah dengan Melita karena dia seorang gay. Namun, pasangan itu berhasil memiliki seorang putri dalam waktu satu tahun, namun Melita merasa kosong dan kesepian. Setelah neneknya meninggal pada tahun 1901, Melita memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, dan hal itu menciptakan skandal di Eropa.
Sang putri memilih untuk menikah dengan lelaki idamannya, Cyril Vladimirovich Romanov, tetapi tanpa izin tsar. Akhirnya, mereka berdua dilarang ke Rusia. Namun, dia datang ke Rusia bertahun-tahun kemudian dan menghabiskan awal pernikahan mereka di pengasingan.
RATU VICTORIA
Ratu Victoria adalah orang paling berkuasa di dunia saat dia naik takhta di usia 18 tahun pada tahun 1837, namun itu tidak menghentikan keluarganya untuk merencanakan pernikahannya. Ibu dan paman ratu memilih seorang bangsawan kecil dari Jerman bernama Albert, yang juga merupakan keponakan mereka, dan sepupu pertama Victoria.
Saat pertama kali dia bertemu Albert, dia salut dengan kepribadian Albert yang menyenangkan, namun Victoria belum tertarik dengannya. Dua tahun kemudian dia berubah pikiran dan melamarnya.
Kebahagiaan pernikahan mereka dapat menjadi alasan, mengapa keluarga kerajaan masih ada. Setelah lebih dari satu abad pemerintahan yang tak adil, rakyat Inggris mulai muak.
Namun, kebahagiaan rumah tangga Victoria dan Albert membantu memperbaiki keutuhan monarki. Mereka memiliki sembilan anak dan mengabdi selama 20 tahun hingga Albert meninggal, yang membuat Victoria berkabung selama 40 tahun lamanya.
Walau pernikahan sepupu antara mereka berjalan dengan baik, keluarga itu masih mempraktikkannya dan justru membawa malapetaka. Victoria membawa gen hemofilia dan menularkannya ke banyak anak-anaknya. Saat anak-anak mereka menikah satu sama lain, sebagian besar keluarga kerajaan di Eropa berakhir dengan penyakit mengerikan.
Philip IV
Dinasti Habsburg, identik dengan praktik insesnya. Dari 11 pernikahan yang dilakukan raja Habsburg di Spanyol selama 184 tahun pemerintahan mereka, sembilan di antaranya adalah kerabat dekat.
Philip IV dari Spanyol bahkan menikahi keponakannya sendiri pada tahun 1649, dan menghasilkan anak bernama Charles. Akibat inses yang dilakukan, setengah bayi yang dihasilkan oleh Habsburg Spanyol tidak berhasil hidup sampai ulang tahun pertama mereka, hal ini karena masalah kesehatan dari perkawinan sedarah. Namun, Charles berhasil hidup meskipun cacat parah, seperti rahang bawahnya yang menonjol.
Charles juga sakit-sakitan hampir sepanjang hidupnya, dan sangat lemah secara mental. Charles bertubuh pendek, lumpuh, epilepsi, pikun, dan mengalami kebotakan sebelum usia 35 tahun. Lalu Charles menikah dengan non-kerabat. Sayangnya, dia meninggal tanpa anak di usia 38 tahun, mengakhiri garis genetiknya yang bermasalah.
ELIZABET II
Meskipun kebanyakan orang menganggap bahwa bangsawan menikahi sepupu adalah praktik yang kuno, tapi ternyata hal itu masih terjadi sampai sekarang. Bahkan ratu Inggris saat ini, Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, adalah sepupu. Pasangan 72 tahun ini adalah sepupu ketiga melalui Ratu Victoria, dan sepupu kedua setelah dihapus melalui Raja Christian IX dari Denmark.
Elizabeth bertemu sepupunya Philip di usia 13 tahun pada tahun 1939. Sedangkan Philip berusia 18 tahun. Elizabeth sudah jatuh hati dengan Philip sejak awal pertemuan mereka, sementara Philip sebaliknya.
Bertahun-tahun kemudian, Philip akhirnya menaruh hati juga. Mereka menikah pada tahun 1947 dan tetap menjadi pasangan yang setia hingga hari ini.