Yang kita ketahui, jika seseorang telah meninggal dunia, lambat laun tubuhnya pasti akan membusuk sedikit demi sedikit hingga akhirnya menyisakan tulang belulang saja. Tapi, hal tersebut nampaknya tidak berlaku bagi beberapa orang berikut ini. Setelah meninggal dunia, mayatnya tidak segera membusuk. Mayat tersebut tetap awet dengan berbagai sebab, ada yang sengaja dimumikan, dan ada pula yang mengalami proses pemumian secara alami.

Pendeta Budha Rusia, Dashi Dorzho Itigilov

Dashi Dorzho Itigilov merupakan seorang pendeta Budha yang lahir pada tahun 1852. Pada tahun 1927, pendeta Budha dari Rusia ini meninggal dunia saat tengah melakukan meditasi, duduk dalam posisi lotus. Aneh tapi nyata, Pendeta Itigilov seakan mengetahui bahwa dirinya akan meninggal saat sedang melakukan meditasi, maka dari itu sebelum melakukan meditasi, dia berpesan kepada pengikutnya nanti jika dia meninggal agar dikuburkan dalam keadaan terakhirnya, dan beberapa tahun kemudian kuburannya digali kembali. Permintaan aneh tersebut diikuti oleh pengikutnya, dia dikuburkan dalam keadaan sedang meditasi dan pada tahun 1955 kuburan tersebut digali kembali untuk pertama kalinya. Fakta aneh dan menakjubkan pun terlihat dari mayat pendeta Itigilov, puluhan tahun terkubur jasadnya masih utuh seperti saat dikuburkan dulu. Setelah dikuburkan lagi, pada tahun 1973 diputuskan untuk menggali lagi kuburan tersebut dimana mayat pendeta ini masih tetap dalam kondisi yang sama. Para pengikutnya yang melihat kejadian aneh tersebut kemudian menganggap pendeta Itigilov merupakan orang suci, dan pada tahun 2003 diputuskan untuk menggali lagi kuburannya, tapi tidak dikubur lagi melainkan disemayamkan di dalam sebuah kuil.

Balita Yang Tertidur, Rosalia Lombardo

Rosalia Lambardo merupakan anak perempuan asal Italia yang lahir pada 1918 di Palermo. Balita ini meninggal karena penyakit pneumonia pada 6 Desember 1920. Sang ayah sangat kehilangan karena kematian anaknya tersebut lalu meminta Dr. Alfredo Salafia untuk mengawetkan mayatnya. Kemudian sang dokter mengawetkan mayat Rosalia dengan menggunakam formalin untuk membunuh bakteri, alkohol untuk mengeringkan tubuh, gliserin untuk menjaganya dari kondisi yang terlalu kering, asam salisiat untuk membunuh fungi, dan garam seng untuk membuatnya kaku. Berkat teknik tersebut, mayat Rosalia tidak membusuk. Hasil sinar X terhadap mayat Rosalia menunjukan bahwa organ-organnya masih utuh. Muminya kini mendapat julukan The Real Sleeping Beauty, karena lebih terlihat sedang tertidur daripada mati. Mayat Rosalio hingga sekarang disemayamkan di sebuah peti kaca kecil di pemakaman Capuchin, Palermo, Italia.

La Doncella

Pada tahun 1999, dunia dihebohkan dengan penemuan mumi oleh tim ekspedisi Argentina-Peru. Diperkirakan mumi tersebut merupakan gadis suku Inca yang berusia 15 tahun. Sekitar 500 tahun yang lalu, gadis tersebut dibawa ke puncak gunung Llullaillaco di Argentina untuk dikorbankan. Suku Inca yang memuja Dewa Matahari kerap mengorbankan manusia untuk persembahan kepada dewanya tersebut. Peneliti yang menemukan mumi tersebut menamainya La Doncella, yang berarti Sang Perawan.

The Cherchen Man

The Cherchen Man merupakan sebutan untuk salah satu mumi Tarim yang paling terkendal yang ditemukan di Xinjiang, Cina. Mumi ini dikatakan sebagai salah satu mumi tertua karena diperkirakan meningggal 1000 tahun sebelum masehi. Penemuan mumi yang ditemukan bersama empat mayat lain, tiga wanita dan seorang bayi, masih menjadi misteri bagi para ilmuwan dan belum teridentifikasi asal-usulnya. Yang bisa dipastikan dari penemuan misterius tersebut adalah fakta bahwa mereka berasal dari ras keturunan Eropa. Hal tersebut terlihat dari corak pakaian, warna kulit dan rambut serta ukuran tubuhnya yang hampir mencapai 2 meter, diperkirakan mereka berasal dari bangsa Celtic. Keberadaan mereka sampai di Cina masih menjadi pertanyaan besar bagi para peneliti dan masih menjadi sebuah misteri hingga saat ini.

Vladimir Lenin

Vladimir Lenin merupakan revolusioner komunis, politikus, penggagas teori politik, dan juga pemimpin pertama Uni Soviet. Untuk mengenang jasanya, pemerintah Rusia memutuskan untuk mengawetkan mayatnya agar bisa dikenal generasi Rusia selanjutnya. Dengan menggunakan metode yang cukup rumit, mayat Lenin dimumikan dengan cara menghilangkan organ dalamnya dan diganti dengan ‘humidifier’ dan sistem pompa digunakan untuk sebisa mungkin menghilangkan cairan dari dalam tubuh. Biaya perawatan pemumian Vladimir Lenin tidaklah murah, untuk membeli bahan-bahan tersebut diperlukan setidaknya $197 ribu per tahunnya. Setiap 18 bulan sekali, mumi Vladimir Lenin dibersihkan dan dimandikan oleh tim khusus yang dinamakan Lenin Lab.