Tahun baru menjadi perayaan yang dirayakan secara besar-besaran, mungkin karena tahun baru dianggap sebagai simbol harapan baru sehingga orang-orang merasa bersemangat untuk menyambutnya. Bagi sebagian orang, tahun baru menjadi momen yang biasa mereka gunakan untuk melakukan perayaan dan pesta bersama teman atau keluarga. Beberapa negara di dunia bahkan menyelenggarakan pesta kembang api besar-besaran untuk memeriahkannya.

Walau tanggal 1 Januari mungkin sangat istimewa, tapi kenyataannya tidak semua negara merayakan tahun baru. Pasalnya, terdapat sejumlah negara yang justru melarang perayaan semacam tahun baru ini. Berikut beberapa negara yang melarang perayaan tahun baru.

ARAB SAUDI

Dalam riwayatnya, Arab Saudi juga pernah menerapkan larangan terhadap perayaan seperti tahun baru. Sekitar tahun 2013, malam tahun baru resmi dilarang oleh polisi agama. Pada tugasnya, mereka bertanggung jawab untuk menegakkan hukum Islam atas nama House of Saud sebagai penguasanya. Lebih lanjut, kala itu mereka juga menggunakan kalender berbeda yang menyatakan awal tahun terjadi pada akhir Oktober.

Dan larangan ini bukan hanya untuk tahun baru, tapi juga hari valentine. Alasannya karena tahun baru dan hari valentine bukan bagian dari syariat ajaran Islam. Bahkan di 2 hari ini, polisi akan mengecek dan memastikan bahwa tidak ada toko yang menjual atribut tahun baru dan valentine seperti kembang api, terompet atau sesuatu yang berbentuk hati berwarna pink dan merah yang menjadi simbol valentine.

BRUNEI DARUSSALAM

Negara yang melarang perayaan tahun baru berikutnya adalah Brunei Darussalam. Sebagai salah satu negara dengan mayoritas populasi beragama Islam, negara di kawasan Asia Tenggara ini juga memiliki ketentuan ketat terkait perayaan seperti tahun baru atau hari natal. Dalam hal ini pemerintah Brunei menganggap bahwa kegiatan yang berkaitan dengan perayaan natal dan tahun baru bertentangan dengan syariat Islam, dan bisa merusak akidah para penganutnya.

INDIA

Kebanyakan orang India memang tidak merayakan tahun baru pada tanggal 1 Januari. Tapi sebagai gantinya, mereka memiliki banyak perayaan tahun baru dalam satu tahun. Sebagai salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan, orang India juga memiliki perbedaan dalam urusan tahun baru. Dalam kalender India, tahun baru harusnya dirayakan pada tanggal 22 Maret. Namun, tidak semuanya ikut merayakan. Orang yang tinggal di daerah Kerala contohnya, mereka merayakan tahun baru di tanggal 13 April. Hal yang sama juga berlaku bagi beberapa daerah lain yang memiliki perayaan tahun baru di tanggal yang berbeda.

IRAN

Sama seperti Arab Saudi, Iran juga memiliki kalender sendiri sehingga tidak heran jika beberapa perayaan jatuh di hari yang berbeda dari kebanyakan orang. Di Iran tahun baru disebut Nowruz dan tidak jatuh pada tanggal 1 Januari, melainkan tanggal 21 Maret. Di hari Nowruz, orang-orang Iran merayakan hari ini dengan cara mengenakan pakaian tradisional dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perayaan Nowruz sendiri merupakan salah satu tradisi peninggalan kebudayaan Iran kuno, dan sudah berlangsung sejak 3.000 tahun yang lalu.

SOMALIA

Somalia merupakan salah satu negara yang berada di Afrika. Negara ini berbatasan dengan Ethiopia di barat, Samudera Hindia di timur, Kenya di barat daya, Djibouti di barat laut, hingga Teluk Aden di bagian utara. Dalam statusnya, Somalia dikenal sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam. Hal ini membuatnya melarang sejumlah perayaan tertentu seperti natal dan tahun baru. Ketentuan tersebut muncul pada tahun 2015, saat itu Sheikh Mohammed Khayrow selaku Direktur Jenderal Kementerian Urusan Agama Somalia menyebut bahwa perayaan semacam tahun baru ini bisa merusak keyakinan muslim di negaranya. Selain itu, Sheikh Nur Barud Gurhan selaku Dewan Agama Tertinggi Somalia juga khawatir perayaan tersebut bisa memprovokasi serangan dari kelompok Al-Shabab. Seperti yang diketahui, sebelumnya mereka pernah menyerang pada hari natal di markas besar Uni Afrika dan menewaskan beberapa orang.

TAJIKISTAN

Tajikistan merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Tengah. Dengan ibu kota Dushanbe, negara ini berbatasan dengan China di timur, Uzbekistan di barat, Kyrgyzstan di utara, dan Afghanistan di bagian selatan. Dalam hal perayaan tahun baru, Tajikistan menjadi salah satu negara yang melarangnya. Pelarangan tersebut telah dikeluarkan pemerintah terkait sejak tahun 2015. Tidak hanya perayaan tahun baru, pemerintah Tajikistan juga melarang natal untuk dirayakan secara terbuka. Larangan ini berawal dari ketidaksukaan mereka terhadap Father Frost alias Sinterklas versi Rusia. Oleh karena itu, perayaan tahun baru secara terbuka adalah hal terlarang di Tajikistan. Adapun larangan tersebut termasuk juga kegiatan-kegiatan seperti makan malam perayaan khusus, perayaan dengan kembang api, hingga pengumpulan dana amal.