Pemilu  seharusnya menjadi hal yang dilakukan secara serius. Namun, ternyata masih saja ada orang yang tidak serius atau mungkin karena frustrasi mereka memilih kandidat yang sama sekali di luar dugaan. Bahkan, pemilu teraneh ini diselenggarakan di sejumlah negara di luar negeri. Berikut beberapa pemilu teraneh yang ada di dunia.

BADAK

Masyarakat Brazil memang bisa jadi sangat aneh jika berkaitan dengan pemilu, karena di Brazil masyarakatnya diwajibkan untuk memilih atau dikenakan sanksi. Jadi untuk menunjukkan rasa tidak sukanya pada peraturan tersebut, masyarakat Brazil justru mengajukan calon-calon yang aneh, misalnya saja seekor badak.

Cacareco adalah seekor badak betina yang tinggal di kebun binatang Sao Paulo. Ia mendapatkan lebih dari 100 ribu suara dalam pemilihan kota setempat pada tahun 1959. Pihak yang berwenang berusaha untuk menolak kandidat tersebut, namun Cacareco mendapatkan suara lebih banyak dari kandidat manapun.

Walau begitu, Cacareco tidak pernah masuk ke dalam kantor. Suara untuk badak tersebut dianulir dan dilakukan pemilihan ulang tanpa Cacareco dalam surat suara.

BADUT TIDAK BERPENDIDIKAN

Untuk orang-orang yang tidak suka politik, mereka kadang menyebut para politikus dengan panggilan tikus, badut, atau panggilan tidak enak lainnya. Namun, apa yang dilakukan masyarakat Brazil adalah satu langkah lebih maju. Mereka benar-benar memilih badut untuk maju ke parlemen. Dan bukan hanya badut biasa, badut yang mereka pilih adalah badut yang kurang pendidikan.

Dalam kampanyenya, badut tersebut berkata, “Saya tidak tahu apa yang dilakukan oleh orang-orang di parlemen, tapi pilihlah saya dan saya akan beritahu kalian semua”. Ia berharap masyarakat Brazil untuk memilihnya dan berjanji, bahwa ia tidak akan melakukan apa-apa ketika ada di parlemen.

Karena sepertinya masyarakat Brazil sudah kehilangan harapan dan merasa sama saja siapa pun yang mereka pilih, maka badut tersebut memenangkan 1,3 juta suara. Lebih dari dua kali lipat lebih banyak dari kompetitor terdekatnya.

BEDAK KAKI

Sebuah bedak kaki Pulvapies berhasil memenangkan pemilihan wali kota Picoaza di Ekuador pada tahun 1967. Berawal dari sebuah iklan yang bertepatan dengan masa kampanye, Pulvapies mengeluarkan slogan “Pilihlah siapa saja kandidat yang Anda mau, tapi jika Anda menginginkan kesegaran dan kebersihan, pilihlah Pulvapies”. Namun, siapa sangka masyarakat Picoaza justru benar-benar serius memilih Pulvapies dalam pemilu.

JUMLAH SUARA BERLEBIH

Negara Liberia didirikan di Afrika pada 1847 M sebagai surga bagi para budak yang dibebaskan. Para pendiri Liberia ingin menjadikannya sebagai negara yang demokratis serta dapat memilih presiden dan anggota parlemennya melalui pemilihan yang bebas dan adil. Namun, fakta yang terjadi berbeda. Negara itu memasuki perjalanan sejarah karena melangsungkan pemilu yang teraneh dan tercurang yang pernah ada selama ini.

Pemilihan umum dan presiden diadakan pada 1927, jumlah yang diizinkan untuk memilih hanya 15 ribu. Dua kandidat bersaing untuk menjadi presiden pada saat itu, yang pertama adalah Presiden Liberia selama dua periode berturut-turut, Charles King, dan kandidat kedua adalah Thomas J Faulkner dari partai oposisi. Setelah penghitungan suara, Thomas J Faulkner memiliki 9.000 suara, yang merupakan jumlah yang seharusnya memenangkan pemilihan. Namun, yang mengejutkan, Presiden Charles King mendapat 240 ribu suara.

ORANG MENINGGAL

Siapa yang sangka jika memilih orang mati dalam pemilu adalah hal yang tidak jarang terjadi. Di tahun 2009, dua orang yang telah mati beberapa minggu sebelum pemilihan di Florida dan Alabama berhasil mendapatkan suara terbanyak.

Earl Wood dari Florida berumur 96 tahun saat ia meninggal, jadi tidak terlalu mengejutkan jika ia meninggal menjelang pemilihan. Awalnya ia tidak berencana untuk maju lagi dalam pemilu, namun saat musuhnya ingin mengambil alih posisinya sebagai pemungut pajak ia merasa terganggu dan memutuskan untuk maju kembali. Earl berhasil memenangkan 56 persen dari total suara.

Sementara orang mati lainnya yang terpilih di Alabama bernama Charles Beasley yang berumur 77 tahun. Ia berhasil memenangkan 52 persen suara untuk menjadi komisaris daerah.

Selain mereka berdua, seorang wanita bernama Jenny Oropeza juga terpilih sebagai Senator negara bagian California. Namun ia juga meninggal beberapa minggu sebelum pemilu. Keikutsertaannya tidak bisa ditarik, karena sudah sangat dekat dengan deadline. Ia pun memenangkan pemilihan tersebut.

SESEORANG YANG MENANG TIDAK SENGAJA

Fabio Borsatti adalah seorang laki-laki yang memenangkan pemilihan kepala desa di sebuah desa kecil di Italia. Menariknya, ia menang secara tidak terduga dan tidak terencana. Keikutsertaannya dalam pemilihan sebenarnya adalah desakkan dari temannya yang juga merupakan kandidat kepala desa.

Awalnya, temannya tersebut adalah kandidat tunggal. Karena takut banyak orang yang tidak akan memilih jika ia adalah kandidat tunggal, ia pun mendesak Fabio untuk turut menjadi kandidat.

Fabio pun maju sebagai kandidat untuk membantu temannya, dan tidak berharap untuk menang. Bahkan, keluarganya sendiri tidak memilihnya. Namun, siapa sangka ia justru menang dan mendapatkan 58 persen suara dari penduduk desa yang berjumlah 507 tersebut.

Walau ia tidak ingin menjadi kepala desa, Fabio tetap menghormati hasil keputusan pemilu. Ia tidak mundur dan tidak menyerahkan jabatannya kepada temannya. Hari-hari pertamanya di kantor sangat membingungkan, karena ia tidak pernah berurusan dengan politik dan pemerintahan. Saat menjadi pemimpin, ia pun akhirnya berkonsentrasi untuk mengembangkan pariwisata desa tersebut.