Penemuan Bangkai Kapal Di Tempat Yang Tak Lazim
Kapal adalah alat transportasi yang dibuat oleh manusia untuk melintasi air. Jika menemukan bangkai kapal di dasar laut atau di tepi air, itu bukanlah hal yang aneh. Namun, beda cerita jika ada bangkai kapal yang ditemukan di lokasi yang tidak wajar, seperti di tengah gurun yang jauh dari laut. Berikut lokasi penumuan bangkai kapal yang tidak wajar.
ATAS RUMAH
Pada Desember 2004, Aceh diterjang oleh gempa dan tsunami yang dahsyat. Begitu besarnya tsunami yang tercipta, tsunami tersebut juga menerjang Afrika dan India. Karena pusat gempanya berada dekat dengan Aceh, Aceh pun menjadi wilayah dengan dampak kerusakan yang paling parah.
Tsunami yang menerjang Aceh ketinggiannya dikabarkan mencapai 30 meter. Akibat tsunami tersebut, kota yang terletak di sepanjang pantai pun porak poranda. Tsunami ini juga menyebabkan tewasnya lebih dari 100.000 warga Aceh.
Di antara puing-puing yang teronggok pasca tsunami, ada satu pemandangan aneh yang terlihat di kota Banda Aceh. Pemandangan tersebut adalah kapal sepanjang 25 meter yang tersangkut di atas rumah. Begitu kuatnya arus laut saat tsunami melanda, kapal yang tadinya berada di laut sampai terseret ke tengah kota. Saat tsunami selesai, kapal tersebut terjebak di atas rumah.
Puluhan tahun berlalu, kapal tersebut tidak diturunkan, melainkan dibiarkan di atas rumah untukĀ menjadi monumen sekaligus saksi bisu mengenai dahsyatnya tsunami di tahun 2004. Lokasi tersangkutnya kapal ini sekarang dikenal dengan nama Monumen Kapal Lampulo. Jika pengunjung monumen memasuki bagian dalam rumah, pengunjung dapat melihat spanduk berisi nama para korban selamat.
LIANG KUBUR
Bangsa Viking adalah bangsa asal Eropa Utara yang terkenal dengan keahliannya berlayar sekaligus berperang. Bukan hal yang mengherankan, jika kapal menjadi benda yang sangat lekat dengan keseharian bangsa Viking. Begitu eratnya, kapal dapat ditemukan di dalam kuburan orang Viking.
Kapal Oserberg adalah kapal sepanjang 21 meter yang sekarang terpajang di dalam ruangan Museum Kapal Viking di Bygdoy, Norwegia. Sebelum tersimpan di dalam museum, Kapal Oserberg ditemukan di dalam sebuah gundukan makam di Norwegia selatan.
Gundukan makam tadi baru selesai digali pada tahun 1905. Ilmuwan meyakini kalau gundukan makam tempat dipendamnya Kapal Oserberg dibuat pada abad ke-9. Ilmuwan sendiri masih belum yakin kenapa ada kapal yang dikuburkan bersama orang Viking. Yang sudah diketahui oleh ilmuwan adalah, orang Viking yang dikuburkan bersama kapalnya biasanya merupakan orang dengan status sosial yang tinggi.
PIRAMIDA
Piramida merupakan contoh sekaligus bukti mengenai bagaimana majunya peradaban Mesir Kuno di masa lampau. Hebatnya lagi, piramida tetap bisa berdiri kokoh hingga sekarang meskipun dibangun ribuan tahun yang lalu.
.Piramida sesungguhnya adalah kompleks makam raksasa yang dibangun untuk memakamkan mumi firaun. Namun, mumi bukanlah satu-satunya benda yang dapat dijumpai di kompleks Piramida Giza. Ternyata, di tempat ini juga pernah terdapat kapal.
Kapal yang berada di Giza bukan kapal miniatur atau mainan, melainkan kapal sungguhan yang panjangnya mencapai 43 meter. Kapal tersebut adalah kapal Khufu. Hebatnya lagi, meskipun kapal ini terbuat dari kayu dan sudah berusia 4.000 tahun lebih, kapal ini diyakini masih bisa dipakai untuk berlayar.
Keberadaan kapal Khufu di piramida, tidak lepas dari kepercayaan yang dianut masyarakat Mesir Kuno. Menurut keyakinan mereka, saat seseorang meninggal, maka barang-barang milik arwah orang tersebut akan turut dibawa ke alam sesudah kematian. Itulah alasan mereka menguburkan firaun bersama kapal kesayangannya.
TENGAH GURUN
Laut Aral adalah danau air asin yang terletak di Asia Tengah. Di masa lampau, danau ini adalah salah satu danau terbesar di dunia. Itulah sebabnya danau ini sampai dijuluki laut. Saat negara Uni Soviet masih berdiri, pemerintah setempat memiliki ambisi mendongrak jumlah produksi kapas di Asia Tengah. Untuk mewujudkannya, air sungai yang mengarah ke Laut Aral lantas disedot untuk mengairi ladang kapas setempat.
Karena tersedotnya air tadi, mengakibatkan jumlah air yang masuk ke Laut Aral menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, Laut Aral pun secara berangsur menyusut hingga seperti sekarang. Daratan yang tadinya menjadi dasar Laut Aral, kini berubah menjadi kawasan gurun yang kering.
Dampak lain dari menyusutnya Laut Aral, yaitu munculnya bangkai kapal yang teronggok di daratan bekas Laut Aral. Saat air di Laut Aral masih melimpah, banyak penduduk setempat yang bekerja sebagai nelayan.
Karena para nelayan tersebut kehilangan mata pencahariannya, kapal-kapal tersebut lantas dibiarkan begitu saja di daratan bekas Laut Aral. Kapal-kapal tersebut kini menjadi saksi bisu bagaimana wilayah yang dulunya penuh dengan air, namun sekarang berubah menjadi tandus.
PONDASI GEDUNG WTC
Pada tanggal 11 September 2001, gedung WTC hancur setelah ditabrak oleh pesawat korban pembajakan. Peristiwa ini pulalah yang kemudian memicu invasi militer Amerika Serikat ke Afganistan. Kisah runtuhnya gedung kembar WTC juga meninggalkan cerita lain yang tidak banyak diketahui orang. Saat melakukan penggalian di bekas lokasi gedung pada tahun 2010, tim penggali menemukan kapal kayu yang ternyata berasal dari abad ke-18.
Menurut analisa ilmuwan, kapal yang bersangkutan pada awalnya dibuat untuk dipakai berlayar seperti biasa. Dengan melihat jenis kayu yang digunakannya, ilmuwan menduga kalau kapal ini dibangun dari kayu pepohonan yang tumbuh di sekitar Philadelphia.
Menurut salah satu teori, kapal ini tidak memiliki umur penggunaan yang panjang akibat digeregoti oleh cacing kapal. Agar sisa-sisa material kapal tidak terbuang sia-sia, bangkai kapal ini kemudian dijadikan pondasi untuk memperkuat tanah kota New York. Berabad-abad kemudian, tanah di atas kapal ini digunakan untuk membangun gedung kembar WTC.