Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, jika manusia tidak makan dalam jangka waktu terlalu lama orang tersebut dapat meninggal dunia akibat kelaparan. Dalam perkembangannya, manusia juga mengembangkan cara untuk mengawetkan makanan agar mereka selalu memiliki makanan siap santap saat sedang terjebak dalam kondisi yang tidak mendukung.

Normalnya, makanan hanya tetap berada dalam kondisi awet dalam rentang waktu beberapa hari. Namun, makanan-makanan yang ditemukan oleh para ilmuwan ini diketahui sudah berusia ribuan tahun. Berikut adalah makanan dan minuman tersebut.

WINE

Wine adalah sejenis minuman beralkohol yang dibuat dengan cara mengolah anggur melalui proses fermentasi. Semakin lama minuman anggur disimpan, maka minuman anggur tersebut bakal memiliki harga yang semakin mahal. Pasalnya menurut mereka yang gemar meminum anggur, minuman anggur akan memiliki rasa yang semakin enak saat semakin lama disimpan.

Minuman anggur sendiri ternyata sudah lama dikonsumsi oleh penduduk Eropa. Di Jerman, saat tim arkeolog memeriksa sebuah makam kuno di negara tersebut, dan mereka menemukan botol yang masih berisi minuman anggur.

Tidak dijelaskan berapa usia minuman anggur tersebut, namun minuman tersebut diyakini sudah berusia ribuan tahun karena makam tempat ditemukan minuman anggur ini sudah berusia lebih dari 1.600 tahun. Minuman anggur tersebut diketahui masih belum tercemar oleh bakteri, karena penutupnya masih tersegel rapat.

Walau umumnya minuman anggur bakal terasa semakin enak saat makin lama tersimpan, minuman anggur yang satu ini diperkirakan tidak akan terasa enak karena sudah tersimpan terlalu lama. Ilmuwan juga menemukan, bahwa minuman anggur ini sudah dicampur dengan rempah-rempah untuk memberikan rasa tambahan.

SUP

Makanan dalam wujud cair normalnya tidak akan bisa bertahan lama karena beragam faktor, misalnya karena wadah penampungannya secara berangsur-angsur bocor, cairan dalam makanannya menguap, wadah penampungannya tanpa sengaja terguling, dan lain sebagainya.

Informasi mengenai makanan berwujud cair dari masa lampau biasanya diketahui oleh ilmuwan dari gambar, catatan tertulis, atau dengan analisa endapan pada bagian dalam wadah makanannya.

Oleh karena itu, saat ilmuwan menemukan kendi berisi sup dari masa Sebelum Masehi, penemuan tersebut tergolong sebagai penemuan langka. Peristiwa itu pernah terjadi di China pada tahun 2010 lalu. Tim arkeolog dari negara tersebut dikabarkan berhasil menemukan kendi beserta sup yang berusia kurang lebih 2.400 tahun.

Saat sup tersebut diperiksa, sup yang bersangkutan dilaporkan sudah berubah warna menjadi kehijauan akibat pembusukan dan serpihan logam dari wadahnya. Ilmuwan juga menemukan onggokan tulang, sehingga ilmuwan meyakini kalau sup ini menggunakan daging hewan sebagai salah satu bahannya.

Penyelidikan pada tulang tersebut menemukan, bahwa tulang yang tersebut berasal dari hewan lembu. Ilmuwan meyakini kalau sup ini tidak dimaksudkan untuk dimakan, namun untuk menemani arwah orang yang dimakamkan di tempat tersebut agar ia memiliki santapan di alam sesudah kematian.

ROTI

Di negara subtropis, roti menjadi salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh penduduk setempat. Roti sendiri ternyata tergolong sebagai salah satu makanan tertua di dunia, pasalnya manusia diketahui sudah memakan roti sejak ribuan tahun yang lalu. Di Yordania, tim arkeolog menemukan roti pipih yang sudah berusia kurang lebih 14.500 tahun. Roti tersebut ditemukan di lokasi yang di masa lampau diyakini sebagai tempat api unggun.

Yang membuat penemuan roti ini semakin mencengangkan, yaitu penduduk Yordania diketahui baru mengenal praktik bercocok tanam sekitar 10.000 tahun yang lalu. Dengan kata lain, roti ini dibuat saat penduduk Yordania masih belum mengetahui cara bertani.

Ilmuwan meyakini kalau roti ini dibuat dari biji gandum, barley, dan tanaman lain yang tumbuh secara liar. Saat mereka sudah mengumpulkan cukup tanaman, mereka kemudian menggilingnya menjadi tepung dan kemudian mengolahnya menjadi roti. Menurut ilmuwan, roti buatan penduduk Yordania pada masa itu terasa asin dan keras.

MIE

Makanan dengan bahan tepung dan telor ini sangat disukai banyak orang, karena rasanya yang enak dan metode penyajiannya yang beragam. Mie dapat disajikan dengan cara digoreng, direbus, atau bahkan dimakan saat masih berada dalam kondisi keras. Kemajuan teknologi menyebabkan mie juga bisa dibuat hanya dalam hitungan menit.

Manusia sendiri ternyata sudah lama mengonsumsi mie. Tahun 2005 lalu, ilmuwan berhasil menemukan mie yang sudah berusia kurang lebih 4.000 tahun. Mie berusia kuno tersebut ditemukan di China.

Mie berusia ribuan tahun tersebut ditemukan di dalam sebuah panci yang terkubur di kedalaman 3 meter dalam posisi terbalik. Ilmuwan menduga, bahwa tempat ditemukannya panci beserta mie ini dulunya adalah ruang makan. Dan saat terjadi gempa bumi, bangunan tersebut terkubur bersama isinya.

Karena panci tersebut terkubur dalam posisi terbalik, panci tersebut membantu melindungi mie di dalamnya dari paparan oksigen yang dapat membuat mie busuk. Keberadaan panci tersebut juga membantu melindungi mie dari timbunan tanah dan reruntuhan di atasnya. Itulah sebabnya saat ditemukan, wujud mie ini masih dapat dikenali.

Mie yang ditemukan ini diketahui terbuat dari biji millet, sejenis tanaman sereal. Sekarang gandum memang menjadi tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku mie. Namun, di kawasan pedalaman China mie berbahan millet diketahui masih banyak dibuat dan dikonsumsi.

MADU

Madu adalah salah satu makanan paling awet di dunia, hal itu karena madu tidak akan pernah membusuk walau dibiarkan dalam kondisi terbuka. Penyebabnya adalah karena madu memiliki kadar air dan gula yang tinggi.

Jika ada organisme yang mencoba membusukkan madu, organisme tersebut akan langsung mati karena cairan dalam tubuhnya bakal terhisap keluar melalui proses osomosis. Madu juga mengandung asam glutonik dan hidrogen proksida, sehingga madu menjadi media yang tidak bersahabat bagi organisme pengurai makanan. Selain digunakan sebagai campuran dalam makanan, madu juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.

Sifat madu yang tidak bisa membusuk menyebabkan madu menjadi salah satu benda yang ditempatkan dalam makam raja-raja Mesir Kuno. Penduduk Mesir Kuno percaya, bahwa mayat harus berada dalam kondisi seawet mungkin supaya jiwanya tidak lenyap. Jadi untuk menemani mayat yang sudah diawetkan tersebut, penduduk Mesir Kuno pun menempatkan hidangan yang tetap berada dalam kondisi awet selama ribuan tahun.

Saat tim arkeolog melakukan penelitian di dalam bangunan Piramida Besar, ilmuwan menemukan kendi-kendi berisi madu yang sudah berusia 3.000 tahun. Hebatnya, madu tersebut masih berada dalam kondisi bisa dimakan.

Catatan sejarah sendiri menunjukkan kalau manusia sudah mengenal penggunaan madu dan lilin lebah lebih lama dari ini. Jadi tidak menutup kemungkinan kalau di masa depan, akan ada madu berusia lebih dari 3.000 tahun yang akan ditemukan oleh manusia.