Penyakit Aneh Langka Di Dunia
Dalam dunia medis, penyakit seperti jantung, diabetes atau hipertensi adalah penyakit yang sering kita dengar dan diderita oleh banyak orang. Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencegah dan mengobatinya. Namun, berbeda dengan penyakit yang akan dibahas, yaitu penyakit yang sangat jarang terjadi, namun, dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan serius. Berikut penyakit aneh dan langka yang ada di dunia.
Epidermodysplasia Verruciformis
Epidermodysplasia Verruciformis merupakan penyakit gangguan pada kulit yang langka, di mana para penderitanya ditumbuhi kutil raksasa di seluruh tubuhnya. Sehingga, membuat penderita terlihat seperti batang pohon .Di dunia, penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan “treeman syndrome”, dari pada Epidermodysplasia Verruciformis.
Penyakit aneh ini kerap dihubungkan dengan infeksi HPV tipe 5 dan 8. Namun, hingga saat ini belum ditemukan obat penawarnya. Yang bisa dilakukan penderita hanyalah membuang kutil yang membesar, serta mengolesinya dengan salep Cidofovir yang dapat membunuh virus HPV. Di Indonesia, penyakit ini langka terjadi. Salah satu penderita yang terkenal dengan sebutan “manusia pohon” adalah Dede dari Jawa Barat.
Produnia Hutchinson Gilford
Penyakit ini dapat dikatakan aneh dan mematikan, di mana pasien berada di suatu kondisi penuaan yang lebih cepat. Umumnya, sindrom Progeria jenis ini terjadi di usia dua tahun. Penyakit ini tidaklah menular, namun anak dengan sindrom Progeria Hutchinson Gilford hanya memiliki kemungkinan hidup sampai 13 tahun saja, pada beberapa kasus bisa sampai 20 tahun.
Penyakit aneh ini terjadi akibat mutasi gen tunggal yang tidak wajar, bukan dari faktor keturunan maupun dari penularan. Siapapun dapat terkena penyakit langka ini, walau perbandingannya hanya satu berbanding empat juta bayi yang lahir.
Sindrom Vampir (Xeroderma Pigmentosum)
Penyakit ini masih terdengar aneh bagi orang awam. Namun, faktanya di dunia ini benar-benar ada orang yang berprilaku seperti Vampir. Yang dimaksud perilaku seperti vampir adalah selalu menghindari sinar matahari, karena sinar matahari dapat membakar kulit mereka dan mengakibatkan penyakit yang cukup serius.
Manusia membutuhkan sinar matahari untuk mensintesis vitamin D, namun terlalu banyak terpapar sinar UV matahari justru merusak kulit. Sekitar 1 berbanding 1 juta orang memiliki xeroderma pigmentosum yang sangat sensitif terhadap sinar UV.
Orang-orang dengan sindrom ini harus benar-benar terlindung dari sinar matahari, atau kulit mereka akan terbakar dan mengalami kerusakan kulit yang parah. Bahkan, jika tidak hati-hati mereka dapat dengan mudah mengembangkan kanker kulit.
Sindrom Werewolf (Hypertrichosis)
Jika sebelumnya ada sindrom vampir, maka penyakit aneh ini tidak kalah anehnya, yaitu sindrom werewolf (serigala jadi-jadian) atau Hypertrichosis. Sindrom Werewolf adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya ditumbuhi rambut disekujur tubuh, bahkan bisa sampai menutupi mukanya. Itulah mengapa disebut “sindrom werewolf”, hanya saja tidak tidak ada taring maupun cakar.
Penyebabnya bisa terjadi karena faktor keturunan, obat-obatan maupun malnutrisi. Kejadian ini dapat menimpa saat penderita masih bayi, maupun berkembang seiring waktu. Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk penyembuhan jangka pendek, seperti mencukur dan waxing. Sedangkan untuk jangka panjang, dapat melakukan elektrolisis dan operasi laser.
Sindrom Tangan Alien
Sindrom tangan alien atau Alien Hand Syndrome (Alien Hand Syndrome) adalah penyakit aneh yang menyerang tangan seseorang. Kondisi ini dapat mengakibatkan salah satu tangan bergerak dengan sendirinya tanpa terkendali. Misalnya, penderita tiba-tiba merobek-robek pakaiannya sendiri, menyentuh mukanya, bahkan dapat mencekik lehernya sendiri.
Meskipun tidak menyebabkan kondisi medis yang berbahaya, namun sindrom ini dapat mengancam nyawa penderitanya, karena tangan penderita dapat melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri tanpa disadari. Belum jelas penyebab Sindrom Tangan Alien ini terjadi, namun diduga penyakit ini masih berhubungan dengan kondisi saraf. Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit langka ini.