Peristiwa Yang Terjadi Saat Bulan Ramadhan Di Masa Lalu
Bagi sebagian dari kita, bulan Ramadhan mungkin hanyalah bulan dimana kita di wajibkan untuk berpuasa sekaligus bulan di mana setiap amalan-amalan akan di lipat gandakan pahalanya. Namun di masa lalu selain sebagai bulan untuk meningkatkan ibadah, bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang menjadi saksi terjadinya peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Salah satu peristiwa paling bersejarah yang terjadi pada bulan suci ini, adalah wafatnya khalifah keempat Ali bin abi Tholib.
Peristiwa duka ini terjadi pada tanggal ke 17 bulan Ramadhan. Hal ini sempat membuat umat Muslim di seluruh dunia gempar, akibat putus sudah rantai dari empat kekhalifahan yang di awali oleh khalifah Abu Bakar Ashidiq. Dan selain peristiwa wafatnya Khalifah Ali Bin Abi Tholib masih terdapat beberapa peristiwa bersejarah lainya yang terjadi saat bulan Ramadhan. Berikut beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi saat Bulan Ramadhan.
Fathu Mekkah
Fathu Mekkah atau Pembebasan kota Mekkah, dapat dibilang merupakan salah satu peristiwa paling penting bagi Islam. Ini sekaligus merupakan saat dimana akhirnya mimpi lama Umat Muslim untuk kembali menduduki Mekkah akhirnya terwujud. Peristiwa ini sendiri terjadi pada tahun 630 masehi atau kalau dalam penanggalan Islam kejadian ini terjadi pada tangga 10 Ramadhan tahun ke-8 Hijriah. Saat itu Rassululah beserta 10.000 pasukannya bergerak dari Madinah menuju ke Mekkah untuk merebut kembali kota Mekkah. Walau mengguanakan pasukan, peristiwa ini sama sekali tak menimbulkan pertumpahan darah. Setelah penbebasan ini Rassululoh segera membersikan kota Mekkah dari berhala.
Penghancuran Berhala Al’uzza
Di masa lalu Berhala merupakan simbol kebesaran bagi bangsa Quraisy. Patung-patung ini di jadikan sesembahan yang keramat juga sebagai sarana untuk memajatkan doa. Namun hal itu berubah saat Umat Islam berhasil membebaskan kota Mekkah dari kekuasaan bangsa Quraisy. Seketika itu juga Rassululah SAW, segera memerintahkan untuk memusnahkan tidak kurang dari 360 berhala yang ada di sekitar kota Mekkah. Lima hari sebelum bulan Ramadhan berakhir pada tahun ke-9 Hijriah, Rassululah mengirimkan salah satu sahabatnya, Khalid Bin Walid, untuk memusnahkan patung berhala al’Uzza yang berada di Nakhla.
Patung al’Uzza sendiri merupakan simbol yang penting bagi masyarakat Arab jaziliayah pada masa itu, karena patung ini dianggap sebagai dewi terbesar bagi kaum Quraisy. Patung ini biasanya di gunakan oleh masyarakat Arab saat akan melafalkan sumpah. Khalid Bin Walid melaksanakan segera melaksanakan tugas itu, dan bergerak ke Nakla untuk menghancurkan berhala al’uzza. Dengan hancurnya berhala al’uzza beserta berhala-berhala lainya, menandakan kejaaan Islam ada masa itu.
Perang Badar
Perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriyah ini, merupakan perang perang pertama sekaligus yang paling bersejarah bagi umat Islam. Dinamakan perang Badar, karena lokasi perang ini berada di sebuah lembah bernama Badar, yang terletak diantara Mekkah dan Madinah. Dalam perang ini sendiri sebenarnya umat Muslim, awalnya bisa dibilang kalah dalam berbagai macam sisi, baik itu jumlah maupun perlengkapan perang. Tentara Muslim yang saat itu hanya berjumlah 313 orang, harus berhadapan dengan setikdaknya 1.000 tentara Quraisy.
Namun berkat keyakinan yang kuat dan strategi yang jitu, umat Muslim mampu menang dengan luar biasa. Padahal, saat itu semua tentara Muslim sedang menjalankan ibadah puasa. Dalam perang yang berlangsung selama 2 jam ini, tentara Muslim berhasil memukul mundur pasukan Quraisy. Yang lebih hebatnya lagi, korban yang jatuh dalam perang Badar ini hanya 70 orang meninggal, 70 lainya dari kubu Quraisy, sedangkan sisanya melarikan diri.
Perang Tabuk
Menganggap bahwa kekuasaan Kaum Muslimi di Jazirah Arab kian berkembang dengan pesat, Kaisar Bizantium kala itu, Heraclius, mulai khawatir jika kelak kaum Muslimin menjadi terlalu kuat dan dapat menjadi masalah bagi Bizantium. Karena itu pada musim panas tahun ke-9 Hijriah, Ia dan sekutunya mulai mempersiapan pasukan besar di daerah Tabuk untuk menginfasi Hijaz. Kabar ini pun terdengar ke telinga Rasul, dan untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, Beliau pun menghimpun sekitar 70 ribu pasukan untuk berangkat ke Tabuk (Sekarang Wilayah Arab Bagian Barat Laut) guna memerangi pasukan Bizantium. Hal ini termasuk sangat luar biasa, karena saat itu Arab sedang dilanda paceklik dan kekurangan pangan akibat musim panas yang panjang.
Jumlah pasukan ini sekaligus merupakan, jumlah pasukan Muslim terbanyak yang pernah tercacat dalam sejarah. Jumlah ini cukup masuk akal mengingat Bizantium merupakan kerajaan yang besar dan kuat. Namun setibanya di Tabuk, Rassulullah dan pasukanya tidak menemui satupun pasukan Bizantium, karena mereka sudah terlebih dulu kabur saat mendengar sejumlah besar pasukan kaum Muslim akan datang ke Tabuk. Peristiwa ini juga terjadi pada bulan Ramadhan.
Terciptanya Strategi Perang Khandaq
Perang Khandaq merupakan salah satu perang yang sering disebut sebagai peristiwa besar dan sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia Islam. Peperangan ini awalnya dimulai oleh orang-orang Quraisy dan Yahudi dengan maksud untuk menggempur dan menguasai Kota Madinah. Dan niat dari kaum Quraisy dan Yahudi ini bisa dibilang tidak main-main, karena mereka mempersiapkan ribuan pasukan yang sudah siap tempur untuk menyerbu kota Madinah. Walau menghadapai ancaman yang bisa dibilang dahsyat. umat Muslim di kota Madinah kala itu tetap dapat berfikir dengan tenang.
Lalu tercetuslah sebuh strategi brilain untuk membuat semacam parit mengelilingi akses masuk kota Madinah untuk mempersulit pergerakan dari pasukan gabungan Quaraisy dan Yahudi. Strategi ini terbukti manjur dengan tetap teguhnya kota Madinah hingga perang ini usai. Sedangkan para pasukan gabungan Quraisy dan Yahudi terpaksa menyerah dan pulang dengan tangan hampa.