Unta merupakan hewan yang terkenal dengan punuknya yang menonjol. Unta dapat mengangkut beban berat dan melintasi kawasan gurun yang panas, karenanya unta pun menjadi hewan yang sudah dijinakkan oleh manusia sejak ribuan tahun silam. Selain, digunakan untuk hal-hal umum, ternyata manusia pernah memberdayakan unta untuk hal lain yang sifatnya tidak lazim, berikut diantaranya.

DIPASANGI MERIAM

Sepanjang sejarah, manusia sudah menciptakan begitu banyak senjata inovatif untuk digunakan di medan perang. Unta pun tidak luput dari ulah tangan manusia dalam membuat senjata. Selain digunakan sebagai hewan tunggangan dan pengangkut bekal, manusia di masa lampau juga pernah menggunakan unta sebagai senjata.

Nama senjata tersebut adalah Zamburak. Zamburak pada dasarnya adalah meriam kecil yang dipasang pada punggung unta. Jika dibandingkan dengan meriam, zamburak memiliki metode penggunaan yang lebih fleksibel karena unta beserta senjatanya bisa berjalan melintasi kawasan pegunungan yang sulit dilewati oleh meriam biasa.

Saat hendak menggunakan zamburak, penunggang unta akan turun terlebih dahulu. Unta tadi kemudian akan diminta berlutut, lalu penunggangnya akan memasang meriam di punggungnya. Karena meriam tersebut menimbulkan suara gemuruh saat ditembakan, senjata ini pun diberi nama “zamburak” (bahasa Persia untuk “tawon”).

Zamburak banyak digunakan di kawasan Iran, Afganistan, dan Asia Selatan sejak abad ke-15. Senjata ini sebenarnya memiliki akurasi dan jarak tembak yang tergolong rendah. Namun zamburak tetap banyak digunakan karena cocok digunakan untuk menggempur pasukan musuh yang tengah melintasi jalur sempit di kawasan pegunungan.

Saat teknologi senjata api dan kendaraan bermotor semakin maju, penggunaan zamburak pun mulai ditinggalkan. Zamburak di masa kini tetap dikenang sebagai salah satu bentuk kreativitas manusia dalam memberdayakan hewan di sektor milit

DIJADIKAN HEWAN BALAP

Selain kuda, unta pun ternyata juga dapat dilombakan dalam balapan. Jika dibandingkan dengan balap kuda, balap unta tergolong kalah popular karena unta bukanlah hewan yang banyak dijumpai di berbagai belahan dunia. Tidak seperti kuda yang persebaran habitatnya merata. Turnamen balap unta, umumnya dilaksanakan di wilayah dengan populasi unta berjumlah besar. Seperti dari Timur Tengah, Pakistan, Mongolia, hingga Australia.

Walau terkesan lamban, unta sejatinya dapat bergerak cepat. Unta diketahui dapat berlari hingga 65 km/jam. Unta pun dipandang sebagai hewan yang menantang untuk dilombakan. Secara garis besar, turnamen balap unta memiliki peraturan dasar yang tidak berbeda jauh dari balap kuda. Unta yang berhasil melintasi arena balapan dan mencapai garis akhir terlebih dahulu menjadi pemenang.

Tidak semua orang dapat menjadi joki dalam balapan unta. Walau unta dapat ditunggangi oleh orang dewasa, namun unta sulit berlari cepat jika yang menungganginya terlalu berat. Yang menjadi joki dalam balap unta biasanya anak-anak. Namun, memanfaatkan anak-anak sebagai joki mengundang kontroversi, karena dianggap eksploitasi anak. Untuk mengatasinya, di beberapa daerah yang digunakan sebagai joki dalam balap unta yaitu robot kecil yang dapat memberikan cambukan kecil pada unta.

DIADU DALAM ARENA GULAT

Unta bukanlah hewan yang berbahaya bagi manusia, namun unta dikenal mudah marah. Jika seekor unta merasa kesal, maka unta tersebut bisa berbalik menyerang pemiliknya.

Sifat agresif unta dianggap sebagai tontonan yang menarik oleh penduduk tradisional Turki. Penduduk lokal di Selcuk, Turki barat, memiliki tradisi gulat unta tahunan.

Saat Ottoman runtuh dan Turki berubah menjadi negara republik, praktek gulat unta sempat dilarang oleh pemerintah Turki karena dinilai barbar dan tidak sesuai dengan citra modern bangsa Barat.

Sejak tahun 1983, praktik gulat unta kembali diizinkan karena dianggap warisan budaya tradisional bangsa Turki. Gulat unta saat ini menjadi salah satu atraksi yang diminati oleh wisatawan baik dari dalam, maupun luar Turki.

LOMBA KONTES KECANTIKAN

Unta bukanlah hewan yang terkenal dengan kecantikannya, namun hal tersebut tidak menandakan unta sebagai hewan buruk rupa. Di Turki, ada kontes kecantikan yang pesertanya adalah unta.

Karena yang dilombakan adalah penampilan, para peserta pun mendadani untanya supaya tampak secantik mungkin. Mereka memakaikan aneka macam aksesoris pada unta kesayangannya.

Kontes kecantikan unta pertama kali digelar pada tahun 2011 di Selcuk. Walaupun ini adalah kontes kecantikan, unta yang dilombakan dalam kontes ini adalah unta jantan. Kontes kecantikan pertama kali dimenangkan oleh unta berusia 7 tahun yang bernama Chariot.

MENJADI BURGER

Burger pada dasarnya merupakan roti bundar yang disisipi dengan aneka makanan tambahan ditengahnya. Makanan yang disisipkan dapat berupa potongan daging, keju, sayur, dan lainnya. Lalu jika bicara soal Biasanya, daging yang disisipkan pada burger adalah daging sapi. Namun, ternyata ada yang menggunakan daging unta sebagai isian burger. Café Clock yang terletak di Marrakesh, Maroko, adalah restoran yang menawarkan burger unta di menunya. Daging unta diketahui teksturnya lebih keras dibandingkan daging sapi.

Namun, daging unta tetap dianggap sebagai daging yang enak untuk dikonsumsi karena rasanya tidak berbeda jauh dengan daging sapi. Agar rasanya semakin enak, rempah-rempah dan buah ditambahkan juga pada burger unta.