Fakta Unik Perayaan Diwali
Diwali sering juga disebut Dipavali, Deepavali, atau Dipawali, namun semuanya memiliki arti yang sama, yaitu festival cahaya. Perayaan ini melambangkan menangnya kebaikan atas keburukan yang dilambangkan dengan cahaya yang berhasil mengalahkan kegelapan.
Festival Diwali bermakna penting bagi pemeluk agama Hindu, terutama di negara-negara mayoritas beragama Hindu seperti India. Berikut ini merupakan beberapa fakta unik tentang perayaan Diwali di India.
Diwali merupakan festival paling populer dan sangat dinantikan di India. Perayaannya dilaksanakan selama lima hari berturut-turut berdasarkan kalender Hindu bulan Ashwayuja. Biasanya mereka memanfaatkan momen ini untuk saling berinteraksi, berkunjung, dan memperkuat tali persaudaraan dalam keluarga.
Perayaan ini ternyata memiliki makna dan tradisi yang berbeda masing-masing di tiap harinya. Hari pertama disebut Vasu Daras dan diperuntukkan bagi sapi, hewan yang dianggap suci oleh umat Hindu.
Hari kedua disebut Dhan Teras yang memperingati munculnya Dewa Dhanvantari dari samudera. Mereka percaya jika barang berharga, seperti emas dan perak, yang dibeli pada hari tersebut akan membawa keberuntungan sepanjang tahun.
Hari ketiga alias Naraka Chaturdashi merupakan puncak dari perayaan Diwali yang diisi dengan pembuatan Rangoli, dekorasi dari beras dan tepung yang diwarnai dengan rempah. Pada hari tersebut, umat Hindu memperingati kemenangan Dewa Krisna terhadap raksasa Narakasura yang melambangkan kejahatan.
Hari keempat atau disebut Laksmi Puja biasanya diisi dengan pemujaan terhadap Dewi Laksmi sang pembawa kesejahteraan, dan Dewa Ganesha sang pembawa keberuntungan. Hari terakhir atau Bali Pratipada merupakan peringatan saat Dewa Krisna mengangkat Bukit Govadhana dan menyelamatkan rakyat serta sapi dari bencana banjir.
Seperti namanya, saat perayaan Diwali seluruh penjuru kota akan terlihat terang benderang dipenuhi cahaya, baik dari lampu maupun lampion. Perayaan pun berlangsung meriah dengan gemerlap kembang api. Di samping itu, masyarakat India biasanya menggunakan diya, yakni lampu minyak tradisional yang terbuat dari tanah liat.
Satu lagi tradisi unik lainnya yang hadir dalam perayaan Diwali, yaitu bagi-bagi mithai atau makanan manis, seperti permen. Tetangga, keluarga, atau kerabat akan saling memberikan permen yang biasanya terdiri dari makanan manis klasik India, seperti lado, barfis, pedas, dan jalebis. Namun, kudapan manis lainnya seperti cokelat juga sah saja diberikan sebagai hadiah.
Festival Diwali sangat kental dikaitkan dengan mitologi Hindu, seperti kisah kembalinya Dewa Rama, istrinya Dewi Sinta Devi dan saudara laki-laki Laksmana. Mereka kembali ke negara asalnya, Ayodhya, setelah tinggal di pengasingan selama 14 tahun.
Dalam mitologi lain, disebutkan perayaan Diwali juga dianggap menandai peristiwa kemenangan Dewa Krisna yang berhasil membunuh setan Narakasura, yang memerintah Pragjyotishapura. Ia berhasil membebaskan rakyatnya yang hidup dalam ketakutan.
Selama Diwali, umat Hindu yang tinggal di luar India akan berkumpul di tempat ibadah yang disebut mandir untuk memberikan persembahan kepada dewa, menonton pertunjukan kembang api, dan makan makanan enak bersama. Diwali saat ini juga dianggap sebagai festival budaya dan dirayakan secara meriah di berbagai negara dengan penganut Agama Hindu minoritas, dan Inggris merupakan salah satunya.
Di Kota Leicester, Inggris, kota ini sering menjadi tuan rumah perayaan Diwali terbesar di luar India. Padahal, diketahui warga India di Inggris termasuk minoritas terbesar kedua. Sedangkan, di negara seperti Fiji, Guyana, Pakistan, Malaysia, Mauritius, Myanmar, Nepal, Singapura, Sri Lanka, Suriname, Trinidad, dan Tobago, Diwali menjadi hari libur nasional.