Mayoritas manusia di dunia ini tahu tentang RMS Titanic. Kapal yang selesai dibuat pada 2 April 1912 ini, karam saat pertama kali berlayar (maiden voyage). Pada 10 April 1912, atau hanya seminggu berlayar tujuan New York City, Amerika Serikat (AS), Titanic menabrak puncak gunung es dan membunuh lebih dari 1.500 nyawa.

Ternyata, RMS Titanic bukanlah yang pertama mengalaminya. Sebelum dan sesudah Titanic, ada beberapa kapal terkenal yang karam saat pertama kali berlayar. Berikut kapal yang karam saat pelayaran pertama.

MV Ranga

MV Ranga adalah perahu asal Spanyol yang disewa oleh Islandia. Dikenal juga dengan nama Berta de Perez, perahu ini rampung pada 1980 dan meluncur dari Vigo, Spanyol ke Reykjavik, ibu kota Islandia tahun 1982.

Saat sebuah badai menerpa, Ranga kehilangan daya dan kandas di Dunmore Head, Irlandia pada Maret 1982. Usaha penyelamatan dilakukan untuk mengevakuasi 15 awak. Tumpahan minyak Ranga bahkan mencemari laut.

MV Reijin

Diproduksi di Jepang pada 1987 untuk diluncurkan ke Panama, MV Reijin (麗神) ditenagai oleh mesin diesel dan baling-baling sekrup tunggal. Di tahun yang sama, Reijin berlayar untuk pertama kalinya dari Jepang ke Irlandia membawa 5.432 mobil baru.

Sayangnya, pada April 1988 kapal kandas dan tenggelam di Porto, Portugal. Kejadian ini menewaskan satu awak kapal. Penenggelaman Reijin dan muatan mobilnya mendulang kritik dari para pencinta lingkungan karena menyalahi Konvensi London 1972. Akhirnya, Reijin beristirahat di kedalaman 2.000 meter.

MV Union Star

Terdaftar di Dublin, Irlandia, kapal curah kecil MV Union Star berlayar pertama kalinya pada 19 Desember 1981 dari IJmuiden, Belanda, ke Arklow, Irlandia untuk mengangkut pupuk. Saat mencapai pesisir selatan Cornwall, mesin Union Star tiba-tiba mati dan para awak tidak bisa menyalakannya.

Dengan angin yang bertiup kencang dan ombak yang deras, Union Star terombang-ambing dan terancam menabrak bebatuan Teluk Kecil Boscawen, Lamorna. Berbagai usaha penyelamatan dilakukan. Namun, karena cuaca ekstrem, penyelamatan awak dan penumpang Union Star menemui jalan buntu.

Saat itu, Trevelyan Richards menjawab panggilan untuk membantu usaha penyelamatan. Trevelyan dan tujuh awaknya menumpang perahu RNLB Solomon Browne dan berhasil melakukan usaha penyelamatan. Namun, RNLB Solomon Browne ikut hancur bersama Union Star membawa Trevelyan dan para awaknya.

Setelah insiden tersebut, pencarian korban dilakukan. Hasilnya, sebanyak 16 korban jiwa ditemukan, delapan dari Union Star dan delapan dari Solomon Browne. Secara anumerta, Trevelyan dan para awaknya dianugerahkan medali emas Royal National Lifeboat Institution (RNLI).

RMS Amazon

Dibuat tahun 1850 dan selesai tahun 1851, RMS Amazon dikirim dari London ke Southampton untuk mengabdi ke Kepulauan Karibia. Pada 2 Januari 1852, Amazon berlayar untuk pertama kalinya membawa muatan berharga, surat, dan 50 penumpang. Di 24 jam pertama, kapal uap kincir ini tidak bergerak karena mesinnya terlalu panas.

Saat sampai di Teluk Biscay (perbatasan Prancis dan Spanyol) pada 4 Januari 1852, Amazon tiba-tiba terbakar. Karena tidak dapat dipadamkan dan mesin tidak dapat dimatikan, para penumpang bahkan sampai terpental ke dalam air. Terlihat merah membara, Amazon akhirnya tenggelam 30 menit kemudian.

RMS Batavia

Dibuat di Amsterdam, Belanda, oleh Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dan rampung 1628, Batavia berlayar dari Belanda ke Batavia, Hindia Belanda. Dikepalai oleh Francisco Pelsaert, kapal ini ditumpangi oleh 340 penumpang, emas, serta perak.

Namun, nakhoda Ariaen Jacobsz dan pedagang Jeronimus Cornelisz merencanakan untuk membajak Batavia. Jadi, Jacobsz sengaja menyetir Batavia keluar jalur dan merencanakan berbagai insiden untuk memicu huru-hara. Pada 4 Juni 1629, Batavia menabrak Morning Reef, Australia, dan karam serta merenggut 40 nyawa.

Saat Pelsaert pergi untuk mencari bantuan, Jacobsz mengangkat dirinya sebagai pemimpin dan membantai 125 jiwa dan menyandera beberapa perempuan sebagai budak seks. Pelsaert kembali dan saat mendengar mengenai insiden tersebut, menangkap dan mengeksekusi Cornelisz bersama enam komplotannya.

RMS Magdalena

Diproduksi di Belfast, Irlandia Utara, tahun 1948, RMS Magdalena adalah kapal terbesar ketiga yang dirakit di Britania Raya saat itu. Dengan rute dari Inggris ke Amerika Selatan, Magdalena berlayar pada Maret 1949 dengan tujuan Buenos Aires, Argentina.

Pada 25 April 1949, Magdalena mencapai Rio de Janeiro, Brasil. Awak kapal mengetahui bahwa kapal terlalu jauh 930 meter ke utara dari posisi seharusnya. Jadi, mereka berusaha untuk menyetir Magdalena kembali ke jalurnya agar tidak menabrak Bebatuan Tijucas.

Namun, Magdalena tetap menabrak Bebatuan Tijucas. Untungnya, Angkatan Laut Brasil melihat sinyal darurat Magdalena dan mengirimkan kapal penyelamat. Berusaha diselamatkan, Magdalena terbelah dua dan tenggelam di 11–13 meter di bawah perairan Teluk Guanabara.

RMS Tayleur

Dijuluki “Titanic Pertama”, RMS Tayleur adalah kapal kliper yang diproduksi oleh White Star Line, produsen Titanic untuk rute perdagangan emas di Australia. Selesai dalam 6 bulan, Tayleur berlayar dari Liverpool, Inggris ke Melbourne, Australia pada 1854.

Dalam 48 jam, para awak kapal yakin mereka tengah berlayar ke arah selatan di Laut Irlandia, padahal kapal sedang berlayar ke arah barat menuju Irlandia. Ternyata, kompas kapal tidak bekerja karena lambung kapal terbuat dari besi. Karena kabut tebal dan badai, kapal terombang-ambing dan kandas di pesisir timur Pulau Lambay, Irlandia.

Karena gagal menurunkan sekoci, para awak kapal merubuhkan tiang kapal agar para penumpang bisa merangkak di atasnya. Dari 650 penumpang kapal Tayleur, hanya 280 jiwa yang selamat.

RMS Zenobia

Dibangun di Swiss dan selesai tahun 1979, MS Zenobia meluncur perdana pada Mei 1980 dari Malmö, Swedia ke Tartus, Suriah. Saat di Athena, Yunani, para awak Zenobia menyadari kalau kapal ini oleng. Penyebabnya karena air yang terus dipompa ke tangki pemberat. Jadi, air ini dipompa keluar dan Zenobia berlayar lagi.

Pada 2 Juni 1980, Zenobia sampai ke Larnaca, Siprus. Saat itu, para awak Zenobia sudah melihat kalau kapal ini oleng lagi. Ternyata, ada kerusakan di bagian sistem pompa. Selama 5 hari, para awak Zenobia berupaya keras untuk menyelamatkannya, tetapi hasilnya nihil.

Akhirnya, pada 7 Juni 1980, Zenobia terbalik dan tenggelam 1.500 meter dari pesisir Larnaca dan beristirahat di kedalaman 42 meter. Untungnya, tidak ada korban jiwa, hanya kerugian hingga EUR£200 juta.

SS Georgiana (1863)

Diproduksi di Skotlandia dan rampung tahun 1862, SS Georgiana awalnya diharapkan jadi kapal uap penjelajah (cruiser) terbaik di armada kubu Konfederasi saat Perang Saudara AS (1861–1865). Berlayar ke Carolina Selatan, Georgiana tadinya mau dipersenjatai di Charleston.

Namun, saat mendekati destinasi pada 19 Maret 1863, Georgiana terlihat oleh perahu pesiar America milik kubu Uni dan langsung melaporkannya ke USS Wissahickon. Sayangnya, semua senjata dan pertahanan Georgiana belum dipersiapkan, sehingga kapal tidak dapat melawan.

Hancur oleh tembakan Wissahickon, kapten Georgiana menyerah dan sengaja menenggelamkan kapal agar tidak dimanfaatkan musuh. Tidak mendapatkan jarahan, para awak Wissahickon membakar puing-puing Georgiana. Puing-puing Georgiana ditemukan pada 1965 di perairan dangkal pelabuhan Charleston.