Pengobatan Mengerikan Jaman Dulu
Dunia kesehatan terus berkembang dari waktu ke waktu. Proses berliku dan rumit dilakukan untuk terus mengembangkan teknik pengobatan yang terbaik. Di masa sekarang, teknologi memungkinkan kita untuk memahami lebih banyak tentang tubuh manusia jika dibandingkan dengan di masa lalu. Di zaman kuno, tabib harus puas dengan peralatan dan informasi terbatas yang dimiliki. Akibatnya, mereka mempraktikkan beberapa pengobatan aneh dan mengerikan dari waktu ke waktu, mulai dari bubuk mumi hingga feses. Berikut beberapa pengobatan mengerikan di masa lalu.
BUBUK MUMI SEBAGAI PENGHILANG RASA SAKIT
Orang di zaman modern cukup beruntung, karena memiliki banyak pilihan untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa tabib kuno percaya, bahwa sisa-sisa manusia memiliki khasiat penyembuhan. Mereka mengalami sakit kepala atau perut pada zaman dahulu mungkin diberi resep minuman berupa cairan campuran darah manusia, tulang, dan bahkan daging. Akhirnya, bagian tubuh tertentu dikaitkan dengan penyembuhan penyakit tertentu, seperti darah gladiator yang tewas untuk mengobati epilepsi.
Seorang pedagang mumi Mesir menjual barang dagangannya pada tahun 1870. Bubuk mumi dibuat dari sisa-sisa mumi yang dihancurkan yang dicuri dari Mesir. Bubuk ini kemudian digunakan untuk membuat berbagai macam obat.
Seorang pedagang mumi Mesir menjual barang dagangannya pada tahun 1870. Bubuk mumi dibuat dari sisa-sisa mumi yang dihancurkan yang dicuri dari Mesir. Bubuk ini digunakan untuk membuat berbagai macam obat.
Pada abad ke-12, bubuk mumi dibuat dari sisa-sisa mumi yang dihancurkan yang dicuri dari Mesir. Obat ini menjadi sangat umum, sehingga beberapa bentuk bahkan digunakan untuk tujuan rekreasi atau pengobatan pencegahan. Contoh paling umum dari hal ini adalah “King’s Drops”, yang merupakan minuman beralkohol yang mengandung pecahan tengkorak manusia.
DAGING SAPI MENTAH DAN KOTORAN MUSANG UNTUK MENGOBATI RABIES
Bangsa Romawi kuno terkenal dengan inovasinya, termasuk inovasi dalam dunia kesehatan dan obat-obatan. Tabib Romawi percaya, bahwa mereka telah menemukan obat rabies dengan menggunakan daging sapi mentah dan kotoran musang. Jika seseorang digigit hewan rabies, luka dibungkus dengan daging sapi mentah. Kemudian pasien harus meminum ramuan yang terbuat dari campuran lemak babi dan jeruk nipis. Jika hal itu belum cukup, tabib akan membuat ramuan khusus yang terbuat dari kotoran musang rebus dan anggur untuk membersihkan tubuh.
FUMIGASI SULFUR UNTUK MENYEMBUHKAN INFERTILITAS
Di jaman Yunani kuno, tabib percaya bahwa rahim adalah makhluk hidup yang dapat bergerak di sekitar tubuh. Jika wanita tidak menenangkan rahim dengan memberikannya anak sejak dini, rahim bisa menjadi kesal.
Hal ini kemudian akan mengakibatkan kemandulan dan kemungkinan kondisi yang lebih serius, seperti kejang atau mati lemas.
Untuk mengobati kemandulan ini, tabib percaya bahwa mereka harus mendorong rahim ke tempat yang benar di perut bagian bawah. Awalnya, mereka akan menggunakan perawatan lembut untuk mengembalikan rahim ke tempat yang tepat, seperti mandi air hangat dan pijat perut.
Jika cara itu tidak efektif, mereka akan beralih ke perawatan yang lebih drastis, seperti mengasapi kepala pasien dengan belerang. Hal ini dilakukan sambil menggosok paha pasien dengan wewangian yang harum, mereka percaya bahwa rahim akan bergerak kembali ke tempat yang benar. Rahim akan menghindari bau belerang yang busuk di bagian atas tubuh, dan menuju ke aroma harum di paha pasien.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DIOBATI DENGAN MERKURI CAIR
Saat ini, kita tahu betapa bahayanya merkuri cair bagi kesehatan. Sayangnya, nenek moyang kita tidak mengetahuinya. Tabib kuno di seluruh Yunani, Persia, dan Tiongkok percaya, bahwa merkuri cair adalah obat untuk berbagai penyakit.
Faktanya, orang Tiongkok kuno sangat percaya dengan keampuhan merkuri cair. Bagi orang Tiongkok kuno, merkuri dapat membuat seseorang berjalan di atas air dan hidup selamanya. Banyak orang yang percaya pada keampuhannya , namun akhirnya meninggal setelah mengonsumsi pil merkuri dalam jumlah besar. Hal tersebut terjadi pada kaisar pertama Tiongkok kuno, Qin Shi Huang.
Penggunaan paling populer merkuri cair adalah dalam pengobatan penyakit menular seksual, misalnya sifilis. Kerkuri berhasil mengobati infeksi ini karena sifat logam beratnya, dan hanya sedikit yang memperhatikan efek samping yang mematikan. Hingga abad ke 20, banyak orang yang menggunakan pengobatan ini dan meninggal akibat kerusakan ginjal dan hati akibat keracunan merkuri.
PIL FESES UNTUK MENGATASI PENYAKIT KULIT
Sebagian besar dari kita akan ragu untuk menyentuh feses, apalagi mengoleskannya pada luka yang terbuka. Namun, hal tersebut dilakukan orang Mesir kuno. Tabib Mesir kuno menggunakan kotoran manusia dan hewan untuk dijadikan balsam dan salep untuk menyembuhkan penyakit dan luka topikal. Beberapa spesialis juga akan menggunakan kotoran anjing, kijang, dan bahkan lalat untuk menghasilkan salep untuk penyakit tertentu.