Di Yunani terdapat sebuah pepatah kuno yang kurang lebih berbunyi “Jika menginginkan keadilan sejati, maka tunggulah penghakiman di akhirat, tapi jika yang kau cari adalah keadilan di dunia maka patuhilah hukum”. Pepatah tersebut sejatinya menggambarkan sistem kerja negara-negara modern saat ini, termasuk Indonesia.

Sebagian besar kehidupan manusia modern saat ini di atur lewat sebuah tatanan yang disebut dengan hukum dan barang siapa yang melanggar tatanan ini biasanya akan di ganjar dengan hukuman mulai dari denda, kurungan penjara, bahkan kematian jika pelanggaran hukum yang di lakukan telah di nilai melewati batas norma manusia.

Namun sesuai dengan kebijakan sebuah negara yang berbeda-beda, hukuman bagi para pelanggar hukum tidak selalu soal denda atau kurungan. Terkadang sebuah hukuman juga bisa di sesuaikan dengan tingkat kesalahan seseorang, maka tidak heran jika ada sanksi hukum yang aneh dan terkesan unik yang pernah muncul di dunia ini.

Berikut beberapa hukuman paling aneh dan unik yang pernah diputuskan pengadilan.

Hukuman Wajib Mengikuti Sekolah Mengemudi Kepada Bocah 6 Tahun

Sekolah mengemudi merupakan sebuah hal yang biasa bagi orang yang ingin mendapatkan SIM agar bisa berkendara di jalanan. Di New Mexico seorang hakim menutuskan untuk menjatuhkan hukuman wajib mengikuti sekolah mengemudi bagi seorang bocah yang masih berusia 6 tahun, uniknya lagi hukuman ini di jatuhkan atas permintaan sang ibu kandung dari bocah itu sendiri. Singkat cerita pada tahun 2009 yang lalu seorang pengemudi wanita yang tidak disebutkan namanya ditilang oleh polisi, karena dianggap melakukan kelalaian dengan tidak memasangkan sabuk pengaman bagi putranya yang masih berusia 6 tahun.

Dalam persidangan kasus tilang ini yang di ketuai oleh Hakim John Sanchez terjadi sesuatu yang bisa dibilang sangat unik, karena si Ibu justru mengeluh kejadian tersebut terjadi karena anaknya tidak pernah mau saat dipasangkan sabuk pengaman. Ibu ini justru meminta agar hakim juga menghukum putranya agar mereka tidak terjerat masalah hukum seperti ini untuk kedepanya. Tanpa diduga, Hakim Sanchez mengamini permintaan bu tersebut dan memberikan hukuman sanksi pada si anak untuk wajib datang ke sekolah mengemudi, agar diajari tentang pentingnya penggunaan sabuk pengaman saat berkendara guna menghindari resiko terburuk saat terjadi kecelakaaan.

Membawa Papan Bertuliskan Saya Pencuri

Seorang pencuri dari kota Liberty, Ohio, AS, ini bisa dibilang cukup beruntung setelah dirinya berhasil menghindari hukuman penjara akibat ulahnya yang ketahuan hendak mencuri sebuah televisi 52 Inchi dari sebuah toko yang merupakan bagian dari jaringan waralaba Walmart, pada 22 Maret 2016 yang lalu. Pria bernama Greg Davenport berhasil lolos dari hukuman penjara setelah memilih untuk menjalankan hukuman alternatif yang di sediakan oleh pengadilan setempat. Hukuman ini sepintas mirip dengan hukum adat bagi pencuri yang ada dipulau Bali dengan berjalan dengan membawa papan yang bertuliskan “Saya Pencuri”, hanya saja bedanya selain harus berjalan keliling kota, Greg juga harus melambai pada setiap mobil yang lewat dijalan.

Hukuman ini wajib dilakukan selama 8 jam sehari yang mayoritas di lakukan di lapangan parkir Walmart, dan harus dilakukan selama 10 hari berturut-turut. Jika ketahuan melanggar, maka pihak Walmart akan memproses kembali pencurian yang dilakukanya. Saat diwawancarai oleh TV lokal “Greg mengaku bahwa dirinya lebih suka hukuman seperti dibandingkan harus mendekam di penjara”. Hukuman unik yang dijalani Greg ini muncul setelah managemet Walmart berkonsultasi dengan pihak kepolisian, dan keduanya berpendapat kalau hukuman yang bersifat memberi rasa malu seperti ini lebih berdampak positif bagi perubahan seseorang.

Membuat Twit Permintaan Maaf Sebanyak 466 Kali

Hukuman unik muncul pada pada tahun 2012 di negara Perancis. Merasa gerah karena selalu diolok-olok lewat media sosial twitter, dua orang politikus Perancis yang kala itu tengah menduduki kursi parlemen yaitu Nathalie Kosciusko-Morizet dan Jean-Francois Cope, memutuskan untuk menuntut seorang pengguna twitter bernama Fluzin Baptiste yang secara konsisten terus menghina mereka lewat jejaring sosial mikroblog tersebut. Oleh kedua politis tersebut, Baptiste akhirnya dilaporkan ke pengadilan atas tuduhan pencemaran nama baik. Setelah melewati persidangan yang berlangsung selama beberapa bulan, hakim akhirnya memutuskan bahwa kicauan Baptiste di Twiiter tersebut merupakan sebuah tindakan fitnah terhadap kedua politikus parlemen tersebut.

Akibat tindakanya ini, Baptiste harus menjalani hukuman yang cukup unik. Hal ini disebabkan karena Morizet dan Cope tidak menuntut ganti rugi berupa materi, melainkan mewajibkan Baptiste untuk meminta maaf secara tebuka lewat Twitter. Permintaan keduanya ini di setujui oleh Hakim, yang kemudian mewajibkan Baptiste untuk melakukan 466 kicauan permintaan maaf pada kedua politisi tersebut dengan menyebut nama keduanya secara gamblang. Hukuman ini wajib di jalankan oleh Baptiste selama 10 bulam penuh.

Mendengarkan Lagu 1 Jam Nonstop Dengan Volume Penuh

Pada tahun 2008 Hakim Paul Sacco yang berasal dari Negara bagian Colorado, Amerika Serikat, menangani sebuah kasus yang bisa dibilang cukup aneh. Kasus ini berupa tuntutan dari seseorang terhadap tetangganya yang selalu memutar musik dengan volume yang sangat keras dan mengganggu dirinya. Pada saat momen pembacaan vonis telah tiba, Hakim Sacco menyatakan bahwa tergugat memang bersalah, karena telah berulang kali mengganggu tentangganya dengan kebisingan yang dia buat hingga tergugat layak dihukum.

Namun bukannya menjatuhkan hukuman penjara atau denda, Hakim Sacco justru menjatuhkan saksi sesuai dengan minat si tergugat yaitu sesuatu yang berhubungan dengan musik. Hukuman tersebut adalah mendengarkan musik pop dan juga lagu dari Barry Manilow yang merupakan penyanyi favorit hakim selama satu jam penuh dengan volume yang keras.

Walau terdengar sederhana, namun hukuman ini sebenarnya tergolong berat mengingat terdakwa merupakan pecinta musik rock dan metal. Saat menjalankan hukumanya tersebut si terdakwa tidak hanya harus mendengarkan musik pop dan lagu dari Barry Manilow selama satu jam nonstop, tapi penderitaan dari si pesakitan masih harus di tambah dengan kewajiban untuk mendengarkan musik anak-anak dari acara Barney and Friends dengan volume yang maksimal. Menurut Sacco dengan tindakannya ini, ia berharap bahwa terpidana bisa mempelajari tata krama dalam mendengarkan musik.

Wajib Mendatangi Gereja Dengan Rutin Selama 10 Tahun

Seorang pemuda bernama bernama Tyler Alred yang berasal dari kota Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat harus menjalani sebuah hukuman yang terbilang aneh dari pengadilan di wilayah tempatnya tinggal. Kisah ini berawal saat pemuda berusia 17 tahun ini terlibat sebuah kecelakaan tunggal yang telah menewaskan temannya yang duduk di sebelah kursi pengemudi. Kejadian naas tersebut terjadi, karena Alred menemudi ugal-ugalan dalam keadaan mabuk. Dan untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya itu pengadilan menjatuhkan hukuman yang terbilang unik yaitu dengan mewajibkan Alred untuk secara rutin datang ke Gereja selama 10 tahun.

Hukuman unik ini diberlakukan karena menimbang usia Alred yang masih dibawah umur, sekaligus sebagai syarat agar remaja ini tidak harus masuk penjara. Selain syarat harus medatangi gereja secara rutin, Alred juga masih harus menjalankan beberapa syarat lainnya diantaranya, dia wajib lulus kuliah, dan rutin melakukan test uji narkoba setiap 6 bulan sekali. Caitlin Dum kakak dari Alred sangat mengapreiasi kebijakan dari hakim yang tidak memenjarakan adiknya.