Benda Mahal Yang Dihasilkan Hewan Part-1
Benda yang berasal dari hewan dapat menjadi benda mahal karena susahnya dicari maupun dibuat ini sangat sesuai dengan kata bijak terdahulu, bahwa rejeki tidak hanya datang dari bungkusan emas, namun rejeki kadang datang dibalut koran bekas. Kata bijak tersebut tepat jika kita melihat bahwa suatu barang mahal berasal dari hewan yang bentuknya menjijikan, namun tidak disangka akan menghasilkan benda mahal.
Berikut benda benda mahal yang dihasilkan oleh hewan.
Ambergris
Ambergris atau sebutan untuk muntahan ikan paus, diproduksi oleh paus sperma dan telah digunakan selama berabad-abad. Oleh karena itu, muntahan ikan paus yang mahal beserta manfaatnya perlu diketahui.
Muntahan ikan paus merupakan salah satu bahan langka asal hewan yang digunakan dalam komposisi parfum kelas atas. Digunakan dalam wewangian dalam bentuk pewarna yang diperoleh setelah penggilingan dalam alkohol murni untuk beberapa bulan.
Muntahan ikan paus juga dikenal karena khasiat terapeutiknya yang masih banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Asia, seperti di Cina atau Taiwan di mana obat ini diresepkan untuk penyakit pernafasan.
Di wilayah Timur Tengah, muntahan ikan paus digunakan dalam banyak pengobatan, tetapi bisa juga diberikan sendiri, terutama untuk mengobati jantung, sakit kepala, ketegangan, kejang otot, penyakit saraf, kelumpuhan wajah, hingga baik untuk persendian.
Manfaat muntahan ikan paus juga bisa digunakan untuk bahan-bahan masakan. Pada sepanjang Abad Pertengahan muntahan ikan paus digunakan dalam semur, pai, krim, dan selai. Sarapan favorit Charles II Raja Inggris ialah telur yang ditaburi muntahan ikan paus. Hasilnya aneh sekaligus menakjubkan, karena telur tersebut memiliki rasa yang lembut dan misterius, seperti sejenis vanila dari alam semesta yang bersifat paralel.
Muntahan ikan paus dianggap sebagai afrodisiak yang efektif dari berbagai peradaban. Faktanya, muntahan ikan paus, seperti zat aromatik hewan lainnya, mengandung feromon dan aromanya berpengaruh langsung pada sistem hormonal lewat rangsangan penciuman, tanpa kontak fisik apa pun. Di wilayah Timur Tengah, muntahan ikan paus dikonsumsi langsung oleh laki-laki untuk merangsang kekuatan seksualnya dan oleh perempuan untuk menyembuhkan ketidaksuburan.
Caviar
Caviar merupakan telur dari Ikan strugeon. Strugeon sendiri adalah salah satu hewan yang hampir punah, dan hal ini lah yang menyebabkan telur ikan ini menjadi komuditas yang langka dan mahal. Cuma orang yang sudah kelebihan duit dan bosan dengan makanan biasa saja yang rela mengeluarkan uang untuk mengkonsumsi makanan ini. Satu porsi caviar bernilai sampai jutaan rupiah, dan tidak membuat kenyang perut yang memakannya.
Cordyceps Dong Chong Xia Cao
Cordyceps sinensis ialah sejenis fungus atau cendawan yang hidup subur di kawasan pergunungan melebihi 10,000 kaki dan paras laut di China, Nepal, Tibet dan Himalaya. Dalam sejarah perubatan China, Cordyceps telah digunakan sejak 3-5 ribu tahun lampau sebagai tonik perangsang seks dan kesegaran hayat manusia. Ia juga dikenali sebagai makanan pemanjang hayat dan menjadi herba kegemaran Maharaja dan Maharani China semasa zaman dinasti lagi. Maharaja China saat itu menggunakan Cordyceps untuk mengembalikan kekuatan badan akibat penyakit yang kronik, selain membantu merawat penyakit lemah tenaga batin dan sakit badan.
Nama saintifik Cordyceps berasal dan bahasa Latin bermaksud “cord” dan “ceps” bermaksud “kelab” dan “kepala”; bersesuaian dengan Cordyceps yang membentuk kelab cendawan apabila bahagian kepala tumbuh sebagai unjuran keluar daripada badan larva perumahnya. Bahagian ini dinamakan stroma atau badan berbuah. Nama China iaitu Dong Chao Xia Cao yang membawa maksud “ulat” semasa musim sejuk, fungus semasa musim panas”. Ini adaiah kerana sifat semulajadinya yang mana spora akan ‘menjangkiti’ larva serangga terutama larva kupu-kupu atau rama-rama musim luruh.
Semasa musim sejuk ia melalui tempoh hibridasi dengan mendapatkan nutrient daripada larva yang dihinggapinya. Kemudian apabila tiba musim panas, fungus mula tumbuh dan sepanjang musim panas ia boleh menjangkau ketinggian 3- 5cm. Cordyceps Sinensis merupakan salah satu jenis cendawan yang mahal didalam perubatan Cina samada secara tradisional mahupun moden. Pada tahun 60an, di Tibet, 1kg cordyceps hanya RMB 0.30, tapi, sekarang telah mencapai RMB 100,000 per kg.
Pada “Kitab Obat-obatan Herbal Edisi Baru” tahun 1757 dan “Kumpulan Kitab Obat-obatan Herbal” tahun 1759 dan berbagai kitab kedokteran China, terdapat cacatan rinci tentang cordyceps sinensis. Obat ini “rasanya hambar, bersifat hangat”, “dapat mengobati paru-paru dan ginjal”, “berfungsi sama seperti ginseng”, dapat memberi gizi, meningkatkan energi, memberi gizi pada ginjal dan memelihara paru-paru, berkhasiat menghentikan pendarahan dan menghilangkan radang. Sering digunakan untuk mengobati batuk kronis lama, asma, berkeringat banyak, lemah syahwat, dan sebagainya; juga dapat membantu pemulihan dari sakit, dan memberi gizi untuk tubuh lemah yang sering sakit.
Guano
Tidak hanya luwak yang dapat menghasilkan kotoran yang bernilai ekonomis tinggi, jenis kotoran yang satu ini juga sangat digandrungi, yang lebih dikenal dengan istilah guano. Guano (dari Runa Simi ‘wanu’ melalui bahasa Spanyol) merujuk pada tinja burung laut maupun kelelawar. Bangsa Inka mengumpulkan guano dari pesisir Peru untuk penyubur tanah. Mereka memberikan penghargaan tinggi pada guano, membatasi akses atasnya dan menjatuhkan hukuman pada pihak yang mengganggu produsennya hingga mati.
Pupuk guano merupakan bahan yang efektif untuk penyubur tanah maupun senapan karena kandungan fosfor dan nitrogennya tinggi. Superfosfat yang terbuat dari guano digunakan untuk topdressing. Tanah yang kekurangan zat organik dapat dibuat lebih produktif dengan tambahan pupuk ini. Guano mengandung amonia, asam urat, asam fosfat, asam oksalat, dan asam karbonat, serta garam tanah. Tingginya kandungan nitrat juga menjadikan guano komoditas strategis; Perang di Pasifik antara aliansi Peru-Bolivia dan Chili utamanya berdasarkan pada percobaan Bolivia memungut pajak kepada pengusaha guano dari Chili.
Jenis guano yang ideal ditemukan di daerah yang iklumnya kering, karena hujan akan membilas kandungan nitrogennya. Guano dipanen di sejumlah pulau yang ada di Samudera Pasifik (misalnya Kepulauan Chincha dan Nauru) dan samudera lainnya (misalnya Pulau Juan de Nova). Pulau-pulau tersebut merupakan tempat tinggal bagi koloni burung laut massal selama berabad-abad, dan guano dikumpulkan hingga kedalaman beberapa meter. Pada abad ke-19, Peru terkenal akan pasokan guanonya. Salah seorang penemu utama dalam pertanian guano adalah Benjamin Drake Van Wissen.
Sementara itu di Samudera Hindia tambang guano ditemukan di Pulau Natal. Tambang ini pada awalnya dikelola oleh Inggris dengan mendatangkan pekerja tambang dari Malaysia dan Singapura.
Dari akhir abad ke-19, kepentingan guano menurun dengan bertambahnya pupuk buatan, meskipun guano masih dimanfaatkan oleh tukang kebun dan petani organik. Di sepanjang pesisir Peru, guano terus dipanen selama berabad-abad, dikumpulkan ke pengusaha swasta dan pemerintah.