Cairan Dengan Harga Fantastis
Inovasi dan penemuan yang dilakukan manusia seringkali menciptakan sesuatu yang bernilai mahal. Salah satu yang selalu dekat dalam kehidupan manusia adalah cairan. Berbagai macam cairan seperti air minum, obat-obatan, atau bahkan parfum sering dianggap remeh keberadaannya. Padahal, ada beberapa cairan yang harganya dapat sangat mahal. Berikut daftar beberapa cairan termahal di dunia.
Insulin ( Rp. 50.700 – Rp.343.200/mililiter )
Insulin merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh pankreas, dan berfungsi mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan “efektor” utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein. Hormon ini bersifat anabolik yang meningkatkan penggunaan protein.
Menurut Journal of American Medical Association, harga insulin antara tahun 2002-2013 naik tiga kali lipat dan tampaknya akan terus meningkat. Cara yang lebih terjangkau untuk memproduksi insulin dilaporkan dalam perkembangan, yaitu dengan memperkenalkan gen manusia ke dalam tumbuhan untuk kemudian dapat membuatnya sendiri.
Darah Belangkas / Kepiting Tapal Kuda ( Rp. 206.050/mililiter )
Darah Belangkas memiliki warna biru dan dimanfaatkan untuk menguji bahwa berbagai macam produk medis tidak terkontaminasi. Darah binatang laut yang mirip kepiting yang biasanya merayap di pasir dan lumpur pantai, digunakan dan dipanen dalam jumlah makin tinggi pada masa kini. Tapi, bukan dagingnya yang dipanen, melainkan darahnya.
Darah Belangkas dimanfaatkan untuk menguji bahwa produk medis yang diuji tidak terkontaminasi. Setelah dipanen darahnya, Belangkas kembali dilepas ke alam liar. Darah Kepiting Tapal Kuda yang berwarna biru ini unik, karena dapat merespon atau mendeteksi racun, oleh sebab itu sangat mahal harganya. Respon uniknya terhadap racun bakteri tersebut, sebenarnya sudah ditemukan sejak lama, yaitu di tahun 1956.
Uniknya, Belangkas merupakan jenis Artopoda. Bukan hewan dari keluarga kepiting, melainkan hewan dari keluarga laba-laba dan kalajengking. Dan hebatnya pula, mereka adalah hewan yang sangat tangguh bertahan sejak zaman prehistorik, karena sudah ada sejak zaman dinosaurus.
Lysergic acid diethylamide / LSD ( Rp. 422.500/mililiter )
Lysergic acid diethylamide (LSD) atau Asam Lisergat Dietilamida sangat sering digunakan pada tahun 1960 sebagai obat halusinogen. LSD terbuat dari senyawa kristal, asam Lysergic, yang dibuat dari alkaloid ergot alam.
Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947. Saat itu obat ini menjadi harapan besar dalam dunia pengobatan khususnya psikologis.
LSD relatif bersifat tidak adiktif, dan toksisitas rendah dan awalnya berupa cairan, lalu ditempelkan pada kertas yang kemudian meresap lalu kering, dan termasuk bahan yang termahal di dunia. Satu galon LSD, hanya cukup untuk sekitar 55.000 orang.
Racun King Cobra ( Rp. 525.200/mililiter )
King kobra merupakan ular berbisa yang memakan ular lainnya dan merupakan ular berbisa terbesar di dunia. Makanan utama King Cobra adalah ular Kobra, yang dikenal bisanya sangat beracun, tapi ia juga memakan ular lainnya. Racun King Cobra jauh lebih mematikan dibanding ular Kobra biasa, yang menurut ukuran manusia sudah sangat mematikan. Racun King Cobra sekali mengenai ular Kobra dapat langsung beraksi dan mati, kemudian dimakan.
Tidak heran jika racun seekor King Cobra dapat membunuh sekumpulan gajah besar. King Cobra merupakan salah satu ular paling beracun dan memiliki bisa paling banyak. Racun King Kobra juga mengandung protein unik yang disebut Ohanin. Ohanin saat ini digunakan dalam bentuk obat penghilang rasa sakit, dan 20 kali lebih kuat dibanding morfin. Kemajuan bidang medis membuat racun Raja Ular ini sangat mahal.
Racun Kalajengking ( Rp. 133.935.100/mililiter )
Bisa atau racun dari kalajengking bernilai Rp 507 milyar per galon dan merupakan cairan termahal di dunia. Kalajengking menggunakan racun mereka sebagai pertahanan terhadap pemangsanya dan juga digunakan untuk membunuh mangsanya, jika diperlukan. Itu sebabnya hingga saat ini hanya terdapat 25 spesies kalajengking yang berbahaya bagi manusia dan dunia hewan lainnya.
Racun bisa kalajengking sangat sedikit jumlahnya dan susah diambil. Protein yang ditemukan dalam racun kalajengking, dapat digunakan untuk mengobati sakit pada manusia yang menderita multiple sclerosis (MS), penyakit radang usus, dan rheumatoid arthritis.
Hanya dalam miligram saja, obat itu sudah sangat mujarab untuk menyembuhkan penyakit penderita. Protein yang ada di dalam racun kalajengking mengandung micro bio activity yang dapat menghancurkan kanker, dan sudah diuji kepada ribuan pasien dan hasilnya positif. Hasil yang menggembirakan ini adalah salah satu kemajuan dibidang medis dan berpeluang besar untuk menyembuhkan banyak penyakit kronis dan berbahaya lainnya dimasa yang akan datang.
Proses pengambilan racun kalajengking disebut sebagai Scorpion Milking Process. Selain ampuh, tapi karena cara mengambil, memisahkan dan memproses racunnya yang teramat sukar, melalui beberapa proses ekstrasi dan jumlahnya sangat sedikit, yaitu satu kalajengking hanya memiliki racun bisa 0,5 miligram saja, menjadikan nilai tambah untuk harga racun ini yang kemudian menjadikannya sebagai cairan yang paling mahal di dunia.