Di sebagian negara, ada yang tingkat kriminalitasnya sangat tinggi dan banyak terjadi kejahatan seperti pembunuhan atau pencurian. Bicara tentang pencurian, yang dicuri biasanya barang berharga seperti uang, perhiasan, atau barang elektronik yang dapat dijual dengan harga tinggi. Namun, para pencuri ini justru mencuri benda yang tidak lazim untuk dicuri. Berikut ini adalah benda-benda aneh yang pernah dicuri.

Nisan

Pencurian batu nisan ini terjadi di Venezuela. Venezuela saat ini memang tengah mengalami krisis ekonomi dan inflasi ekstrim. Akibatnya, orang yang mengalami kesulitan ekonomi memilih menjadi pencuri, dan mereka akan mencuri apa saja yang bisa mereka dapatkan, termasuk batu nisan.

Kebanyakan dari mereka mengincar logam yang ada di batu nisan untuk dijual kembali. Namun, tidak jarang juga mereka juga mencuri tulang mayat yang dikubur di pemakaman untuk dijual pada praktisi gaib. Pastinya, tulang mayat itu bisa berharga mahal, dan para pencuri pun menjadi tergiur.

Dalam sebuah pemakaman di Venezuela, terdapat sekitar 200 ribu batu nisan. Rupanya 6 ribu di antaranya sudah dicuri, dan pasti sang pencuri akan kembali untuk mencuri lagi. Akhirnya, pihak berwajib pemakaman tersebut mengambil keputusan untuk melepas batu nisan yang ada di sana terlebih dulu sebelum dicuri. Mereka berencana untuk mengganti batu nisan dengan bahan dari plastik yang lebih murah agar tidak dicuri.

Tembaga

Pencurian tembaga yang terjadi di Amerika Serikat ini membuat pusing aparat keamanan. Menurut National Insurance Crime Bureau (NICB), pada tahun 2018, presentase pencurian tembaga terjadi sebanyak 98 persen dari 28 ribu industri logam selama 3 tahun terakhir. Pencurian tembaga ini terjadi akibat kenaikan harga logam. Dapat dikatakan, pencurian logam itu berbanding lurus dengan harganya. Jika harganya naik, maka kasus pencurian logam akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika harganya turun, maka kasus pencurian logam juga akan menurun.

Ternyata, alasan tembaga jadi sasaran para pencuri adalah jumlahnya yang melimpah. Tembaga bisa ditemukan di rumah-rumah, jalanan, bahkan di dalam mesin. Para pencuri akan melakukan apa pun agar dapat mencuri tembaga. Contohnya pada bulan Juni 2018, seorang pencuri tembaga mengalami nasib yang mengenaskan karena dia meninggal dunia akibat kesetrum saat memanjat tiang lampu untuk mencuri kabel tembaganya.

Pencurian tembaga ini juga terjadi pada bulan April 2008, pada saat itu yang dicuri merupakan kabel tembaga untuk sirene. Akibatnya, sirene yang digunakan untuk memperingatkan warga Mississippi akan datangnya badai tidak dapat menyala.

Vanila

Pencurian vanila sepertinya sedang jadi tren di Madagaskar. Madagaskar memang dikenal sebagai penghasil vanila terbesar di dunia, dan juga merupakan penghasil vanila dengan rasa terbaik. Ternyata, harga vanila di Madagaskar ini cukup tinggi. Sebelumnya, vanila di Madagaskar ini dihargai USD 100, namun melonjak di aekitar USD 635 sampai akhirnya ke angka USD 530. Harga vanila yang melonjak tinggi merupakan akibat dari kekeringan dan badai yang terjadi pada tahun 2017. Kenaikan harga vanila ini membuat para pencuri menjadikan vanila sasaran. Mereka pun menyerbu kebun vanila, lengkap dengan persenjataan yang mereka bawa.

Sebagai respon akan hal itu, para petani vanila juga mempersiapkan diri mereka dengan berbagai senjata, seperti senjata api rakitan, tombak, batu, hingga tongkat pemukul. Mereka juga melakukan patroli rutin bersama kepolisian setempat. Beberapa dari petani vanila itu bahkan memutuskan untuk tidur di kebun vanila untuksiaga jika ada pencuri yang datang saat malam hari.

Para pencuri yang tertangkap oleh para petani biasanya menjadi korban main hakim sendiri, dan tewas di tangan para petani, sementara pencuri yang tertangkap polisi biasanya dimasukkan ke dalam penjara. Antara tahun 2017 dan 2018, polisi telah menangkap dan memenjarakan lebih dari 1.000 pencuri.

Tempat Sampah

Pada awal tahun 2018, di Manhattan, Amerika Serikat, terjadi pencurian tempat sampah yang terletak di pinggir jalan. Bahkan pencurian tempat sampah itu juga beserta isinya, alasan mereka mencuri tempat sampah tidak ada yang tahu. Memang, tempat sampah itu memiliki harga yang lumayan tinggi, yaitu USD 1.000. Namun para pencuri tidak akan bisa menjualnya dengan harga setinggi itu, paling tinggi mereka hanya mendapatkan USD 22.

Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di bagian lain New York. Hanya saja, tempat sampah yang dicuri adalah tempat sampah dengan harga yang lebih murah, yaitu USD 125. Namun, para pencuri hanya bisa menjualnya seharga USD 2.

Perwakilan dari Departemen Sanitasi New York menyatakan bahwa tempat sampah itu bukan dicuri, melainkan berpindah tempat ke lokasi lainnya, namun dia juga tidak menyangkal bahwa ada sekitar 100 tempat sampah yang hilang.

Pencurian tempat sampah ini ternyata juga pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Malang pada tahun 2012. Tong sampah yang raib dicuri di Malang tersebut adalah tong sampah pemisah antara sampah basah dan sampah kering dengan bahan dari aluminium. Akibatnya, pemerintah kota Malang menderita kerugian sebesar belasan juta rupiah. Untuk mengantisipasi pencurian tempat sampah itu, pemerintah pun mengganti tempat sampah dengan berbahan karet.