Setelah melewati masa emas, para pesepak bola biasanya memutuskan pensiun dan kembali ke rutinitas sehari-hari seperti orang biasa. Seperti manusia pada umumnya, deretan pesepak bola top Eropa juga harus tetap bekerja demi meraup penghasilan.

Beberapa pemain ada yang tetap berkecimpung di dunia sepak bola, walau bukan lagi sebagai pemain. Mereka biasa beralih profesi menjadi pelatih maupun masuk jajaran direksi klub.

Biasanya para pesepak bola setelah pensiun sebagai pemain profesional akan berkarier tidak jauh dari sepak bola. Mulai menjadi pelatih, direktur teknik klub, atau menjadi komentator.

Namun, ada beberapa mantan pesepak bola yang mengambil karier yang terbilang unik. Berikut beberapa profesi unik dari mantan pemain bola.

ANDREI ARSHAVIN

Andrei Arshavin, pemain asal Rusia yang memiliki caps 75 bersama timnas beruang merah. Nama Arshavin mulai dikenal saat berkostum Arsenal, pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap ini mengakhiri karier sepak bolanya pada 2018 lalu di klub FC Kairat Kazakhstan. Setelah pensiun Arshavin kabarnya menjadi seorang perancang busana dan memiliki lini pakaian sendiri.

ANDRIY SHEVCHENKO

Nama Andriy Shevchenko mulai muncul saat menjadi penyerang AC Milan. Bersama Rossoneri, Shevchenko mampu menyarangkan 173 gol dan sukses mempersembahkan gelar Liga Champions untuk Il DiavoShevchenkol

Selama kariernya di sepak bola, Shevchenko total mengemas 346 gol. Ketajaman itu membuatnya menjadi satu di antara pesepak bola sukses asal Ukraina.

Namun setelah pensiun, pria berusia 43 tahun itu justru langsung terjun ke dunia politik. Andriy Shevchenko bergabung dengan Partai Sosial Demokrasi Ukraina untuk mengikuti pemilihan parlemen pada tahun 2012.

BEN BURGESS

Ben Burgess seorang pemain asal Irlandia yang berposisi sebagai striker ini, dikenal publik saat ia bermain di Blackpool dan Hull City. Namun, cedera lutut parah yang dialaminya harus mengakhiri kariernya. Akhirnya, Burgess memutuskan pensiun pada tahun 2012.

Setelah pensiun ia memilih menjadi guru, karena ingin melanjutkan hidup di luar sepak bola. Baginya, dapat membuat seorang murid mengerti dengan apa yang ia terangkan serasa seperti mencetak gol.

BIXENTE LIZARAZU

Bixente Lizarazu, merupakan satu dia antara pemain penting saat Timnas Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998. Selain itu, dia juga sukses mempersembahkan gelar Liga Champions untuk Bayern Munchen pada tahun 2001.

Namun, setelah gantung sepatu Bixente Lizarazu justru terjun ke dunia bela diri dengan menjadi atlet Brazilian Jiujitsu. Selain itu, Lizarazu juga pernah menjadi juara kelas ringan pada kompetisi Brazilian Jiujitsu di Eropa.

DANIEL AGGER

Setelah delapan tahun berkostum The Reds, Daniel Agger kembali ke klub asalnya Brondby dan pensiun pada 2016 saat berusia 31 tahun. Setelah pensiun, bek tengah yang terkenal dengan tato bertuliskan “YNWA” di jarinya ini segera mendirikan tiga usaha yakni studio tato, toko pakaian anak-anak, dan startup sedot WC bernama KLOAGGER. Armada sedot WC milik Agger menggunakan teknologi canggih dan berbasis aplikasi.

ERIC CANTONA

Eric Cantona memutuskan pensiun dari sepak bola pada tahun 2007. Kabar tersebut sangat mengejutkan, karena saat itu dia baru berumur 30 tahun dan Manchester United sedang berjaya.

Lepas dari dunia sepak bola, Cantona justru mendalami dunia seni peran. Bahkan, dia sudah menjalani pekerjaan tersebut sebelum gantung sepatu. Eric Cantona pernah berperan dalam film Elizabeth 1998 dan Looking for Eric pada 2009.

GAIZKA MENDIETA

Gaizka Mendieta pernah menjadi pemain termahal Spanyol saat hengkang ke Lazio pada 2001. Kala itu, I Biancocelesti membeli Mendieta dari Valencia dengan harga 29 juta pounds. Setelah pensiun, Gaizka Mendieta justru beralih profesi menjadi Disc Jockey (DJ). Seiring berjalannya waktu, ia juga menjadi DJ yang sukses dan cukup populer di kalangan pencinta hiburan malam.

JOSE MANUEL PINTO

Pinto merupakan mantan kiper Barcelona pada 2008-2014. Namun, selama memperkuat El Barca dia hanya sebagai pelapis dari Victor Valdes. Setelah pensiun dari sepak bola, Pinto memilih berkecimpung di dunia musik. Hal tersebut menjadikan Pinto sebagai produser musik profesional. Jose Manuel Pinto juga mendirikan sebuah badan amal yang berupaya menyebarkan musik ke seluruh dunia.

MORTEN PEDERSEN

Profesi sebagai anggota boyband pernah dijalani Morten Pedersen. Pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap ini memulai karier di klub Tromso. Namanya terangkat dan dikenal publik sepak bola ketika Graeme Souness menariknya ke Black Rovers. Pemain yang juga fans MU ini hampir membuat Alex Ferguson tertarik untuk merekrutnya.

Namun, siapa sangka ia pernah tergabung dalam boyband bernama The Players yang terdiri dari empat anggota yang semuanya adalah pemain bola. Boyband itu dibentuk oleh pemerintah Norwegia untuk kampanye progam memberantas kejahatan.

RAY WILSON

Ray Wilson pemain timnas Inggris, pernah meraih gelar juara dunia pada 1966. Selama kariernya, Wilson pernah bermain untuk Everton serta Oldham Athletic dan menempati posisi sebagai bek kiri. Awalnya, ia adalah seorang striker dan berubah jadi bek atas saran manager legendaris Liverpool, Bill Shankly yang saat itu menjadi manajer Huddersfield.

Saat pensiun pada 1971, Wilson membuka usaha penguburan jenazah di Huddersfield. Usaha ini ia jalankan hingga tahun 1997.

TIM WIESE

Kiper yang pernah membela timnas Jerman tersebut pensiun di usia matang dan memutuskan untuk menjadi pegulat profesional. The Machine adalah nama panggungnya. Tim Wiese meninggalkan Bundesliga pada 2013/2014. Setelah itu, Tim Wiese memutuskan pensiun saat berusia 33 tahun. Beberapa bulan setelah pensiun, Tim Wiese justru langsung menandatangani kontrak dengan WWE. Itu artinya mantan kiper Werder Bremen itu resmi menjadi bagian dari promotor gulat profesional.