Saat ini bisa dikatakan masa jaman keemasan peradaban manusia. Dengan berbagai kemajuan teknologi yang ada hingga saat ini, ada banyak sekali hal yang mempermudah hidup manusia. Mulai dari smartphone yang mampu membantu untuk berkomunikasi jarak jauh hingga berbagai jenis robot yang membantu dalam pekerjaan. Bahkan dengan adanya jaringan Internet, kita bisa terhubung langsung dan mengetahui berbagai informasi yang ada di dunia ini dengan cepat.

Namun semua bentuk modernisasi yang ada dan kita miliki tersebut tidak tersebar merata ke semua daerah. Ada beberapa negara yang memiliki tingkat perkembangan teknologi yang sangat maju, ada juga negara yang perkembangan ilmu dan teknologi yang dimilikinya tidak terlalu maju. Namun ada 1 peradaban atau suku di dunia yang masih sangat primitif di saat ini. Mereka bukan hanya mengalami keterbelakangan secara ilmu pengetahuan, kesehatan, dan juga teknologi, tapi juga peradaban yang mereka. Suku ini adalah suku yang hidup di pulau Sentinel, India.

Di sana, penduduknya sama sekali tidak terjamah dengan teknologi. Bahkan teknologi yang paling sederhana pun tidak dapat ditemui di tempat ini. Namun hal tersebut dikarenakan oleh penduduknya memang menentang yang namanya peradaban. Bagaimana bisa maju, karena setiap orang yang berkunjung ke tempat ini hanya ada 1 hal yang bisa mereka temui, yakni mereka akan bertemu dengan kematian. Berikut ini adalah deretan fakta mengerikan yang dimiliki oleh penduduk asli pulau sentinel.

Karena tinggal di pulau yang bernama pulau Sentinel, maka penduduk atau suku yang hidup ditempat ini disebut juga sebagai suku Sentinel. Pulau ini terletak di India dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Jika dilihat dari luar, pulau ini terbilang indah dengan pasir putih yang dimilikinya dan berbagai hutan yang menyelimuti pulau yang satu ini. Karena letaknya yang amat terisolasi dari berbagai pulau-pulau yang ada disekitarnya, membuat para penduduk Sentinel yang ada di pulau ini tidak tersentuh oleh peradaban sama sekali.

Penduduk pulau ini terbilang sangat amat kejam. Setiap ada orang yang berusaha mendekati pulau ini, maka penduduk pulau ini tak segan-segan untuk menyerangnya. Pernah ada cerita, saat sebuah tim ekspedisi berangkat menuju ke pulau ini. Namun tujuan baik dari orang-orang yang melakukan ekspedisi ini tidak disambut dengan baik oleh orang-orang Sentinel. Justru mereka mendapat sambutan yang sangat menyeramkan. Dari bibir pantai, orang-orang Sentinel memanahi perahu mereka yang sedang mendekati pantai. Selain cerita tersebut, ada juga cerita dimana dua orang nelayan yang tidak sengaja terhampar di pulau ini, kemudian mereka langsung dibunuh dengan cara yang sangat kejam.

Perlakuan para penduduk ini terhadap para pendatang ataupun orang-orang yang ingin mengunjungi pulau ini amat lah kejam. Suku yang satu ini memang sepertinya amat berbeda dengan suku-suku primitif lainnya yang mungkin lebih bisa menerima tamu. Hal itu amat terlihat ketika ada kapal yang akan mendekati pulau ini, para penduduknya langsung melempari mereka dengan batu-batuan tajam hingga menghujani kapal dengan panah api. Dengan kemampuan dan juga perlakuan dari para suku inilah yang membuat orang-orang terutama pemerintah India menjadi kesusahan menjalin komunikasi dengan para penduduk ini.

Dengan adanya respon tersebut, bisa dibilang para penduduk suku Sentinel amat menolak dengan yang namanya peradaban.
Meskipun suku yang satu ini diketahui eksistensinya belakangan ini, namun bukan berarti sudah banyak hal yang diketahui dari suku yang satu ini. Para peneliti dan juga ilmuwan bahkan mengatakan jika mereka masih buta mengenai segala hal tentang suku yang satu ini. Bahasa apa yang mereka gunakan, ritual apa yang mereka lakukan, bagaimana cara mereka hidup, semua hal-hal tersebut masih menjadi sebuah misteri dan sepertinya akan tetap menjadi sebuah misteri sampai suku ini mau membuka dirinya untuk menerima pengaruh dari luar.

Saat ini suku ini bisa dibilang amatlah rapuh. Dengan berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang ada saat ini, tentu saja juga ada perkembangan mengenai teknologi medis. Dari perkembangan dunia medis inilah yang membuat manusia bisa bertahan dari berbegai jenis penyakit hingga saat ini. Selain itu, ada banyak penyakit di dunia yang telah diidentifikasi dan ditemukan cara pengobatannya. Jika suku satu ini terkena penyakit misalnya, dengan ilmu pengobatan yang mereka miliki, bisa saja suku ini akan punah karena kurangnya penanganan dan pengetahuan tentang penyakit tersebut.

Pulau Sentinel utara ini sendiri masih termasuk dalam gugusan kepualauan Andaman di Teluk Benggala yang dekat dengan Indira Point. Jika dilihat menggunakan peta dunia, adapun titik Indira point ini berebelahan dan tidak jauh dengan Sabang yang merupakan pulau terluar Indonesia. Dengan kata lain, pulau ini amat dekat dengan wilayah Indonesia. Mungkin jika suatu saat nanti ada yang mau mengunjungi pulau ini, tidak perlu khawatir karena letaknya yang tidak jauh. Tapi tentu saja, segala resiko siap ditanggung sendiri.

Diperkirakan suku Sentinel telah ada di pulau ini sejak 30.000 tahun yang lalu. Sebagai salah satu pulau yang tidak pernah terjamah oleh orang luar maupun peradaban modern, para penduduk ini tetap hidup di tempat ini dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, karena tidak adanya pengaruh dari dunia luar sama sekali. Jadi bisa dibilang hampir selama 30.000 tahun lamanya, pulau ini sama sekali tidak mengenal peradaban manusia yang ada hingga saat ini. Mereka hidup dan berkembang dengan segala keterbatasan dan juga apa yang mereka miliki.

Meskipun pulau yang satu ini ada dalam ranah pemerintahan India, namun pemerintah India sudah tidak mampu lagi memperkenalkan sebuah modernisasi pada para penduduk ataupun suku Sentinel. Upaya untuk melakukan modernisasi pada pulau ini pun sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Banyak para antropolog yang berusaha untuk coba mendekati dan juga menjamah suku Sentinel dan memperkenalkan modernisasi pada mereka. Namun tetap saja suku ini tidak mau adanya pengaruh luar yang masuk kedalam pulau ini. Bahkan saat para Antropolog meninggalkan hadiah dan sejumlah makanan, suku ini membalas para Antropolog dengan hujan anak panah.

Karena keinginan dari para penduduk Sentinel untuk tidak mau menerima peradaban ataupun pengaruh dari luar, hal ini membuat pemerintah India jadi menyerah untuk memperkenalkan peradaban baru pada suku ini. Namun disisi lain, pemerintah India juga menghormati keputusan para suku Sentinel ini dengan mengeluarkan sebuah peraturan perundang-undangan yang melarang adanya pengambilan foto ataupun video terhadap suku-suku yang ada di kupulauan Andaman tersebut.

Selain pemerintah India, PBB juga menaruh perhatian serius pada para suku ini. Bahkan hingga saat ini selalu ada diskusi serius membahas tentang bagaimana cara agar suku Sentinel ini mau membuka dirinya pada dunia luar.
Meskipun merupakan suku yang amat tertutup dari dunia luar, namun salah seorang Anropolog India yakni TN Pandit, sempat berhasil mendekati pulau tersebut bersama dengan tim ekspedisinya. Meskipun mereka tetap tidak diijinkan untuk masuk kedalam pulau, Namun antropolog ini berhasil memberikan berbagai hadiah keperluan rumah tangga yang bisa digunakan oleh para penduduk sentinel ini. Dengan ukuran pulaunya yang kecil, diperkirakan setidaknya ada sekitar 80 hingga 100 orang yang mendiami pulau tersebut.

Meskipun memang belum ada orang yang benar-benar bisa masuk ke pulau ini dan melakukan kontak langsung dengan para penduduknya untuk mengetahui jumlah pasti penduduk Sentinel.