Tradisi Unik Lebaran Di Dunia 2
Setelah berakhirnya bulan Ramadhan, tibalah hari kemenangan Idul Fitri yang dirayakan penuh sukacita oleh umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, Idul Fitri atau sering disebut Lebaran sangat identik dengan berbagai tradisi khas, mulai dari mudik, sajian ketupat dan opor ayam, acara malam takbiran yang meriah, hingga silaturahmi saat hari raya.
Hari yang istimewa ini pun dihiasi dengan sesuatu yang tak biasa, spesial, atau bahkan tergolong unik di setiap negara. Berikut tradisi unik perayaan Idul Fitri di berbagai negara.
ISLANDIA
Umat Islam di Islandia dapat mengalami durasi puasa yang panjang, khususnya saat puncak musim panas di mana matahari bisa bersinar lebih lama. Bahkan, durasi puasa di Islandia dapat mencapai 22 jam.
Dalam mengatasi hal tersebut, masyarakat di Islandia dapat memilih berpuasa dengan mengikuti durasi puasa di Arab Saudi. Kemudian, perayaan Hari Raya Idul Fitri akan dilakukan di masjid Reykjavik yang ada di ibu kota Islandia.
Para tamu datang ke masjid akan membawa berbagai makanan internasional yang lezat, termasuk makanan dari masakan Indonesia, Mesir, dan Eritrea. Anak-anak akan memakai baju terbaik mereka, dan orang-orang mulai bertukar hadiah satu sama lainnya.
KEPULAUAN FIJI
Republik Kepulauan Fiji adalah sebuah negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik yang memiliki umat Muslim sekitar 7 persen atau sekitar 63.000 orang dari total penduduk Fiji. Muslim di negara kepulauan tropis yang terletak di timur laut dari Australia ini, mayoritas terdiri dari orang-orang yang berasal dari India, juga Islam Sunni yang mengejar program studi di Sekolah Hanafi yurisprudensi.
Di Fiji, Idul Fitri ditandai dengan para lelaki Muslim yang mengenakan pakaian bagus untuk sholat berjemaah di pagi hari. Di sebagian besar daerah Fiji, perempuan tidak pergi ke masjid untuk sholat. Setelah para lelaki sholat, mereka mengunjungi tetangga dan kerabat. Anak-anak akan menerima uang dan hadiah dari kerabat, anggota tertua keluarga, ataupun tetangga.
Di hari spesial ini juga menjadi momen masyarakat menyajikan hidangan manis, yaitu mi soun yang dicampur dalam susu hangat atau dikenal sebagai samai. Selain itu, hidangan ini juga dilengkapi dengan kari ayam, daging sapi samosa, serta permen, dan makanan India untuk suguhan tamu.
MALADEWA
Terdapat tradisi unik di Maladewa untuk menyambut momen Lebaran, seperti “Koadi Kendun” yang merupakan sebuah permainan tradisional, dan “Maali Erun” yang merupakan sebuah parade dengan menggunakan kostum setan dan legenda.
Setelah shalat Ied di pagi hari, masyarkat Maladewa akan saling mengucapakan “Eid Mubarak” atau salam Idul Fitri kepada semua orang. Di rumah umat muslim, dihidangkan pula berbagai makanan untuk setiap anggota keluarga dan orang-orang yang diundang datang.
Selain itu, pada malam hari Lebaran akan dihabiskan masyarakat dengan musik, menari, dan bentuk lainnya dari hiburan seperti Boduberu, yaitu lagu campuran tradisional khas Maladewa dan tarian untuk laki-laki dan perempuan.
MALAYSIA DAN SINGAPURA
Perayaan Lebaran di Malaysia dan Singapura, tidak jauh berbeda dengan perayaan Lebaran yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Setelah melakukan sholat Idul Fitri, umat muslim di Malaysia akan berkumpul dengan keluarga untuk saling bermaaf-maafan dan mendoakan anggota keluarga yang telah meninggal.
Kemudian mereka akan pergi ke makam untuk membersihkan makam dari anggota keluarga yang telah meninggal. Sebagai bentuk penghormatan, setelah dibersihkan dilanjutkan dengan membaca ayat-ayat Al Quran.
Dalam perayaann Lebaran, laki-laki dan perempuan di Malaysia dan Singapura akan mengenakan pakaian tradisional dari sutra atau batik dengan pola yang unik, yakni baju kurung. Bahkan, masyarakat non-muslim di Malaysia juga biasa ikut mengenakan pakaian serupa untuk menghormati teman-teman umat Islam.
PALESTINA
Di Palestina, saat Idul Fitri tiba umat Islam biasanya akan liburan ke Pantai Israel. Ini salah satu tradisi Idul Fitri paling unik sedunia, karena rumitnya situasi politik antara Palestina-Israel. Secara umum, mayoritas warga Israel tidak akan merayakan Idul Fitri karena mereka beragama Yahudi. Namun, khusus sepanjang libur tiga hari setelah berakhirnya bulan Ramadan, pantai di kota besar Negeri Daud itu akan dipenuhi umat muslim.
Biasanya, pantai favorit kaum muslim liburan Lebaran adalah Pantai Mediterania di Ibu Kota Tel Aviv. Ribuan umat muslim dari Tepi Barat ataupun Yerusalem Timur, Palestina, memperoleh izin khusus oleh pemerintah Zionis mengunjungi pantai.
Pemandangan ini sangat langka di Israel, karena ruang-ruang publik mereka tiba-tiba dipenuhi warga keturunan Arab serta perempuan berhijab. Izin kunjungan ini diberikan Pemerintah Zionis terutama bagi warga Tepi Barat yang sebagian sanak saudaranya tinggal di wilayah jajahan Israel.
TUNISIA
Masyarakat Islam Tunisia biasanya merayakan momen Lebaran selama tiga hari. Pada momen tersebut, masyarakat Tunisia akan membuat biskuit untuk diberikan kepada keluarga dan teman-teman mereka sepeti baklawa dan beberapa jenis kaak (makanan yang berbentuk roti keras khas Pakistan).
Para lelaki akan berangkat ke masjid terlebih dahulu, sementara perempuan diperbolehkan untuk tinggal di rumah. Jika tinggal di rumah, para perempuan akan mempersiapkan perayaan Lebaran dengan meletakkan pakaian dan mainan baru untuk anak-anak mereka. Setelah itu, para keluarga muslim di Tunisia akan mempersiapkan makan siang di rumah keluarga besar yang dituakan.
TURKI
Sebagai negara yang berada di Benua Asia dan Eropa, perayaan Lebaran di Turki dikenal dengan Ramazan Bayram (festival Ramadhan) atau Seker Bayram (festival makanan manis).
Masyarakat Turki akan memakai baju baru dan saling mengucapkan salam Idul Fitri antara satu sama lain. Biasanya, momen Lebaran akan dirayakan dengan mengunjungi dan menghabiskan waktu bersama keluarga dekat.
Tidak ketinggalan, makanan khas Turki seperti Baklava akan dibagikan kepada orang-orang pada momen Lebaran berlangsung. Ada juga pertunjukan wayang atau Karagöz ve Haciva yang digelar di tempat-tempat umum untuk memeriahkan momen Lebaran.
Perbedaan lain juga terletak pada pelaksanaan shalat Eid. Di negeri yang menjadi pusat sufi ini, hanya kaum adam saja yang berangkat ke masjid untuk melakukan sholat. Sedangkan para perempuan, mereka akan tetap tinggal di rumah.