Pada masa Perang Dunia Kedua, Jerman pernah diperintah oleh partai NSDAP atau lebih dikenal denganĀ  Nazi. Bicara tentang Jerman di masa Nazi, yang terbayang adalah negara yang dipenuhi iring-iringan tentara dan kendaraan tempur beserta persenjataan canggihnya.

Selain mengandalkan persenjataan canggih, ternyata Nazi juga pernah menggunakan hal-hal yang bersifat mistik dan klenik. Berikut adalah metode supranatural yang pernah digunakan oleh Nazi.

Erik Jan Hanussen adalah seseorang yang mengklaim dapat melihat masa depan. Pada tahun 1932, ia pernah merilis tulisan berisi ramalam kalau Adolf Hitler pemimpin Nazi akan menjadi kanselir Jerman pada tahun 1933.

Tulisan Hanussen tersebut membuat Hitler merasa tertarik. Pada bulan Januari 1933, Hitler mengunjungi Hanussen dan memintanya meramalkan masa depan.

Menurut klaim Hanussen, Hitler pernah beberapa kali mengunjunginya. Dalam sesi ramalan yang dilakukannya, Hanussen berkata kepada Hitler kalau Hitler memiliki masa depan yang cerah untuk meningkatkan kedudukannya.

Namun Hanussen juga berkata, akan ada rintangan yang terbentang di hadapan Hitler dalam mewujudkan masa depannya. Agar Hitler dapat memenuhi ambisinya, Hanussen pun menyiapkan akar tanaman mandrake dan menguburkannya di kota tempat kelahiran Hitler saat bulan purnama.

Entah kebetulan atau tidak, Hitler benar-benar terpilih menjadi kanselir baru Jerman pada awal tahun 1933. Sejak Hitler menjadi kanselir Jerman, Nazi berangsur-angsur menjadi partai dominan di Jerman.

 

Hitler juga terkenal kerap mendiskriminasi orang-orang Yahudi saat menjadi kanselir Jerman. Ironisnya, Hanussen sendiri merupakan orang Yahudi namun tidak diketahui oleh Hitler.

Perang Dunia Pertama berakhir pada tahun 1918 dengan kekalahan Jerman. Setelah perang usai, sejumlah penduduk Jerman menyalahkan kaum Yahudi sebagai penyebab kekalahan Jerman.

Adolf Hitler merupakan satu dari sekian banyak orang yang memendam sentimen tersebut. Itu sebabnya ketika Hitler menjadi pemimpin Jerman, ia memerintahkan supaya semua orang Yahudi di Jerman dan sekitarnya dikirim ke kamp konsentrasi.

Petualangan Hitler dalam mencari cara untuk menumpas orang Yahudi berawal saat usai Perang Dunia Pertama, Hitler berkenalan dengan seorang dokter yang bernama Wilhelm Gutberlet.

Selain lihai mengobati orang sakit, Gutberlet juga memiliki keterampilan lain. Ia mengklaim memiliki kekuatan ajaib untuk mendeteksi orang-orang Yahudi hanya bermodalkan bandul miliknya.

Untuk melakukannya, Gutberlet akan mengayunkan bandulnya di hadapan seseorang yang hendak diidentifikasi. Jika bandulnya menunjukkan gerakan tertentu, maka orang yang di hadapannya tersebut diyakini merupakan orang Yahudi.

Menurut klaim Gutberlet, gerakan bandul bisa menunjukkan unsur-unsur bahasa Yahudi terselubung yang digunakan oleh seseorang. Hitler merasa terkesan akan kemampuan Gutberlet tersebut, sehingga Hitler pun merekrut Gutberlet untuk membantu Nazi melacak orang Yahudi.

Karena begitu percayanya Hitler pada Gutberlet , Gutberlet bahkan sempat dipercaya menjadi kepala propaganda Nazi sebelum digantikan oleh Joseph Goebbels.

Di kota Berlin, Jerman, ada sebuah bangunan dengan huruf SP di pintu depannya. SP sendiri merupakan kepanjangan dari Sidereal Pendulum. Di dalam bangunan itu, para anggota Nazi pernah menggunakan bandul atau pendulum untuk melacak kapal perang musuh.

Pada awalnya, Nazi merasa yakin kalau Inggris selaku negara musuh Nazi menggunakan tim paranormal untuk melacak posisi kapal perang dan kapal selam Jerman. Belakangan diketahui, Inggris bisa mengetahui lokasi kapal-kapal Jerman dengan menyadap kode sandi yang dikirimkan oleh para personil angkatan laut Jerman. Agar pesannya tidak bisa dibaca sembarang orang, Jerman menggunakan alat pembuat sandi Enigma.

Inggris pada akhirnya berhasil menemukan cara untuk membaca pesan yang sudah disamarkan memakai Enigma. Dengan modal itulah, kapal Jerman tenggelam satu per satu akibat diserang Inggris dan sekutunya.

Jerman pada waktu itu masih belum tahu jika Inggris mengetahui cara memecahkan kode sandi Enigma. Mereka menduga kalau Inggris dapat menemukan kapal Jerman dengan bantuan tim paranormal.

Jerman kemudian mendirikan divisi paranormal tandingan untuk melacak posisi kapal Inggris dengan menggunakan metode supranatural. Bandul adalah alat yang digunakan dalam metode tersebut.

Jerman merasa yakin metode ini dapat bekerja, karena salah seorang anggotanya yang bernama Ludwig Staniak pernah mengayunkan bandul dan berhasil menebak dengan tepat lokasi bangkai kapal selam Jerman.

Kesuksesan Staniak tersebut bisa jadi hanyalah kebetulan, namun Nazi merasa yakin kalau bandul dapat digunakan untuk menebak posisi kapal dengan tepat. Sejak itulah, sepanjang Perang Dunia Kedua Nazi mengerahkan tim khusus yang mengayun-ayunkan bandulnya di atas peta berharap mereka berhasil menemukan lokasi musuh dengan tepat.

Semasa Perang Dunia Kedua, Italia yang dipimpin oleh Benito Mussolini menjadi salah satu negara sekutu Jerman. Di tengah-tengah perang, Mussolini dikudeta dan dipenjara oleh aparat negaranya sendiri karena mereka tidak mau Italia melanjutkan perang sebagai sekutu Jerman.

Begitu kabar ditangkapnya Mussolini beredar, Hitler menjadi salah satu orang yang kalang kabut karena jumlah negara sekutu Jerman terancam berkurang. Jika Italia berbalik menjadi sekutu negara-negara musuh Jerman, mereka bisa memanfaatkan wilayah Italia untuk menyerang Jerman dari arah selatan.

Hitler pun langsung memerintahkan badan intelijennya untuk mencari tahu lokasi Mussolini ditahan. Saat mereka gagal menemukan Mussolini, salah seorang petinggi Nazi yang bernama Heinrich Himmler mendapatkan ide tidak terduga.

Ia menghubungi pakar supranatural untuk membantu menemukan Benito, para pakar supranatural tersebut aslinya sedang menjalani hukuman penjara. Namun, mereka dikeluarkan oleh Hitler dan dijanjikan akan bebas penuh jika berhasil menemukan Mussolini.

Salah seorang pakar tersebut mengaku, mereka berhasil menemukan lokasi penjara Mussolini di sebuah pulau di Barat Napoli. Ia mengklaim, saat ia mengayunkan bandulnya di atas peta wilayah tersebut, bandulnya menunjukkan gerakan.

Mussolini ternyata memang dipenjara di pulau tersebut, operasi khusus pun dilakukan Jerman untuk mengeluarkan Mussolini. Yang perlu diperhatikan, Jerman dapat mengetahui lokasi penjara Mussolini bukan dari pakar supranatural tadi. Jerman dapat mengetahui lokasi Mussolini setelah menyadap pembicaraan radio Italia.

Namun, Hitler tetap beranggapan metode supranatural yang ditempuhnya efektif karena berhasil mengetahui lokasi penjara Mussolini. Menurut kabar angin yang beredar, Hitler secara diam-diam tetap memperkerjakan para pakar supranatural hingga perang usai.