Di dunia ini ada yang dinamakan dengan racun atau suatu kandungan mematikan yang merusak tubuh dari dalam. Racun diciptakan secara alami oleh alam dan merupakan mekanisme perlindungan diri, contohnya jika menemui serangga atau jamur beracun.

Namun, racun telah disalahgunakan sebagai alat untuk pembunuhan, upaya bunuh diri, dan sebagai senjata perang. Racun paling mematikan di dunia ini merupakan senyawa kimia yang sangat toksik atau berpotensi menimbulkan efek kematian.

Bahkan racun paling mematikan di dunia ini merupakan jenis racun yang paling cepat aktif dalam tubuh dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa menit (akut). Masing-masing racun ini mempunyai bentuk dan kecepatan aktif (toksisitas) yang berbeda di dalam tubuh. Berikut racun paling mematikan di dunia.

SARIN

Sarin adalah senjata perang kimia buatan manusia yang tergolong agen saraf. Agen saraf adalah agen senjata kimia yang paling beracun dan menimbulkan gejala cepat hanya dalam hitungan detik.

Sarin hampir tidak mungkin dideteksi sampai terlambat, kita bahkan tidak tahu jika teracuni hingga tubuh kita bereaksi. Sarin adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak memiliki bau dan rasa yang dapat diuraikan, namun sarin dapat menguap dengan cepat dan menyebar ke lingkungan.

Sarin digunakan dalam dua serangan teroris di Jepang pada tahun 1994 dan 1995, dan kemudian digunakan lagi pada serangan teroris di kota Damascus tahun 2013. Padahal, bahan kimia ini awalnya tidak dimaksudkan sebagai senjata.

Seorang ahli kimia asal Jerman, Gerhard Schrader, pada tahun 1937 hanya bermaksud mengembangkan sarin sebagai insektisida. Oleh para ilmuwan Nazi, sarin kemudian dikembangkan menjadi gas saraf senjata perang setelah mengetahui potensi dampaknya yang mengerikan pada tubuh manusia.

BOTULINUM

Para ahli sepakat, bahwa botulinum beberapa kali lipat lebih mematikan daripada sarin. Jika kita menelan Botulinum, sistem saraf akan gagal dan meninggal dalam kesakitan yang luar biasa. Racun yang diproduksi bakteri anaerob ini disebut-sebut sebagai yang paling mematikan sejauh ini.

Botulinum toxin memiliki beberapa tipe, dan yang terkuat adalah tipe A. Terdiri dari 1.000 lebih molekul asam amino yang digabungkan, racun tersebut dapat membuat kelumpuhan otot. Terkena racun ini sedikit saja, otot-otot bisa mengendur dan kulit langsung keriput.

Namun botulinum toxin juga dapat berguna sebagai obat, seperti mengobati kelumpuhan otot yang jika tidak diobati akan mengakibatkan mata juling. Dalam jumlah dua kilogram, botulinum toxin cukup untuk membunuh seluruh penduduk dunia.

RISIN

Ricin merupakan racun mematikan yang berasal dari biji jarak. Dosis sebesar sebutir pasir sudah cukup untuk membunuh manusia. Racun ini bekerja dengan menonaktifkan ribosom dan menghentikan produksi protein, yang pada akhirnya mematikan. Belum ada penawar racunnya, walau mungkin untuk bertahan hidup jika dosisnya cukup kecil, namun dapat menyebabkan orang meninggal dalam hitungan detik.

Menelan biji utuh tidak akan meracuni, namun anak-anak dan hewan peliharaan harus dijauhkan dari kacang yang tampak menarik karena mengunyahnya dapat melepaskan racun yang dapat menyebabkan kerusakan. Risin pernah digunakan untuk membunuh Georgi Markov Bulgaria pada tahun 1978.

VX

VX merupakan racun saraf buatan yang muncul dari penelitian tentang insektisida awal 1950-an. Karena terbukti terlalu beracun, VX tidak jadi digunakan di bidang pertanian dan justru dipakai sebagai racun pembunuh orang. Cara kerja racun VX adalah memghambat transmisi saraf antarsel, sehingga kontraksi otak menjadi tidak terkendali dan korban akan meninggal karena sesak napas.

Ada satu orang yang diketahui tewas karena VX, yaitu seorang mantan anggota sekte Aum Shinrikyo di Jepang. VX juga memakan korban dari golongan hewan, yaitu pada 1968 ketika 4.000 domba mati akibat kecelakaan di Skull Valley, Utah, Amerika Serikat (AS).

ARSENIK

Saat berbicara tentang racun mematikan, orang biasanya akan teringat arsenik. Racun ini diyakini menjadi penyebab meninggalnya Raja George III dari Inggris, Napoleon Bonaparte, hingga Kaisar Gaungxu dari China, bahkan aktivis Munir.

Arsenik dalam bentuk asli dapat ditemukan di kerak Bumi, dengan persentase sekitar 0,00015 persen. Selama ratusan tahun, dalam kadar aman dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain sariawan dan sifilis.

Racun ini sangat mematikan dan hanya perlu 200 miligram saja, atau setara dengan satu tetes hujan, untuk membuat seseorang meninggal dalam waktu dua jam. Orang yang terkena racun ini biasanya akan mengalami muntah, kejang-kejang, dan kemudian meninggal dunia.

BATRACHOTOXIN

Racun ini berasal dari kulit katak yang ditemukan suku Indian di Kolombia barat. Katak yang menghasilkan racun ini adalah Phyllobates terribilis berwarna emas dan Phyllobates bicolor yang beraneka warna.

Biasanya racun ini dioleskan suku Indian ke anak panah mereka untuk berburu mangsa. Cukup dengan seukuran dua butir garam meja, batrachotoxin dapat menghilangkan nyawa orang.

Menariknya, katak yang lahir dari penangkaran spesies ini tidak beracun, namun racun dihasilkan dari makanan mereka yang diduga adalah jenis kumbang. Batrachotoxin bekerja dengan menghambat saluran ion natrium di sel-sel otot dan saraf, hingga menyebabkan gagal jantung.

ANTRAKS

Antraks merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit tersebut pada dasarnya bisa menyebar dengan tiga cara, yaitu melalui menghirup spora, memakan spora, atau kontaminasi spora pada kulit. Ketiganya bersifat sama-sama mematikan.

Bakteri penyebab antraks pun sebenarnya tidak berbahaya, namun racun yang diproduksi bakteri tersebut sifatnya mematikan. Walau dokter dapat memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri, racun yang tetap tertinggal dalam tubuh akan menghancurkan sel-sel organ penting.

Dua racun yang diproduksi oleh bakteri penyebab antraks adalah lethal toxin dan edema toxin. Dalam penelitian terbaru yang dilakukan, racun-racun tersebut sangat mematikan karena sifatnya menghancurkan otot jantung dan hati.