Tempat Tinggal Yang Tidak Lazim
Manusia merupakan makhluk yang gemar menjelajah dan menjajal hal baru, itulah sebabnya sekarang pemukiman manusia bisa dijumpai di berbagai belahan Bumi termasuk di lokasi ekstrim yang oleh orang lain dianggap mustahil untuk ditinggali. Berikut ini adalah beberapa lokasi ekstrim yang dijadikan tempat tinggal manusia.
BAWAH TANAH
Jika bicara soal makhluk yang membangun rumah di bawah tanah, biasanya kita akan membayangkan hewan seperti semut atau tikus tanah. Faktanya, manusia juga ada yang membangun rumah di bawah tanah.
Di Turki, ada kompleks pemukiman yang dibangun di bawah tanah. Derinkuyu adalah nama dari kota bawah tanah tersebut. Kota tersebut awalnya dibangun oleh penduduk setempat untuk menghindari dampak timbulnya perang antara Romawi Timur dan bangsa Arab yang berlangsung pada abad ke-8 hingga abad ke-12.
Derinkuyu berada 60 meter di bawah permukaan tanah, dan kota ini memiliki daya tampung mencapai 20 ribu orang. Agar dapat menunjang kehidupan penduduk sebanyak itu, penduduk Derinkuyu melakukan praktik budidaya hewan di kota bawah tanah tersebut.
Karena terletak di bawah tanah, rumah-rumah penduduk Derinkuyu terlihat seperti jalinan ruangan dan lorong raksasa. Selain rumah, Derinkuyu juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti gudang minuman anggur, sekolah, hingga tempat berdoa. Penduduk dari golongan elit, tinggal di lokasi yang letaknya lebih dekat dengan permukaan tanah.
Kota Derinkuyu sempat ditinggalkan oleh penghuninya pada tahun 1923 menyusul keluarnya kebijakan pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki. Pada tahun 1963, keberadaan Derinkuyu diketahui kembali. Kini, Derinkuyu menjadi tempat wisata yang bisa dikunjungi oleh siapapun. Namun, hanya bagian atas Derinkuyu yang dapat diakses oleh wisatawan.
BUNKER
Bunker merupakan bangunan kecil yang dilengkapi dengan dinding tebal untuk keperluan perlindungan saat terjadi perang. Bunker yang dilengkapi dengan jendela dapat digunakan oleh tentara untuk menembak musuh tanpa khawatir tertembak balik.
Albania yang terletak di seberang timur Italia, merupakan salah satu negara dengan jumlah bunker terbanyak di dunia. Sat negara tersebut masih dipimpin oleh diktator Enver Hoxha, Hoxha merasa khawatir kalau negaranya akan diinvasi oleh negara tetangga.
Sebagai antisipasi jika suatu hari Albania diinvasi, Hoxha pun memerintahkan pembangunan bunker secara besar-besaran di seluruh wilayah Albania. Hoxha berharap jika suatu hari nanti negaranya diinvasi, rakyat Albania dapat beramai-ramai memanfaatkan bunker tersebut sebagai tempat untuk berlindung dan membela negaranya.
Ketakutan Hoxha tersebut pada akhirnya tidak pernah terwujud, karena hingga akhir hayatnya tidak ada negara yang menginvasi Albania. Diperkirakan ada lebih dari 170 ribu bunker yang dibangun di wilayah Albania. Bunker-bunker tersebut bentuknya menyerupai pondok kecil beratap bundar.
Tahun 90-an, Albania dilanda krisis ekonomi parah. Sebagai akibatnya, banyak penduduk Albania yang terpaksa hidup terlunta-lunta karena tidak memiliki tempat tinggalnya sendiri. Bunker-bunker yang tidak terpakai tersebut lantas digunakan oleh sejumlah kaum tuna wisma Albania sebagai tempat tinggalnya.
DASAR DANAU KERING
Aztek adalah nama dari sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Meksiko. Saat masih berdiri, bangsa Aztek membangun ibukotanya di tengah-tengah Danau Texcoco. Pada tahun 1521, Aztek mengalami keruntuhan setelah ibukotanya ditaklukkan oleh bangsa Spanyol.
Saat sudah berhasil menaklukkan ibukota Aztek, bangsa Spanyol mencoba memperluas kota tersebut agar dapat dihuni oleh lebih banyak orang. Permasalahannya adalah ibukota Aztek dibangun di tengah-tengah danau, sehingga tidak banyak lahan yang masih tersedia untuk menampung lebih banyak orang.
Namun, bangsa Spanyol tidak mau menyerah. Mereka memutuskan untuk mengeringkan danau tersebut dan mendirikan bangunan-bangunan baru di dasar danau yang sudah kering.
Mexico City yang sekarang menjadi ibukota negara Meksiko merupakan hasil dari jerih payah bangsa Spanyol dan penerusnya di tanah Meksiko. Separuh dari wilayah Mexico City didirikan di atas bekas danau yang sudah mengering.
Namun dalam jangka panjang, tindakan mengeringkan danau untuk dijadikan lahan pemukiman ternyata membawa dampak negatif tersendiri. Pada tahun 1985, terjadi gempa bumi hebat yang merobohkan begitu banyak bangunan di Mexico City.
Belakangan diketahui kalau banyaknya bangunan roboh terjadi karena tanah yang ada di bekas danau tersebut tidak cukup stabil untuk meredam guncangan gempa. Sebagai akibatnya, rumah-rumah yang dibangun di bekas dasar danau pun menjadi rusak saat gempa bumi menerjang.
TEPI JURANG
Tinggal di tepi jurang bukanlah hal yang terpikir di benak kebanyakan orang saat membayangkan lokasi tempat tinggal yang ideal, namun hal tersebut tidak berlaku bagi para penghuni Kuil Xuankong yang terletak di China utara. Pasalnya, kuil yang merangkap asrama ini dibangun tepat di tepi jurang dengan pondasi pilar kayu.
Karena Kuil Xuankong terlihat seolah-olah bergantung di tepi tebing, kuil yang bersangkutan juga dikenal dengan nama Kuil Gantung.
Walau terlihat berbahaya, ada alasan tersendiri mengapa kuil Buddha tersebut dibangun di tempat seekstrim itu. Karena tebing yang menjadi lokasi Kuil Xuankong tidak bisa diakses dan ditinggali oleh sembarang orang, Kuil Xuankong pun menjadi tempat yang sunyi dan ideal untuk bermeditasi.
Kuil Xuankong dibangun di bagian cekungan tebing yang berada di ketinggian 30 meter dari permukaan tanah di bawahnya. Karena dibangun di bagian cekungan tebing, Kuil Xuankong pun berada dalam posisi yang terlindung dari terpaan hujan dan paparan sinar matahari.
Menurut legenda yang banyak diyakini oleh penduduk setempat, Kuil Xuankong dibangun oleh seorang biksu yang bernama Liaoran pada tahun 491. Sejak didirikan, Kuil Xuankong sudah beberapa kali mengalami perbaikan dan perluasan hingga menjadi seperti sekarang.