Tradisi Unik Mencari Jodoh Di Indonesia
Banyak orang beragama meyakini bahwa jodoh ada di tangan Tuhan, namun manusia tetap wajib berikhtiar untuk mendapatkan jodoh yang terbaik. Setiap manusia tentu ingin memiliki pendamping hidup, namun mencari yang sesuai kriteria mungkin tidaklah mudah dan dibutuhkan usaha ekstra.
Di Indonesia, ada beberapa tradisi unik dalam hal mencari jodoh, dan hal ini masih dipraktikkan oleh beberapa suku-suku yang ada di Indonesia. Berikut tradisi unik mencari jodoh yang ada di Indonesia.
TARIAN EMAIDA YIBU, PAPUA
Dalam tradisi unik mencari jodoh, Papua memiliki Tarian Emaida Yibu atau tarian dalam rumah adat. Biasanya tarian ini dilakukan oleh Suku Mee yang akan membangun rumah dari kayu dan bambu. Nantinya, para pria dan wanita akan menari-nari di dalam rumah tersebut. Dalam tarian ini, mereka akan saling menarik perhatian lawan jenis sampai menemukan tambatan hati.
GREDOAN, BANYUWANGI
Banyuwangi, Jawa Timur memiliki tradisi unik mencari jodoh bernama Gredoan. Tradisi tersebut biasanya dilakukan setiap malam yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Gredoan memiliki arti menggoda, dan pesertanya adalah pria atau wanita yang masih lajang. Di malam tersebut, para pria lajang akan menyambangi rumah gadis yang mereka suka untuk menyelipkan lidi lewat dinding rumah yang terbuat dari bambu.
Jika si gadis menolak, lidi tersebut akan dipatahkan. Namun jika si gadis menerima, lidi tersebut akan dibentuk menyerupai daun waru. Setelah itu mereka akan saling berbincang dan merayu, namun tetap dibatasi dinding bambu. Jika serius, mereka akan melanjutkannya ke pelaminan.
KABUENGA, WAKATOBI
Tradisi ini mempertemukan pria dan wanita yang sudah akil baligh atau dewasa dalam sebuah kegiatan jual beli, diketahui kabuenga sudah ada sejak Kerajaan Buton. Asal mulanya karena banyaknya pemuda yang merantau dan jarang bertemu dengan gadis-gadis, dan melalui tradisi ini mereka akan saling dipertemukan.
Prosesnya adalah dengan mempertemukan pria dan wanita di dalam lapangan terbuka. Para wanita akan menjual liwo, makanan khas Wakatobi dengan menggunakan pakaian adat dan konde. Lalu para pria akan datang dan diperbolehkan membeli dagangan para gadis, dan proses perkenalan akan dimulai dari sini. Jika si pria serius, ia akan segera mendatangi kediaman sang gadis.
TRADISI BEREMPUK, SUMBAWA
Dalam tradisi unik mencari jodoh di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, lelaki harus bertarung terlebih dahulu. Sebelum bertarung, pria Sumbawa akan berkumpul dan setiap dua orang akan melakukan pertarungan dalam tiga ronde.
Mereka akan bertarung dengan tangan kosong agar banyak yang menonton, terutama para wanita lajang dengan tujuan untuk menarik perhatian mereka. Sayangnya, terkadang ada perkelahian lanjutan walau acara sudah selesai. Walau dapat dikatakan cukup ekstrem, tradisi ini masih ada hingga sekarang.
OMED-OMEDAN, BALI
Bali mempunyai banyak tradisi khas unik dalam mencari jodoh, salah satunya yaitu omed-omedan atau ciuman masal. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Belanda, dan diikuti oleh pria maupun wanita atau sekaha teruna teruni dengan usia 17-30 tahun yang masih single.
Tradisi dimulai dengan sembahyang terlebih dahulu, setelah itu peserta akan membentuk dua kelompok, yaitu kelompok pria dan kelompok wanita. Setelah itu, tiap kelompok akan menunjuk perwakilan mereka.
Saat panitia meniupkan peluit tanda acara di mulai, dua kelompok tersebut akan mendorong wakilnya sampai mereka bertemu, berpelukan, dan berciuman. Jika para wakil tidak tertarik mereka akan menghindar, sebaliknya bagi yang suka.