Dunia hewan adalah dunia yang kejam, yaitu dunia yang menganut hukum rimba dimana yang kuat adalah yang menjadi pemenang atau berkuasa. Mereka yang lemah akan tersingkir dari kelompoknya, atau dimangsa oleh hewan lain atau predator. Untuk dapat bertahan diri dari serangan predator atau bahaya lain, sejumlah hewan mengembangkan cara atau mekanisme bertahan versi mereka. Berikut cara unik para binatang untuk bertahan dan melarikan diri dari pemangsa.

MALAYSIAN EXPLODING ANT

Semut sangat suka dengan makanan sisa yang tidak dibersihkan, mengambilnya, dan membawanya ke sarangnya. Gigitan semut cukup membuat sakit dan gatal, bahkan ada jenis semut yang memiliki gigitan sangat menyakitkan dan rasa sakitnya bisa bertahan hingga berminggu-minggu.

Menggigit bukanlah satu-satunya mekanisme bertahan dari semut, beberapa ada yang mengembangkan cara lain seperti yang dilakukan oleh Malaysian exploding ant. Semut jenis ini akan mempertahankan sarang dan koloninya, walau harus mengorbankan diri mereka. Malaysian exploding ant akan meledakan diri mereka sendiri, saat mereka diserang oleh predator.

Predator yang terkena cairan dari Malaysian exploding ant akan sulit untuk membersihkan diri, karena cairan tersebut sangat lengket dan bisa membuat iritasi. Bisa saja predator yang tidak tahan dengan cairan tersebut, akan mati akibat cairan tersebut.

POTATO BEETLE

Potato beetle memiliki nama lain, yaitu Colorado potato beetle atau Colorado beetle. Serangga satu ini dianggap sebagai hama, karena dapat merusak tanaman kentang. Ukurannya sekitar 10 mm dengan warna kuning dan strip coklat di tubuhnya. Yang menjadi preadator dari serangga satu ini, yaitu stink bug, lady bug, dan burung.

Untuk menjaga diri mereka agar tetap aman, potato beetle mengembangkan sebuah mekanisme bertahan yang unik, yakni dengan memanfaatkan kotoran mereka sendiri. Yang namanya kotoran sudah pasti mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Potato beetle ini akan menggunakan kotorannya sendiri dan melumuri seluruh tubuhnya dengan kotorannya tersebut. Kotorannya ini cukup beracun dan bau, sehingga membuat predator menjauh.

PYGMY SPERM WHALES

Sperm whale memiliki family yang cukup banyak, Kogia breviceps adalah salah satu dari spesies yang termasuk dalam family Kogiidae dari sperm whale superfamily. Sperm whale ini jarang ditemukan di laut, saat mereka terdampar di pinggir pantai barulah sperm whale ini dijadikan objek pembelajaran.

Pygmy sperm whale memiliki mekanisme pertahanan diri yang mirip dengan yang dilakukan oleh potato beetle. Pygmy sperm whale menggunakan kotorannya sendiri untuk kabur dari predator. Kotoran ini tidak hanya bau, namun juga dapat mengaburkan pandangan dari predator. Dengan ekor dan siripnya, Pygmy sperm whale akan mengarahkan kotoran tersebut ke arah predator hingga membuat air jadi keruh dan akhirnya memanfaatkan momen tersebut untuk kabur.

SLOW LORIS

Sebuah reaksi wajar saat kita melihat hewan yang lucu lalu ingin menyentuhnya, namun sebaiknya berhati-hati karena tidak semua hewan yang lucu dapat kita pegang. Kita tidak tahu apa yang hewan tersebut pikir tentang kita, karena bisa saja kita justru dianggap sebagai sosok yang berbahaya dan membuat mereka harus menggunakan kemampuan mereka untuk melindungi diri.

Slow loris adalah salah satu hewan primata yang aktif di malam hari, mereka memiliki mata bulat dan lucu. Namun, jangan kira kelucuan mereka berarti slow loris tidak berbahaya. Slow loris adalah hewan yang banyak ditemukan di Asia Selatan, dan hewan ini dapar memproduksi racun dari ketiaknya. Jika mereka terancam oleh predator seperti orang utan, burung besar, dan ular, mereka akan menggunakan racun tersebut untuk menyerang predator.

TEXAS HORNED LIZARDS

Saat ini banyak pecinta hewan eksotis dan memelihara hewan yang tidak biasa, dan reptil menjadi salah satu jenis hewan yang cukup disukai oleh orang. Hewan yang termasuk reptil ada banya, dan kadal termasuk dalam salah satunya. Ada satu jenis kadal bernama Texas horned lizard yang tidak hanya memiliki bentuk yang unik, namun cara bertahannya juga unik.

Texas horned lizard banyak ditemukan di Amerika Utara dan bentuk mereka yang berduri. Di alam liar, Texas horned lizard menjadi target hewan seperti elang, ular, coyote, kucing, anjing, dan kadal lain. Untuk mempertahankan dirinya, Texas horned lizard akan menyemprotkan darah dari ujung kedua matanya ke arah musuhnya, dan teknik ini sama sekali tidak menyakiti si kadal.