Jerapah adalah hewan khas Afrika yang mudah dikenali dengan ciri khas lehernya yang panjang. Berkat lehernya tersebut, jerapah pun menjadi salah satu hewan darat tertinggi di dunia.

Namun, hal menarik seputar jerapah bukan hanya terbatas pada tingginya. Berikut ini adakah fakta-fakta unik tentang jerapah yang wajib mungkin belum banyak diketahui orang.

ADA YANG BERWARNA PUTIH

Jerapah selama ini dikenal sebagai hewan yang bulunya berwarna kombinasi terang dengan bercak-bercak gelap, namun ternyata ada juga jerapah yang warnanya putih.

Menurut ilmuwan, jerapah tersebut terlihat berwarna putih karena menderita leucisme dan kulitnya tidak dapat menghasilkan pigmen. Namun, mereka masih memiliki pigmen pada bagian matanya karena mata jerapah tersebut terlihat berwarna hitam.

JERAPAH JANTAN DAPAT MENGUBAH WARNA BULUNYA

Jerapah bukan hanya terkenal dengan lehernya yang panjang, hewan ini juga memiliki motif bulu yang khas. Bulu jerapah terlihat berwarna kekuningan dengan bercak-bercak berwarna kecokelatan. Masing-masing jenis jerapah dapat dibedakan dengan melihat motif bercaknya.

Mengenai bercak jerapah, ada keunikan lain yang hanya dimiliki oleh jerapah jantan. Saat usianya bertambah, warna bercak jerapah jantan akan semakin gelap.

Jerapah jantan diketahui akan mulai hidup mandiri dan meninggalkan induknya pada usia antara 4 hingga 8 tahun. Dalam rentang periode tersebut, warna bercak jerapah jantan akan mulai mengalami perubahan. Pada usia 7 tahun, noda hitam akan mulai muncul di tengah-tengah bercak berwarna cokelat.

Lambat laun, noda hitam tersebut akan membesar dan akhirnya menutupi seluruh bagian bercak. Proses perubahan warna bercak ini memakan waktu sekitar 2 tahun.

JUMLAH TULANG YANG LEHER SAMA DENGAN MANUSIA

Berkat postur tubuhnya yang tinggi menjulang, jerapah terlihat menonjol saat disandingkan dengan hewan darat lainnya. Bahkan, gajah yang berukuran besar sekalipun terlihat kecil saat berada di samping gajah.

Jerapah terlihat begitu tinggi karena hewan ini memiliki leher panjang. Dengan melihat lehernya yang panjang, mungkin ada yang berpikir jika jerapah memiliki tulang leher yang berjumlah banyak.

Faktanya, jerapah dan manusia memiliki jumlah tulang leher yang sama. Baik manusia maupun jerapah, sama-sama memiliki tulang leher berjumlah 7 buah. Walau jumlahnya sama, tiap tulang leher jerapah lebih panjang dibandingkan tulang leher manusia.

Karena jerapah hanya memiliki tulang leher yang sedikit, jerapah pun memiliki leher yang terlihat kaku. Jika ingin minum, jerapah harus merentangkan kakinya agar kepalanya dapat mencapai air yang ada di bawah.

Walau leher kaku juga ada manfaatnya,  jerapah dapat menjaga kepalanya selalu berada di atas. Jika jerapah memiliki leher yang lebih lentur, kepala jerapah akan terlalu sering merosot ke bawah dengan sendirinya.

Berkat lehernya yang panjang, jerapah dapat memakan makanan di puncak pohon yang tidak dpaat dicapai oleh hewan darat lain. Jerapah jantan juga sering mengadu leher saat berkelahi.

KETIAK JERAPAH DIGUNAKAN BURUNG UNTUK TIDUR

Dalam sebuah foto yang diambil di Serengeti, taman nasional yang terletak di negara Tanzania, Afrika Timur, terlihat sekelompok burung tidur sambil berpegangan di bagian ketiak alias pangkal kaki jerapah.

Selama ini, ilmuwan sudah tahu bahwa burung sering hinggap pada jerapah dan hewan besar untuk memakan kutu. Namun, baru kali ini ilmuwan melihat ada burung yang memanfaatkan jerapah sebagai tempat tidurnya.

Dengan tidur bersama jerapah, burung yang bersangkutan akan selalu berada dekat dengan sumber makanannya. Selain itu, ketiak jerapah juga memberikan kehangatan dan perlindungan bagi burung-burung yang tidur di sana.

SUKA MEMAINKAN DAN MEMAKAN BANGKAI HEWAN

Jerapah selama ini dikenal sebagai hewan herbivora, dengan melihat hal tersebut jerapah seharusnya tidak tertarik memakan daging atau bagian tubuh dari hewan lain.

Menurut ilmuwan, jerapah memang memiliki kebiasaan menjilati dan menggerogoti tulang hewan lain. Pasalnya, jerapah membutuhkan asupan kalsium untuk memperkuat tulangnya sendiri.