Kejadian Tragis Akibat Minuman Soda Part-2 (End)
Meneguk minuman bersoda memang menyegarkan, entah itu cola, root beer, atau minuman ringan rasa lemon-jeruk nipis atau lebih suka versi yang lebih khusus seperti Cherry 7-Up atau Code Red Mountain Dew. Padahal, soda sejatinya tak bisa dijadikan pengganti air putih sebagai pengusir dahaga karena bisa berdampak buruk untuk tubuh. Gara-garanya kandungan gula dan zat-zat buatan lainnya yang ada di dalam minuman bersoda.
Namun di balik kepopulerannya. Minuman bersoda ini sempat beberapa kali menjadi pemicu, bahkan penyebab utama terjadinya sebuah kecelakaan, kejadian tragis hingga yang menyeramkan. Berikut beberapa kejadian tragis akibat minuman bersoda.
7-UP
Republik Dominika adalah sebuah negara di pulau Hispaniola di Karibia dan telah menjadi tujuan wisata populer karena pantainya yang indah, pilihan rekreasi yang tidak terbatas, dan budayanya yang kaya. Dikelilingi oleh Laut Karibia di selatan dan Samudra Atlantik di utara, tempat ini menjadi tempat yang sempurna untuk liburan keluarga, liburan romantis, atau pernikahan di tepi pantai.
Awilda Montes telah merencanakan liburan romantis ke Republik Dominika bersama pacarnya pada bulan Oktober 2018. Namun, masa tinggal mereka di Luxury Bahia Principe Bouganville Resort dengan cepat berubah menjadi sesuatu yang tidak romantis. Montes baru berada di resor tersebut selama beberapa jam saat ia memutuskan untuk mengambil sebotol 7-Up dari minibar. Saat membuka botol, ia menyadari tidak ada buih tetapi dengan hati-hati mulai menyesapnya. Ia langsung merasakan pemutih yang menyebabkan seluruh mulut dan lidahnya terbakar, dan ia mulai memuntahkan darah.
Sementara pihak resor mengklaim bahwa insiden tersebut adalah kesalahan yang tidak disengaja dan mencoba memperbaiki keadaan dengan makan malam permintaan maaf, malam gratis, dan pijat untuk pasangan. Staf resor meminta Montes untuk menandatangani pernyataan, namun ditolaknya. Ternyata, ada tiga warga Amerika lainnya juga meninggal di resor yang sama. Seorang wanita berusia 41 tahun, Miranda Schaup-Werner, juga meninggal setelah minum minuman dari minibar, dan pasangan yang bertunangan dari Maryland ditemukan tewas di kamar mereka.
Selain kejadian di atas, pada tanggal 17 September 2017, Gastélum membeli 7-Up dari sebuah toko swalayan di Valle de Mexicali dan kemudian mulai mengalami gejala-gejala. Ia dirawat di klinik ISSSTECALI bersama dengan tiga orang lainnya, karena gejala-gejala yang sama, yaitu mual, muntah, nyeri anggota badan, napas tersengal-sengal, dan sakit kepala. Laporan toksikologi menunjukkan bahwa Gastélum dinyatakan positif menggunakan metamfetamin dalam “konsentrasi tinggi”, walau ia tidak menggunakan zat tersebut.
Belakangan diketahui bahwa botol-botol 7-Up yang dijual di wilayah Mexicali telah dicampur dengan metamfetamin dan ditaruh di rak-rak toko untuk dijual. Meskipun tidak ada satu pun produk 7-Up yang dijual di Amerika Serikat yang terkena dampak, lebih dari 77.000 wadah disita dari pabrik pembotolan Pepsi Co Meksiko.
SODA ANGGUR
Kisah tragis dialami oleh seorang gadis kecil berusia lima tahun bernama Alexa Linboom asal Amerika. Kejadiannya pada tahun 2012 lalu, Alexa ketahuan mencuri 1-2 gelas minuman bersoda rasa anggur milik ibu tirinya bernama Mary Vaughn.
Sebagai hukumannya, sang ibu tiri menghukum Alexa untuk meminum soda rasa anggur itu lebih dari dua liter dalam waktung kurang dari dua jam. Akibat kelebihan minum soda, kandungan sodium di tubuh Alexa menurun drastis hingga otaknya membengkak.
Alexa mulai berteriak kesakitan dan tidak sadarkan diri. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit, dan dua hari kemudian meninggal dunia. Karena kasus ini, sang ibu tiri dan sang ayah, Randall Vaughn dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
SPRITE
Sarah Jane Moss merupakan warga asal Inggris, yang di tahun 2011 harus kehilangan nyawanya setelah minum satu botol Sprite. Saat itu dirinya tengah menginap di rumah kekasihnya bernama Daniel Fairbrother. Ia kemudian meminum Sprite yang ditemukan di rak dapur.
Tapi setelah minum Sprite, ia langsung muntah-muntah cairan hitam. Kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit, yang ternyata dia meminum cairan dari aquarium ikan bukannya Sprite. Ia lalu disarankan untuk banyak minum air atau cairan.
Dua hari kemudian sakitnya semakin parah, ia mulai sulit berbicara dan mulutnya mulai luka. Ternyata air aquarium yang diminumnya itu mengandung alkali tinggi, hingga akhirnya enam bulan kemudian dirinya meninggal dunia.
TOGITO COLA
Kisah tragis terjadi di Chennai, India, pada Agustus 2021 silam. Saat itu ada seorang gadis berusia 13 tahun yang membeli dua botol Togito Cola, minuman soda lokal di India. Padahal, dia memiliki asma dan tidak boleh meminum minuman dingin. Bahkan, saudaranya sempat memarahi gadis ini. Namun, ia tetap nekat dan menghabiskan minuman itu.
Tidak lama kemudian, ia mulai batuk-batuk dan muntah. Saudaranya langsung mengabarkan ibu mereka, dan akhirnya membawa gadis ini ke rumah sakit. Sayangnya, gadis itu meninggal dalam perjalanan. Tidak berapa lama toko yang menjual minuman bersoda itu ditutup. Setelah keluarga korban mengklaim, bahwa toko itu sering menjual minuman hingga makanan yang sudah kedaluwarsa.