Banyak kisah di luar nalar yang terjadi selama perlawanan rakyat Palestina atas zionis Israel, yang merampas tanah mereka dan membunuh warga sipil tidak berdosa.

Kisah-kisah tersebut beredar luas di masyarakat dan tertanam di hati setiap warga Palestina. Kisah keajaiban ini sering dialami para mujahidin dari Brigade Izzuddin Al-Qassam, yang merupakan sayap militer Hamas.

Dalam perjuangannya, para mujahidin atau Izzuddin Al-Qassam sering menemukan berbagai keganjilan yang mereka sebut sebagai “pertolongan Allah” yang hadir tanpa mereka sadari. Berikut keganjilan dan keajaiban di Palestina seperti dikutip dari berbagai sumber.

DARAH TETAP MENGALIR WALAU SUDAH MENINGGAL 2 MINGGU

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Dia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal Al Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) Al Qur’an di Gaza, dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, pada pertemuan akhir dengan salah seorang sahabatnya di Rafah, dia minta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Di Gaza, dia telah memperoleh apa yang dicita-citakannya. Yasir syahid dalam pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya. Karena kondisi medan yang tidak memungkinkan, jasad Yasir baru bisa dievakuasi setelah dua pekan berada di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

DIBANTU KABUT

Saat sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka, dari atas pesawat mata-mata terus mengawasi. Saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun malam itu. Kabut itu telah menutupi pandangan mata semua tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus hampir sama juga pernah diceritakan Abu Ubaidah, salah satu pemimpin lapangan Al Qassam. Dia bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba bisa turun dan membantu para mujahidin untuk melakukan serangan. Awalnya, pasukan mujahiddin sedang menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank milik tentara Israel. Jika berhasil, maka tank-tank itu akan diledakkan.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi. Semua aksi para mujahidin itu tanpa pernah diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, juga tidak terdeteksi pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Alhasil, lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.

KEBERADAAN MERPATI DAN ANJING

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin AlAan. Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, dia melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu. Sejumlah mujahidin lainnya yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan burung tersebut.

Begitu merpati melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyiannya. Dugaan mereka benar, karena beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghunjam wilayah tersebut. Tapi para mujahidin selamat, karena sudah berlindung di tempat persembunyian.

Suatu hari, ketika sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel guna menemukan tempat penyimpanan senjata dan bunker yang menjadi tempat persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin mendekati anjing itu, dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan kamu menimbulkan masalah untuk kami.”
Setelah itu, si anjing duduk dengan dua kaki depannya dijulurkan ke arah para mujahidin.

Anjing itu diam saja. Akhirnya, seorang mujahidin mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang, anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.