Sumatera Utara (Sumut) memiliki beragam suku, baik suku asli maupun suku keturunan dari luar Sumut. Suku asli Sumatera utara cukup banyak, yaitu mencapai 8 suku.

Suku-suku yang ada di Sumatera Utara cukup terkenal dan familiar. Hal ini karena orang dari Sumatera Utara banyak yang sukses dan menjadi orang penting di republik ini, mulai dari artis, pengacara, hingga pejabat .

Selain itu, juga tidak diragukan lagi peran Sumatra Utara di Indonesia cukup besar sejak era penjajahan.

Suku Batak atau suku di Sumatera Utara ini memiliki beragam keunikan yang mungkin oleh sebagian orang belum banyak yang mengetahuinya. Berikut beberapa keunikan Suku Batak yang dilansir dari berbagai sumber.

CICAK DAN ORANG BATAK

Cicak menjadi lambang untuk orang batak. Layaknya cicak yang ada dimana-mana, mulai dari rumah dengan ukuran kecil, sedang, besar, di perkampungan maupun perkotaan demikianlah seharusnya orang batak dapat beradaptasi dimana pun dia berada. Tidak hanya beradaptasi, namun juga bertahan hidup sekeras apa pun permasalahan yang di hadapinya.

DIIJINKAN MENIKAH DENGAN SEPUPU

Salah satu keunikan dari adat suku Batak, yaitu diperbolehkan menikah dengan sepupu sendiri. Namun, sepupu yang akan dipilih tidak bisa sembarangan. Pernikahan dengan sepupu atau biasa disebut dengan Pariban ini dapat dilakukan jika orang tua seorang perempuan, maka orang tua dapat menikah dengan anak laki-laki dari adik perempuan ayah. Jika orang tua seorang laki-laki, maka diperbolehkan untuk menikah dengan anak perempuan dari adik laki-laki ibu.

DILARANG MENIKAH SATU MARGA

Bagi orang Batak sangat dilarang untuk menikah dengan orang yang masih satu marga dengannya, ataupun tidak satu marga namun masih saudara dalam silsilah. Jadi, dalam adat Batak beberapa marga masih dianggap sebagai satu silsilah, sehingga dianggap sebagai saudara jadi tidak boleh menikah. Oleh karena itu, dalam setiap perkenalan selalu ditanyakan apa marganya agar jangan sampai terjadi cinta yang terlarang karena marga.

MANDOK HATA

Mandok Hata merupakan kegiatan berbincang-bincang yang dilakukan pada saat menjelang tahun baru dan kumpul keluarga besar. Saat Mandok Hata tersebut, mereka akan saling bercerita satu sama lain tentang hal-hal yang telah dilakukan dalam satu tahun ke belakang.

Pada momen Mandok Hata, biasanya mereka akan saling meminta maaf dan kemudian merencanakan hal yang ingin dicapai di tahun depan. Biasanya Mandok Hata akan dilakukan oleh orang yang lebih tua terlebih dahulu, kemudian berurutan ke anak yang paling kecil.

MANGULOSI

Ulos merupakan kain tradisional yang berasal dari Batak. Kedudukan kain ulos hampir dengan kain batik yang berasal dari Jawa, dan juga kain tenun yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Kain ulos memiliki banyak jenis, dan macam-macam jenis ulos digunakan tergantung fungsi pemakaiannya dan acara yang akan di datangi. Misalnya, Penggunaan jenis kain ulos pada upacara kematian dengan pernikahan berbeda. Selain itu, kain ulos juga dapat menunjukkan kasta sosial seseorang yang memakainya dalam lingkungan.

MARTAROMBO

Martarombo adalah sebuah tradisi komunikasi suku Batak, yang biasanya dilakukan saat berkenalan dengan sesama suku Batak. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk membentuk tali kekerabatan dengan sesama suku Batak, dengan cara mencari hubungan marga dari kedua pihak yang berkenalan. Bagi orang Batak yang sudah berkeluarga, hal ini wajib diketahui karena akan berhadapan dengan peristiwa adat yang menuntut pemahaman tersebut.