Suku-suku bangsa yang ada di dunia, tidak lepas dari berbagai cerita unik dan menarik untuk diketahui. Mulai dari sejarahnya, adat budaya, keunikan, hingga berbagai mitos yang ada di setiap suku tersebut.

Termasuk dalam persoalan hubungan suami istri, beberapa suku di dunia memiliki tradisi yang cukup aneh dan kadang tidak lazim bagi orang lain. Mulai dari adanya latihan berhubungan intim, seks bebas, polianri, hingga memakan kutu sebelum berhubungan. Berikut suku-suku yang memiliki tradisi hubungan suami istri yang unik dan aneh.

SUKU KREUNG

Para orang tua Suku Kreung di Kamboja sengaja membuatkan gubuk bambu yang berlokasi jauh dari kediamannya. Gubuk tersebut dinamai gubuk cinta dan digunakan oleh anak perempuan untuk bersosialisasi dan bereksperimen, termasuk dalam berhubungan intim.

Biasanya, gubuk cinta dibuat saat si anak berusia remaja, tepatnya sekitar 15 tahun. Bagi Suku Kreung, seks bebas sebelum menikah adalah hal biasa dan dapat diterima. Hal tersebut dianggap sebagai sebuah usaha untuk mencari calon suami bagi remaja perempuan.

Sementara itu, anak laki-laki Suku Kreung juga ditanamkan sifat tidak agresif saat menerima undangan dari pihak perempuan. Sebab, perilaku hormat dan menghargai perempuan tersebut akan mempengaruhi keturunan keluarga dan citra keluarga mereka.

SUKU MANGAIA

Dalam tradisi suku Mangaia, sebuah pulau di Samudera Pasifik Selatan, anak laki-laki berusia 13 tahun akan diajarkan untuk berhubungan intim dengan wanita yang lebih tua. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menyenangkan pasangannya saat menikah kelak.

SUKU MURIA

Suku Muria yang mendiami wilayah Naxal Bastar, India Tengah ternyata memiliki ritual hubungan intim kuno yang aneh.  Tradisi bernama Gothul Muria ini mengajarkan remaja untuk berlatih berhubungan intim sebelum menikah. Remaja di suku tersebut akan mendapatkan pengetahuan seks, pendidikan jasmani, seni, dan diperbolehkan untuk minum alkohol. Bahkan, para remaja juga diizinkan melakukan hubungan intim dengan satu pasangan atau orang yang berbeda di gubuk cinta.

SUKU DI NEPAL

Beberapa suku Nepal di Himalaya membolehkan praktik poliandri. Pada dasarnya, semua saudara laki-laki akan berbagi satu wanita sebagai istri. Tujuannya, agar mereka tidak memiliki terlalu banyak anak karena lahan pertanian mereka terbatas.

SUKU SAMBIAN

Suku dari Papua Nugini ini memiliki praktik aneh dalam tradisi hubungan intim mereka. Tradisi mereka mengharuskan anak laki-laki berusia 7-10 tahun dipisahkan dari anak perempuan. Selama periode tersebut, mereka akan menjalani tindikan, pendarahan hidung, dan harus minum air mani dari prajurit terkuat di desa.

SUKU SIRONI

Sebuah suku asal Bolivia Timur bernama Sironi. Sebelum melakukan hubungan intim, seseorang harus mencari kutu di tubuh orang lain dan memakannya. Serangga yang hidup dan berkembang di wilayah tersebut memiliki khasiat untuk merangsang dan menambah kemampuan saat melakukan hubungan seksual. Jika seseorang memakan serangga tersebut, diyakini dapat melakukan hubungan intim selama 6 jam tanpa henti.

SUKU TROBRIANDER

Suku yang bermukim di Papua Nugini dan merupakan penduduk asli wilayah tersebut, yaitu Suku Trobriander juga memiliki tradisi hubungan intim yang tergolong nyeleneh. Suku tersebut mengizinkan anak di bawah umur untuk berhubungan intim.

Menurut kepercayaan masyarakat Suku Trobriander, seks anak adalah sebuah hal yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan senantiasa melekat. Bagi anak laki-laki, sudah diperbolehkan untuk melakukan hubungan intim saat usianya menginjak 10 tahun. Sementara itu, anak perempuan dapat melakukan hubungan badan di usia 8 tahun.

SUKU WODAABE

Suku di Nigeria, Afrika Barat ini memiliki kebiasaan hubungan intim yang unik. Mereka biasanya menikahkan anak-anak pada masa pertumbuhan. Namun, pada festival tahunan Gerewol, pria Wodaabe akan memakai make up dan kostum lalu mereka akan berpura-pura menculik istri orang lain. Jika berhasil, derajat mereka akan diakui oleh masyarakat umum.