Konser Musik Dengan Korban Jiwa Terbanyak (1)
Acara festival atau konser musik umumnya merupakan ajang untuk bersuka ria. Selain bisa melihat langsung aksi panggung musisi yang kita idolakan, kita juga bisa melakukan sing-along bersama penonton lainnya. Semakin menyenangkan jika kita datang dengan orang yang kita sayangi. Namun, tidak semua konser musik membawa kebahagiaan penontonnya. Banyak konser yang justru mendatangkan bencana, bahkan kematian. Berikut konser-konser yang memakan korban jiwa.
THE WHO, CINCINNATI, AS
Peristiwa muram ini terjadi pada 3 Desember 1979 di Cincinnati Riverfront Stadium, Ohio. Lebih dari 18.000 tiket terjual, dan hanya ada 25 petugas polisi yang bertugas untuk mengendalikan massa.
Tragedi dimulai dari pintu masuk yang masih ditutup pada jam 19.45, padahal konser akan dimulai pukul 20.00. Kerumunan semakin cemas saat mendengar The Who melakukan warm-up, dan mengira itu sebagai lagu pembuka.
Alhasil, mereka berdesak-desakan menuju pintu masuk. Dilansir USA Today, sebelas orang tewas dan delapan orang luka parah. Korban tewas terdiri dari tujuh laki-laki dan empat perempuan. Usia korban tercatat berkisar antara 18 hingga awal 20-an.
GHOST SHIP, OAKLAND, AS
Ghost Ship merupakan bekas gudang di Oakland, California, yang diubah menjadi tempat kolektif seniman. Pada 2 Desember 2016 lalu, diadakan konser yang menampilkan deretan artis dari label rekaman house music 100% Silk.
Namun, kebakaran terjadi pada pukul 23.20 dan menewaskan 36 orang dari 80-100 orang yang hadir. Kebakaran tidak terdeteksi, karena Ghost Ship tidak memiliki detektor asap atau alat penyiram. Api semakin cepat berkobar, karena terdapat bahan yang mudah terbakar dalam jumlah besar.
Sebenarnya, gudang itu hanya boleh digunakan untuk keperluan industri. Maka, termasuk tindakan ilegal jika digunakan untuk hiburan yang mendatangkan banyak orang.
GREAT WHITE, WEST WARWICK, AS
Insiden kebakaran terjadi di sebuah klub malam. Peristiwa ini dialami oleh klub The Station di West Warwick, Rhode Island, pada 20 Februari 2003 silam. Korban tewas jumlahnya 100 orang, dan lebih dari 200 orang terluka.
Mengutip Patch, kebakaran itu disebabkan oleh Daniel Biechele, manajer tur band Great White. Ia menyalakan kembang api, lalu mengenai busa yang mudah terbakar di dinding dan langit-langit di sekitar panggung.
Dalam beberapa menit, seisi gedung sudah dipenuhi asap hitam pekat. Sedihnya, Ty Longley (lead guitarist Great White) dan Mike “The Doctor” Gonsalves (MC acara) turut menjadi korban dalam peristiwa mengenaskan ini. Selain itu, banyak korban selamat yang kemudian mengidap post-traumatic stress disorder (PTSD).
JOHN DAVIDSON, SOUTHGATE, AS
Pada 28 Mei 1977 silam, jumlah orang di Beverly Hills Supper Club melebihi kapasitas. Ini dikarenakan acara Cabaret Room menampilkan John Davidson, penyanyi dan aktor Hollywood terkenal. Ruangan yang seharusnya berkapasitas 600 orang, malam itu membludak jadi 900-1.300 orang.
Selain konser, terdapat beberapa acara yang berlangsung bersamaan, seperti resepsi pernikahan dan perjamuan. Dilansir Matador Network, dua pelayan menemukan api sudah berkobar, walau penyebabnya masih misterius hingga saat ini.
Saat pertunjukan dihentikan untuk mengumumkan kebakaran, sebagian orang langsung keluar ruangan, sementara sisanya menganggap remeh. Itulah yang menjadi alasan, mengapa angka kematian sangat tinggi, yaitu 165 orang dinyatakan meninggal dunia.
JASON ALDEAN, AS
Pada saat itu, penyanyi country Jason Aldean sedang menghibur penonton dari atas panggung. Konser ini berlangsung di hotel Mandalay Bay di Las Vegas Strip, AS, pada 1 Oktober 2017 silam. Tiba-tiba, ada seseorang yang menembaki kerumunan 22.000 orang penonton, hingga mengakibatkan 60 penonton tewas, dan ratusan penonton lainnya luka-luka. Kejadian ini pun, menjadi penembakkan massal paling mematikan dalam sejarah modern Amerika Serikat.
ASTROWORLD FESTIVAL, AS
Festival musik tahunan milik rapper Travis Scott ini digelar pada jumat, 5 November 2021 lalu. Pemadam Kebakaran Houston mengatakan, massa penonton konser Travis Scott mulai memadat dengan aksi saling dorong ke panggung pada Jumat, 5 November 2021 pukul 21.15 waktu setempat. Akhirnya, aksi saling dorong di antara penonton konser tersebut berujung pada kekacauan dan beberapa orang terluka, sehingga menimbulkan kepanikan.
Sekitar pukul 21.38, insiden korban massal memuncak. Lantaran jumlah korban bertambah, akibatnya petugas tanggap darurat kewalahan. Selain delapan orang yang dinyatakan tewas, pihak berwenang juga mencatat ratusan korban lainnya mengalami luka-luka.
Akibat kekacauan tersebut, sebanyak 300 penonton konser dirawat di rumah sakit, sedangkan 17 orang lainnya, termasuk 11 orang yang mengalami serangan jantung dibawa ke rumah sakit setempat.