Dalam sebuah negara, pasti dibutuhkan seorang pemimpin. Tanpa pemimpin, negara akan penuh kekacauan dan hancur dengan sendirinya. Memerintah hingga periode tertentu atau turun takhta, pemimpin juga butuh regenerasi agar negara melihat kemajuan.

Namun, dalam catatan sejarah ada beberapa kisah di mana penggantian pemimpin terjadi sangat singkat, bahkan kurang dari sehari. Inilah kisah nyata dalam sejarah, saat para pemimpin memimpin kurang dari satu hari.

LUÍS FILIPE

Luís Filipe adalah putra sulung dari Raja Portugal, Carlos I, dan memiliki seorang adik yang bernama Manuel. Pada 1908, saat pulang ke Lisbon bersama keluarganya, Carlos, Luís, dan Manuel tertembak oleh komplotan Carbonária.

Saat itu Carlos wafat di tempat, dan Luís hidup selama 25 menit. Oleh karena itu, gelar untuk sementara jatuh kepada Luís yang tidak lama kemudian wafat di usia ke-20. Manuel berhasil pulih dari insiden tersebut, karena hanya tertembak di lengan saja. Jadi, ia yang meneruskan takhta Carlos I sebagai Manuel II pada tahun 1910.

MIN SHIN SAW

Min Shin Saw adalah putra mahkota Sithu I, raja Kerajaan Pagan di Myanmar. Sempat diasingkan ke daerah Ava (Inwa masa kini) 1151, Min berhasil mengembangkan kawasan tersebut. Akan tetapi, ayahnya sudah menetapkan adik Min, Narathu, sebagai pewaris takhta.

Karena tidak sabar, pada suatu hari Narathu membunuh Sithu I pada 1167. Mengetahui kabar kematian ayahnya, Min kembali ke Pagan untuk menjadi raja dan tidak tahu mengenai niat jahat adiknya. Narathu pura-pura menjemput Min dan menobatkannya sebagai raja Pagan. Akan tetapi, pada malam harinya, Narathu membunuh Min dan menjadi raja Pagan.

WANYAN CHENGLIN

Kaisar Mo dari Jin, yang bernama asli Wanyan Chenglin, adalah kaisar dengan masa pemerintahan terpendek dalam sejarah Tiongkok. Pada 9 Februari 1234, ia terbunuh tidak lama setelah upacara penobatannya akibat serangan bangsa Mongol di dataran Tiongkok.

Pada hari itu, ia bertemu dengan Kaisar Aizong, pendahulunya yang bersikeras bahwa Chenglin harus menerima posisinya sebagai kaisar. Tidak lama setelah itu, selama pengepungan Caizhou, tembok kota berhasil ditembus.

Kaisar Aizong melakukan bunuh diri untuk menghindari penangkapan dan memungkinkan penggantinya untuk menjadi kaisar selanjutnya. Setelahnya, Chenglin menjadi pemimpin dinasti Jin selama dua jam.

Dia mengumpulkan pasukannya dan mempertahankan kota, hingga akhirnya dia terbunuh dalam pertempuran. Kejadian itu menandai berakhirnya dinasti Jin, dan menjadi awal pemerintahan dari Mongol Yuan di Tiongkok utara.

PUTRI KAISAR XIAOMING

Permaisuri Hu dikenal dalam sejarah China sebagai sosok yang licik demi mempertahankan pengaruhnya. Bahkan, saat anaknya, Kaisar Xiaoming menjadi penguasa, Permaisuri Hu tetap ingin menonjol. Hal ini bahkan tidak disukai oleh Xiaoming yang juga melakukan segala cara untuk menanggalkan Permaisuri Hu.

Satu hari, salah satu selir Xiaoming melahirkan seorang anak. Permaisuri Hu salah mengenali anak tersebut sebagai seorang laki-laki. Akhirnya, anak itu diberi nama Yuan. Saat Xiaoming wafat pada 528 dengan tiba-tiba, konon diracuni Permaisuri Hu, Permaisuri Hu yang licik mengangkat Yuan sebagai “Kaisar” agar bisa dikendalikan.

Namun, karena dianggap masih kecil (usia 50 hari) dan tidak berguna, Permaisuri Hu baru mengakui Yuan sebagai seorang perempuan dan tidak bisa menjadi Kaisar. Kemudian, ia mengangkat Yuan Zhao sebagai Kaisar Youzhu atas Dinasti Wei. Nakun, yang sebenarnya berkuasa tetaplah Permaisuri Hu.

Akhir dari kisah hidup Permaisuri Hu terbilang cukup tragis. Jenderal kepercayaan Xiaoming, Erzhu Rong, mencopot jabatan Permaisuri Hu, dan melemparkannya ke Sungai Kuning hingga dirinya mati tenggelam.

LASCURAIN PAREDES

Pedro Jose Domingo de la Calzada Manuel Maria Lascurain Paredes menjadi presiden ke-34 Meksiko pada 19 Februari 1913, sebuah jabatan yang diembannya selama kurang dari satu jam.

Pada 13 Februari 1913, Jenderal Victoriano Huerta melakukan kudeta yang menggulingkan Presiden Madero. Lascurain adalah salah seorang yang bisa meyakinkan Madero untuk mengundurkan diri saat dia ditahan di Istana Nasional. Lascurain mengatakan, nyawa Madero terancam jika dia bersikukuh mempertahankan jabatannya.

Di bawah konstitusi 1857, pengganti presiden adalah wapres, jaksa agung, menteri luar negeri, atau menteri dalam negeri. Selain menyingkirkan Madero, Jenderal Huerta juga menyingkirikan wapres Jose Maria Pino Suarez dan Jaksa Agung Adolfo Valles Baca.

Sehingga untuk mendapatkan legalitas, Huerta menunjuk Lascurain, yang menjabat menteri luar negeri, menjadi presiden. Setelah menjadi presiden, Lascurain menunjuk Huerta sebagai menteri dalam negeri yang artinya adalah dia merupakan calon presiden selanjutnya. Setelah menunaikan tugasnya, Lascurain mengundurkan diri. Alhasil masa kepresidenan Lascurain hanya berlangsung antara 15-56 menit.