Insiden ledakan tidak selalu terjadi akibat bom atau bahan yang mudah meledak. Bahkan, ledakan pun dapat diakibatkan oleh binatang, bahkan peralatan dapur. Berikut beberapa kasus ledakan yang dipicu oleh bukan bahan peledak.

DISPENSER KRIM KOCOK

Model sekaligus blogger fashion asal Prancis, Rebecca Burger meninggal dunia akibat ledakan dispenser krim kocok (whipped cream) pada Juni 2017. Perempuan 33 tahun tersebut dilaporkan mengalami serangan jantung, setelah alat tersebut meledak dan mengenai dadanya.

Dispenser whipped cream bekerja dengan menyuntikkan gas ke dalam tabung logam untuk menekan isi di dalamnya. Sebelumnya, salah satu lembaga konsumen di Prancis telah memperingatkan risiko yang terkandung di dalam peralatan itu.

IKAN PAUS

Pada 26 Januari 2004, bangkai seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) meledak di jalanan kota Tainan, Taiwan.

Saat itu, bangkai hewan itu sedang diangkut trailer menuju sebuah pusat riset di wilayah barat daya Taiwan. Namun, tiba-tiba bangkai paus tersebut meledak. Akibatnya, para pejalan kaki, sejumlah motor, serta mobil terciprat darah dan organ dalam tubuh mamalia laut itu.

Saat kejadian, beberapa orang berkerumun untuk menyaksikan paus itu lewat. Genangan cairan merah bercampur jeroan hewan menyelimuti jalan, hingga bau busuk menyebar.

KODOK

Pada tahun 2005, Jerman menghadapi masalah aneh tapi nyata, yaitu ledakan kodok. Hewan-hewan itu menggembung lalu meledak. Tahun itu, lebih dari 1.000 bangkai kodok ditemukan mengambang di kolam di Hamburg, juga di Denmark.

Frank Mutschmann, seorang dokter hewan Berlin, mengaitkan fenomena tersebut dengan gagak-gagak lapar yang memangsa hati kodok. Saat salah satu burung melakukannya, yang lain menonton dan belajar untuk menirunya.

Mutschmann menjelaskan, sebagai bentuk pertahanan diri, para kodok membengkakkan tubuhnya. Bagian hati yang hilang dan luka pada perut kodok menyebabkan pembuluh darah dan paru-paru amfibi itu meledak. Organ lain pun kemudian mengeluarkan cairan.

Institut Kesehatan dan Lingkungan Hamburg mengesampingkan dugaan, bahwa penyakit dan infeksi jamur diduga memicu ledakan pada kodok. Sejumlah spekulasi pun berseliweran soal penyebab meledaknya kodok-kodok. Misalnya, infeksi virus dari kuda di area pacuan kuda terdekat. Lainnya bahkan mengira, hewan amfibi itu bunuh diri karena kelebihan populasi.

LAMPU SENTER

Pada Januari 2015, warga Colorado bernama Christopher Reid Carrington sedang mencari peralatan di bagian belakang truknya.

Agar tangannya bebas mencari, ia memegang senter dengan mulutnya. Tidak disangka, beberapa detik kemudian alat penerang itu meledak, menyebabkan luka bakar tingkat tiga di bibir, lidah, dan tenggorokannya. Darah menyembur dari mulutnya, dan dia tidak dapat berbicara.

Anaknya yang kala itu berusia 7 tahun langsung menelepon 911. Carrington dirawat empat hari di rumah sakit, sebuah tabung di tenggorokannya membantunya bernapas, sebelum dia akhirnya dipulangkan.

Menurut dokter, pasca kejadian lidahnya tidak akan mampu merasakan apapun. Insiden serupa juga terjadi pada 7 November 2017 di Bradley, Indiana. Caleb Joyner (36) terluka parah saat sebuah senter meledak di mulutnya.

Awalnya, ada masalah dengan mobilnya. Ia pun berhenti di sebuah tempat parkir untuk memeriksa bagian bawah kendaraannya. Tidak lama kemudian, senter meledak. Parahnya, posisi Joyner terlalu dekat dengan baterai mobil. Akibatnya, korban meninggal dunia sehari setelah kejadian.

TOILET

Warga New York, Michel Pierre, luar biasa takut pada toiletnya. Hingga ia menggunakan tali yang terikat pada pegangan tangki untuk menyiram toilet dari jarak yang aman saat berdiri di luar kamar mandi di rumahnya di Brooklyn. Pria 58 tahun itu punya alasan kuat untuk menjauhi toilet itu.

Pada 2 Oktober 2013, Pierre dan tiga penyewa lain di Caton Tower, gedung hunian 19 lantai di Flatbush terluka akibat ledakan kuat di toilet mereka. Butuh 30 jahitan untuk menutup luka di kepala, lengan, dan kakinya. Pasca ledakan, Pierre langsung pingsan. Setelah sadar, tubuhnya bermandi darah.

Penumpukan tekanan udara di dalam pipa toilet diduga kuat sebagai penyebab ledakan. Pierre pun menggugat perusahaan manajemen gedung itu. Pengacaranya mengatakan, bahwa kliennya berhak menerima ganti rugi atas cedera yang dialaminya.

 

ULAR PITON

Seekor ular piton Burma meledak setelah memangsa buaya yang terlalu besar untuk ia telan. Ular itu berukuran panjang 4 meter, sementara mangsanya 1,9 meter.

Pada September 2005, ahli biologi satwa liar menemukan dua bangkai di Taman Nasional Everglades di Florida. Awalnya formasi keduanya membingungkan sang ilmuwan. Sulit untuk menentukan siapa makan siapa.

Buaya tersebut adalah hewan asli Everglades, sementara piton tersebut dibawa ke Amerika Serikat entah dari mana oleh para penjual satwa. Ular yang awalnya dipelihara itu kemudian ditelantarkan di alam liar.