Perang Tersingkat Dalam Sejarah (2)
Semua orang pastinya tidak menginginkan jika perang terjadi. Banyak korban akan berjatuhan, kerugian tidak terhitung menjadi alasan kenapa perang sangat dihindari. Walau begitu, perang bisa saja terjadi dengan pemicunya yang beragam. Di zaman dulu, ada banyak perang terjadi. Penyebabnya bermacam-macam, ada yang karena perebutan wilayah, kekuasaan, perang antar suku, dan lain sebagainya. Kita mungkin berpikir bahwa perang berlangsung dalam waktu yang lama. Sebenarnya ada pula perang yang terjadi dalam waktu yang singkat. Berikut perang tersingkat yang pernah Terjadi Sepanjang Sejarah.
OVERTHROW OF THE KINGDOM OF HAWAII, 1893 – 1 HARI
Perang bertajuk Overthrow of The Kindom of Hawaii ini menjadi salah satu perang dengan durasi terpendek. Perang singkat ini hanya berlangsung selama satu hari saja. Perang ini melibatkan Amerika Serikat dan Hawaii. Dalam perang ini, Amerika Serikat ingin melakukan ekspansi besar-besaran, termasuk salah satunya adalah Hawaii.
Pada masa itu, Hawaii masih menjadi area bebas yang tidak berkaitan dengan negara manapun, termasuk Amerika Serikat. Orang Amerika pun langsung melakukan penyerangan ke Hawaii dengan dibantu dengan pemerintah Amerika. Hawaii sendiri saat itu tidak memiliki pertahanan apapun, sehingga membuat Amerika dengan sangat mudah menaklukkan Hawaii.
SIX-DAY WAR, 1967 – 6 HARI
Sesuai dengan namanya, Six-day war terjadi selama 6 hari. Tidak terlalu lama, tidak terlalu singkat. Perang singkat ini melibatkan sejumlah negara di Timur Tengah yakni Israel yang melawan Mesir, Syria, Jordan, dan Irak. Perang terjadi di tahun 1967 dengan kemenangan yang cukup membanggakan bagi pemerintah Israel karena telah menaklukkan banyak negara.
Awal perang ini terjadi bermula dari negara-negara Arab yang berniat melakukan penyerangan terhadap Israel. Tidak ingin berdiam diri menunggu serangan, pemerintah Israel melakukan langkah kontroversial dengan terlebih dahulu menyerang Mesir. Tindakan ini jelas mengejutkan pihak lawan. Setelah itu, barulah Israel menaklukkan beberapa negara Arab lainnya.
SLOVENIAN WAR OF INDEPENDENCE, 1991 – 10 HARI
Tahun 1991 menjadi tahun yang cukup mencekam bagi Slovenia. Perang ini terjadi tepat setelah Slovenia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Yugoslavia. Alhasil, perang pun terjadi antara tentara Slovenia melawan tentara Serbia yang didominasi oleh Yugoslavia. Perang ini berlangsung kurang lebih selama 10 hari.
The Ten-Day War ini berlangsung dari tanggal 27 Juni 1991 sampai 7 Juli 1991. Perang berawal saat Yugoslavia yang merupakan negara komunis sedang dilanda masalah. Masalah ini membuat sejumlah negara yang bergabung dengan Yugoslavia ingin merdeka dan memisahkan diri. Perpecahan yang terjadi dalam Yugoslavia membuat kekuatan militer mereka menjadi lemah sehingga Slovenia bisa mengalahkan Yugoslavia. Peperangan lain terus menyusul mengingat ada banyak negara bagian Yugoslavia yang juga ingin merdeka. Pada akhirnya, negara Yugoslavia menghilang.
FIRST FRANCO-MORROCAN WAR, 1844 – 11 HARI
First Franco-Morrocan War terjadi pada tahu 1844, tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1844 dan berlangsung selama 11 hari. Perang singkat ini terjadi antara Perancis dan Abd al-Qadir yang merupakan pemimpin dari resistensi Aljazair. Para resisten ini melarikan diri ke Morocco, dan perang pun meletus antara resisten Aljazair yang didukung oleh Morocco melawan Perancis.
Sebenarnya, yang mendukung para resisten Aljazair ini adalah suku Alawi yang tinggal di Morocco. Namun, Perancis tidak perduli dan menganggap pemerintah Morocco tetap mendukung para resisten Aljazair. Perang pun tidak terhindarkan dan kemenangan menjadi milik Perancis karena di tahun 1840an, kekuatan militer Perancis sangat kuat dan sulit untuk dikalahkan.
SERBO-BULGARIAN WAR, 1885 – 14 HARI
Jika biasanya perang terjadi bila ada negara yang memisahkan diri, Serbo-Bulgarian War justru berbeda. Perang ini terjadi karena ada banyak negara kecil yang ingin menyatu menjadi satu negara yang sekarang ini dikenal dengan nama Bulgaria. Namun, niat persatuan ini ditolak mentah-mentah oleh satu negara yaitu Serbia.
Serbia sangat tidak suka ide penyatuan negara ini. Alasannya, mereka takut nantinya negara Bulgaria ini menjadi ancaman bagi Serbia. Untuk mencegah hal ini terjadi, pasukan Serbia melancarkan serangan menuju Bulgaria. Serbia berhasil mengalahkan Bulgaria karena Bulgaria tidak memiliki kekuatan militer dan tidak siap berperang melawan Serbia.