Perayaan Unik Idul Adha Di Indonesia
Hari Raya Idul Adha merupakan puncak bulan Dzulhijjah, dan pada umumnya Hari Raya Idul Adha identik dengan memotong hewan kurban. Keragaman budaya yang terdapat di Indonesia membuat negara ini memiliki banyak cara dalam merayakan hari raya keagamaan, salah satunya perayaan Idul Adha. Momen menyembelih hewan kurban ini dilakukan dengan banyak cara, sesuai dengan tradisi unik yang terdapat di tiap wilayah. Berikut tradisi unik Idul Adha yang ada di berbagai wilayah di Indonesial.
BALI, NGEJOT
Bali memiliki banyak sekali tradisi unik yang berhubungan dengan kepercayaan Hindu. Namun demikian, di Pulau Dewata ini ada juga tradisi unik bagi masyarakat Muslim, namanya Ngejot yang biasa diadakan setiap Hari Raya Idul Adha. Ngejot dilakukan dengan membagi-bagikan makanan dan minuman kepada tetangga non muslim, dan ini sebagai perwujudan sikap toleransi beragama.
BANYUWANGI, JEMUR KASUR
Tidak kalah unik dari tradisi yang lain, masyarakat suku Osing di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan tradisi Mepe Kasur (Jemur Kasur). Ini salah satu tradisi penolak bala dari penyakit, masalah rumah tangga, dan bencana alam.
Sebelum prosesi jemur kasur dilakukan, pagi hari mereka mengadakan tarian gandrung. Setelah itu, kasur gembil berwarna merah dan hitam dikeluarkan dan dijemur dari pagi hingga sore. Sesekali Kasur dipukul dengan rotan atau sapu lidi agar bersih. Warna merah pada kasur menandakan keberanian, sedang hitam berarti langgeng.
GOWA, ACCERA KALAMPOANG
Accera Kalompoang merupakan tradisi keagamaan yang sangat sakral bagi masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan. Tradisi ini dilakukan dua hari berturut-turut menjelang dan pada Hari Raya Idul Adha.
Acara Accera Kalompoang dimulai dengan ritualisasi pencucian benda-benda keramat yang digelar di rumah adat Balla Lompoa atau Istana Raja Gowa. Benda keramat ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa yang masih tersimpan di Istana Balla Lompoa.
Menurut catatan sejarah, ritual ini sudah dilakukan sejak pemerintahan Sultan Alauddin, Raja Gowa ke-14 dan raja di Gowa yang pertama kali memeluk agama Islam.
KERATON KASEPUHAN CIREBON DAN SURAKARTA, GAMELAN SEKATEN
Tradisi Gamelan Sekaten yang ada di Keraton Kesepuhan Cirebon dan Keraton Surakarta dilakukan usai menunaikan shalat Idul Adha. Kesenian gamelan ini dipertontonkan dua kali setahun, yaitu saat Idul Adha dan Idul Fitri. Sedangkan di Surakarta, Gamelan Sekaten juga diselenggarakan saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Di Cirebon, pertunjukkan Gamelan Sekaten berlangsung di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dan di Surakarta diadakan halaman Masjid Agung Surakarta.
MADURA, TORON
Mayoritas masyarakat Indonesia mudik menjelang Idul Fitri, beda dengan masyarakat Madura yang justru melakukan tradisi pulang kampung (toron) saat perayaan Idul Adha.
Masyarakat Madura yang merantau di berbagai kota, mempersiapkan diri untuk pulang kampung. Sesampainya di kampung halaman, mereka merayakan potong kurban bersama dengan saudara sekampungnya.
MALUKU TENGAH, KAUL NEGERI DAN ABDA’U
Masyarakat Muslim di wilayah Maluku Tengah, Negeri Tulehu, juga punya tradisi unik Idul Adha, namanya Kaul dan Abda’u. Dalam tradisi ini, pemuka adat dan agama menggendong tiga kambing yang akan dikurbankan setelah shalat Idul Adha menggunakan kain.
Mereka menggendong sambil mengaraknya berkeliling diiringi alunan dzikir dan shalawat menuju masjid sebelum disembelih bersama hewan kurban lainnya selepas Ashar.
Tujuan dari tradisi ini adalah menolak bala dan permohonan kepada Tuhan YME agar memberikan perlindungan bagi Negeri Tulehu.
Tradisi unik Idul Adha di Maluku Tengah ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun, sejak terbentuknya pemerintahan otonom bersyariat Islam sekitar 1600 Masehi.
NANGGROE ACEH DARUSALLAM, MEUGANG
Kata Meugang berasal dari kata Makmeugang, yaitu sebuah tradisi yang identik dengan makan daging sapi atau kerbau yang diolah dengan beraneka ragam masakan dan dinikmati secara bersama-sama.
Meugang sudah dilakukan sejak masa Kerajaan Aceh, dan biasanya yang menjadi sumber penyedia hewan kurban adalah pihak kerajaan. Mereka memotong banyak sekali hewan kurban dan membagikannya secara gratis kepada masyarakat.
Tradisi unik Idul Adha ini terus dilakukan oleh masyarakat Aceh hingga kini, sebagai ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh.
PASURUAN, MANTEN SAPI
Tradisi unik Idul Adha dari Jawa bagian Timur yang disebut dengan tradisi Manten Sapi ini, awalnya dilakukan di Pasuruan. Sehari sebelum perayaan Idul Adha, sapi-sapi dimandikan dengan kembang tujuh rupa lalu didandani. Mereka dihias dengan kalung yang terbuat dari kembang tujuh rupa dan kain putih, kemudian mereka diarak mengelilingi desa layaknya pengantin sebelum esoknya diberikan kepada panitia kurban masjid setempat untuk disembelih.
Makna dari tradisi ini adalah untuk menghormati hewan kurban sebelum dikurbankan. Di hari penyembelihan, para ibu di desa tersebut membawa peralatan dan perlengkapan masak lengkap dengan bumbu dapur sebagai persiapan memotong dan mengolah daging sapi.
SEMARANG, APITAN
Untuk merayakan Idul Adha, masyarakat muslim di Semarang mengumpulkan hasil bumi dan mengaraknya keliling kota.
Apitan dilakukan dengan mengumpulkan hasil bumi dan menyusunnya menyerupai tumpeng, lalu masyarakat di sana berdoa bersama dipimpin oleh pemuka agama. Kemudian hasil bumi dan ternak diarak berkeliling kota. Nantinya, hasil tani tersebut diambil secara rebutan oleh masyarakat setempat.
YOGYAKARTA, GREBEG GUNUNGAN
Masyarakat Yogyakarta melakukan tradisi unik Idul Adha yang dinamakan Grebeg Gunungan. Beberapa hari sebelum hari raya, mereka mempersiapkan bermacam-macam hasil bumi berupa sayuran dan buah-buahan sebagai bahan untuk membuat gunungan. Kemudian, hasil bumi tersebut disusun hingga menjadi 3 lapis gunungan. Gunungan lalu diarak mengelilingi kota, dan biasanya arak-arakan dilakukan mulai dari halaman Keraton hingga berakhir di Masjid Gedhe Kauman.
Di akhir perarakan, umat Muslim yang hadir di lokasi boleh mengambil atau saling berebut hasil bumi dari gunungan tersebut. Mereka percaya, dengan jika berhasil mengambil hasil bumi yang disusun pada gunungan, hidup mereka akan kelimpahan rejeki di hari mendatang.