Harta dan tahta tidak bisa dibawa mati dan tidak ada seorang pun yang dapat menghindari kematian. Oleh karena itu, mereka yang memiliki segalanya memilih untuk mewariskan apa pun yang mereka punya, bisa kepada keluarga atau sahabat.

Namun, tidak jarang para almarhum meninggalkan wasiat yang terkesan aneh namun harus dilakukan setelah wafat. Berikut ada beberapa wasiat yang aneh, tetapi harus tetap dilakukan.

ED HEADRICK

Ed Headrick telah menjalani kehidupan yang menakjubkan. Dari berjuang di Perang Dunia II (PD2), Ed akhirnya menemukan hasratnya sebagai perancang mainan. Ed terkenal karena merancang frisbee. Saat meninggal pada 2002, sebagai wasiatnya Ed ingin diubah jadi mainan ciptaannya yang terkenal tersebut.

Setelah dikremasi, abu Ed disatukan dan dicetak menjadi beberapa frisbee. Diproduksi dalam jumlah terbatas, frisbee abu Ed diberikan pada beberapa anggota keluarga dan teman-teman yang beruntung, dan sisanya dilelang untuk amal.

EUGENE “GENE” WESLEY RODDENBERRY

Eugene “Gene” Wesley Roddenberry terkenal sebagai otak di balik karya science fiction Star Trek. Sebelumnya, Gene juga terkenal sebagai pilot saat PD2. Dapat terlihat bahwa Gene sangat mencintai luar angkasa, dan saat wafat pada tahun 1992, Gene pun ingin bersatu dengan angkasa.

Wasiatnya baru terlaksana lima tahun kemudian, sebagian abu Gene dibawa ke roket Celestis dan diluncurkan ke orbit Bumi. Namun, pada tahun 2002 roket tersebut hancur dan jatuh kembali ke Bumi. NASA masih berkomitmen untuk meluncurkan abu Gene ke luar angkasa, namun belum ada rencana yang terkonfirmasi saat ini.

SOLOMON SANBORN

Sebagai seorang pengrajin topi di Boston, Solomon Sanborn benar-benar cinta pada negaranya. Saat meninggal pada 1871, Solomon meninggalkan beberapa wasiat yang benar-benar menyuarakan patriotismenya.

Pertama, ia ingin tubuhnya dipersembahkan untuk ilmu pengetahuan. Namun, ia ingin kulit tubuhnya dibuat sebagai kulit untuk dua drum. Drum ini kemudian diberikan pada teman Solomon yang juga seorang pemain drum. Sang pemain drum harus pergi ke Bunker Hill pada 17 Juni untuk memainkan lagu Yankee Doodle Dandy.

MARK GRUENWALD

Bagi yang suka baca komik Marvel, mungkin pernah melihat atau mendengar nama “Mark Gruenwald”. Sebagai seorang writer, penciller, dan editor, Mark sudah mengerjakan judul-judul terkenal Marvel. Salah satunya yang paling terkenal adalah Squadron Supreme.

Pada tahun 1996, Mark meninggal karena serangan jantung. Namun, kecintaannya pada dunia komik tetap kekal. Untuk wasiatnya, Mark ingin agar ia dikremasi dan abunya digunakan sebagai bahan tinta dalam menggambar komik kompilasi Squadron Supreme edisi TPB.

KARLOTTA LEIBENSTEIN

Karlotta Leibenstein adalah bangsawan Jerman yang memiliki harta, tetapi melewati hidup sendiri. Karlotta mempercayakan hartanya pada satu makhluk kepercayaannya, yaitu anjing German Shepherd bernama Gunther III. Saat Karlotta meninggal pada tahun 1992, Gunther III mewarisi US$156 juta (lebih dari Rp2,2 triliun)

Karena anjing tidak bisa benar-benar jadi pewaris, maka Gunther III dijaga oleh sebuah tim. Uang tersebut sebagian besar diinvestasikan, dan pada tahun 2019 uang tersebut bertambah hingga US$400 juta (Rp5,7 triliun). Saat Gunther III mati, keturunannya, Gunther IV, yang mewarisi seluruh kekayaan tersebut. Saat ini, Gunther IV adalah binatang terkaya di dunia.

LUIS CARLOS

Luis Carlos de Noronha Cabral de Camara, terlahir sebagai bangsawan Portugis yang berselimutkan kekayaan. Saat meninggal, ia mewariskan sejumlah uang, apartemen dua belas kamar di ibukota Portugal, rumah, kendaraan, dan lainnya.

Namun, hinggal ajal menjemput Luis tetap melajang. Dia tidak begitu dekat dengan keluarganya, dan hanya memiliki sedikit koneksi. Pada tahun 1988, Luis memutuskan hal yang tidak terduga. Ia memilih 70 orang secara acak dari buku telepon untuk mewarisi harta peninggalannya nanti.

Pada tahun 2001, Luis meninggal dan wasiatnya pun dilaksanakan. Setiap orang dari buku telepon tersebut mewarisi 1/70 dari total warisan. Tentu, mereka tidak percaya dan menganggap ini adalah penipuan. Namun, keraguan tersebut berubah jadi sukacita saat mereka benar-benar menerima warisan tersebut.

CHARLES VANCE MILLAR

Charles Vance Millar adalah seorang pebisnis dan pengacara asal Toronto, Kanada. Ia memiliki kekayaan yang cukup besar, tetapi tidak bisa dibawa mati dan harus diwariskan. Tidak punya keluarga dekat, Charles yang meninggal pada 1926 memiliki cara yang aneh untuk membagi hartanya, yaitu:

1. Setiap pendeta Protestan di Toronto mendapatkan saham perusahaan bir milik Charles, O’Keefe Brewery.

2. Rumahnya di Jamaika diberikan kepada tiga orang yang saling membenci, namun mereka diharuskan untuk tinggal bersama di rumah tersebut.

3. Tiga orang yang anti balap kuda, mendapat saham klub balap kuda Ontario Jockey Club.

4. Setiap pendeta di Walkerville, Sandwich, dam Windsor, mendapatkan saham trek balap kuda Kenilworth Park Racetrack.

5. Charles mewariskan sebidang tanahnya yang luas kepada perempuan Toronto yang bisa memiliki anak paling banyak dalam satu dekade setelah kematiannya.

Empat keluarga di Toronto keluar sebagai pemenang dengan sembilan anak masing-masing. Karena seri, maka uang tanah tersebut dibagi rata, dan masing-masing menerima US$1,96 juta (hampir Rp28 miliar).